Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efek penggunaan tepung kulit pisang terfementasi dalam ransum terhadap konsumsi kecernaan serat kasar dan protein pada babi peranakan landrace (Effect of using fermented banana skin on intake and digestibility of crude fiber and protein in landrace crossb Dikson Dethan; Ni Nengah Suryani; Jonas Frits Theedens
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang selama 8 minggu, dibagi dalam 2 minggu masa penyesuain dan 6 minggu pengambilan data. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit pisang terfermentasi terhadap konsumsi kecernaan serat kasar dan protein pada babi peranakan landrace. Materi dalam penelitian ini adalah: 12 ekor ternak babi betina peranakan landrace fase pertumbuhan umur 1,5 bulan, berat badan awal15-25 kg (rata-rata 20,08 kg; KV 15,67%). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Pakan yang diberikan adalah: pakan tanpa kulit pisang terfermentasi (R0), pakan dengan 2% tepung kulit pisang terfermentasi (R1), pakan dengan 4% tepung kulit pisang terfermentasi (R2) dan pakan dengan 6% tepung kulit pisang terfermentasi (R3). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar, konsumsi protein dan kecernaan protein. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan tepung kulit pisang terfermentasi sebanyak 2-6% dalam ransum memberikan pengaruh yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan serat kasar dan protein. Kata kunci: ternak babi, ransum, kulit pisang. The study was carried out in Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang for 8 weeks, consisting of 2 weeks for adaptation and 6 weeks for data collection. The purpose of this study was to evaluate the effect of including fermented banana skin in the basal feed on intake and digestibility of protein and crude fibre of landrace crossbred pig. There were 12 growing landrace crossbred gilts aged 1.5 months, with 15-25 kg (average 20.08 kg; CV 15.67%) initial body weight. The design used was randomized block design 4 treatments with 3 replicates. The 4 treatment feeds were formulated as: feed without fermented banana skin meal (R0), feed containing 4% fermented corm meal (R1), feed containing 4% fermented banana skin meal (R2), feed containing 6% fermented banana skin meal (R3). The results showed that effect of treatment was not significant (P> 0.05) on either intake or digestibility of either crude fibre or protein. The conclusion is that including 2-6% of fermented banana skin meal into basal feed perform the similar results in both intake and digestibility of both crude fibre and protein. Keywords: Pig, Basal feed, Banana skin, fermentation
Pengaruh Pemberian Feses Sapi Terfermentasi terhadap Pertumbuhan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan Betina Sebelum Pubertas: The Effect of Fermented Cow Feces on the Growth of Balitbangtan Superior Female Native Chcickens before Puberty Desna Eunike Tamonob; Franky M.S Telupere; Jonas Frits Theedens
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 3 (2022): September
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu penelitian pada ayam kampung unggul balitbangtan bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan kotoran sapi terfermentasi terhadap bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konvesi ransum. Penelitian ini menggunakan 64 ayam kampung unggul balitbangtan betina yang berumur 8 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dimana tiap ualangan berisi 4 ekor ayam. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: ransum komersial + 0% feses sapi terfermentasi (kontrol), r1: ransum komersial 90% + 10% feses sapi terfermentasi, r2: ransum komersial 80% + 20% feses sapi terfermentasi, r3: ransum komersial 70% + 30% feses sapi terfermentasi. Parameter yang diteliti adalah bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Analisis Varians dan uji lanjut Duncan digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah level substitusi feses sapi terfermentasi yang optimal bagi peningkatan pertumbuhan ayam kampung unggul balitbangtan betina fase pertumbuhan sebelum pubertas adalah 10%. A study on Balitbangtan superior village chickens aims to determine the impact of the use of fermented cow feces on body weight, body weight gain, ration consumption and ration conversion. The study used 64 Balitbangtan superior female chickens aged 8 weeks. The experimental design used was a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications where each replication contained 4 chickens. The treatments tried were R0: commercial ration + 0% fermented cow feces (control), R1: 90% commercial ration + 10% fermented cow feces, R2: 80% commercial ration + 20% fermented cow feces, R3: 70% commercial ration + 30% fermented cow feces. The variables studied were body weight, body weight gain, ration consumption and ration conversion. Analysis of Variance and Duncan's Multiple Range Test were used to analyze the data. The results showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on body weight gain, ration consumption and ration conversion. In summary, the optimal substitution level of fermented feces for increasing the growth of Balitbangtan superior native chickens before puberty is 10%.
Pengaruh Pemberian Larutan Kulit Faloak (Sterculia quadrifida) Terhadap Glukosa Darah, Urea Darah, Total Protein dan Albumin Ayam Broiler Marselina Inul; Franky M. S Telupere; Jonas Frits Theedens; Ni G. A. Mulyantini
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dari pemberian larutan kulit faloak dalam air minum terhadap profil darah ayam broiler. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan RAL (rancangan acak lengkap) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam. Perlakuan yang diberikan adalah R0= tanpa larutan kulit faloak dalam air minum, R1= 1 ml larutan kulit faloak/l air minum, R2= 1,5 ml larutan kulit faloak/l air minum, R3= 2 ml larutan kulit faloak/l air minum. Variabel yang diteliti adalah kadar glukosa darah, total protein darah, urea dan albumin. Hasil sidik ragam memperlihatkan bahwa penambahan larutan kulit faloak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap total protein darah, namun berpengaruh tidak nyata (P0,05) terhadap kadar glukosa darah, kadar urea dan kadar albumin. Hasil analisis pemberian larutan kulit faloak terhadap total protein darah yang berada dalam kisaran normal hanya sampai pada 1,5 ml/l air minum dan total protein darah dengan pemberian 2 ml/l air minum melebihi kisaran normal, sementara untuk glukosa, urea, dan albumin darah tertap dalam kisaran normal. Disimpulkan bahwa pemberian larutan kulit faloak hingga 2 ml/l air minum dapat memperbaiki profil darah ayam broiler
Pengaruh Pemberian Pasta Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Melalui Air Minum Terhadap Produksi Karkas Ayam Broiler Maria Gonzalensia Aprilia Luna; Agustinus Konda Malik; Jonas Frits Theedens
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan pasta daun katuk (Sauropus androgynus) ke dalam air minum terhadap produksi karkas ayam broiler. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: tanpa pemberian pasta daun katuk, P1: 4,5 g pasta daun katuk/L air minum, P2: 6 g pasta daun katuk /L air minum, P3: 7,5 g pasta daun katuk/L air minum. Variabel yang diteliti adalah bobot potong, persentase karkas, persentase non karkas dan persentase lemak abdominal. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian pasta daun katuk melalui air minum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot potong, persentase karkas, persentase non-karkas dan persentase lemak abdominal ayam broiler. Kesimpulan pemberian pasta daun katuk (Sauropus androgynus) melalui air minum belum dapat meningkatkan produksi karkas dan menurunkan persentase lemak abdominal ayam broiler.