p-Index From 2020 - 2025
0.888
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin Keslingmas
Nur Utomo
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Variasi Warna Dan Umpan Pada Fly Trap Terhadap Jumlah Lalat Yang Tertangkap Di Pasar Karangsembung Kabupaten Cirebon Tahun 2022 Juliet Margareta; Arif Widyanto; Nur Utomo
Buletin Keslingmas Vol 41, No 2 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.2 TAHUN 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v41i2.8648

Abstract

Fly trap merupakan salah satu metode pengendalian lalat secara fisik-mekanik. Lalat menyukai makanan yang sedang mengalami proses fermentasi dan protein yang terkandung dalam makanan. Bahan kimia alternatif lain untuk pengendalian lalat dapat memanfaatkan sifat fototropik lalat yang peka terhadap suatu warna, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh variasi warna dan umpan terhadap jumlah lalat yang tertangkap. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi warna dan umpan pada fly trap terhadap jumlah lalat yang terperangkap. Penelitian yang digunakan adalah True Experiment dengan rancangan faktorial 3x3 dengan 2 faktor yaitu faktor warna dan umpan. Alat yang digunakan merupakan fly trap kayu berubentuk kubus dengan ukuran 30cmx30cm dengan penambahan variasi warna (kuning, putih dan hijau) serta umpan (udang, limbah ikan dan jeroan ayam). Data dianalisis menggunakan analisis statistik Anova Faktorial dengan Uji Lanjutan LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variasi warna dan umpan pada fly trap memiliki nilai p=0,028 α (0,05) yang berarti terdapat pengaruh. Variasi warna dan umpan dengan jumlah lalat terbanyak adalah fly trap berwarna kuning dan umpan udang dengan jumlah lalat yang tertangkap sebanyak 292 ekor sedangkan yang paling sedikit menangkap lalat adalah fly trap berwarna kuning dan umpan limbah ikan dengan jumlah lalat yang tertangkap sebanyak 29 ekor. Simpulan, Ada pengaruh variasi warna dan umpan pada fly trap terhadap jumlah lalat yang tertangkap. Saran, agar peneliti lain melakukan penelitian dengan variasi warna, umpan maupun bentuk dan bahan fly trap yang digunakan.Fly trap is a physical-mechanical method of controlling flies. Flies like food that is undergoing a process of fermentation and the protein contained in the food. Other alternative chemicals for fly control can take advantage of the phototropic properties of flies that are sensitive to a color, so researchers are interested in researching the effect of color variations and bait on the number of flies caught. This study aims to determine the effect of color variations and bait on fly traps on the number of trapped flies. The research used was a True Experiment with a 3x3 factorial design with 2 factors, namely the color factor and the bait. The tool used is a wooden fly trap in the form of a cube with a size of 30cmx30cm with the addition of color variations (yellow, white and green) and bait (shrimp, fish waste and chicken offal). Data were analyzed using factorial ANOVA statistical analysis with LSD (Least Significant Difference) Advanced Test. The results showed that the effect of color variation and bait on the fly trap had a value of p = 0.028 (0.05) which means there is an effect. Color variations and baits with the highest number of flies were yellow fly traps and shrimp baits with a total of 292 flies caught, while those that caught the least flies were yellow fly traps and fish waste baits with 29 flies caught. In conclusion, there is an effect of color variation and bait on the fly trap on the number of flies caught. Suggestions, that other researchers conduct research with variations in color, bait and shape and fly trap materials used.
Kombinasi Ovitrap Berbahan Plastik dan Atraktan terhadap Telur Aedes Aegypti yang Terperangkap Ferly Tiraningtyas Nusa Dewi; Nur Utomo; Iqbal Ardiansyah; Aris Santjaka; Arif Widyanto
Buletin Keslingmas Vol 42, No 3 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.3 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i3.10432

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dengan penular vektor nyamuk Aedes aeypti. Kasus DBD pada tahun 2021 terdapat 73.518 kasus dengan jumlah kematian mencapai 705 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas ovitrap berbahan plastik dengan jenis atraktan terhadap jumlah telur Aedes aegypti yang terperangkap. Penelitian ini dengan jenis eksperimen dengan desain Quacy Experiment dengan Posttest only design with nonequivalent groups sebagai rancangan penelitian. Jenis bahan plastik yang digunakan yaitu PET (Polyethylene Terephthalate), HDPE (High Density Polyenthylene), dan PP (Polypropylene) dan atraktan yang digunakan yaitu air rendaman sabut kelapa konsentrasi 25% dan air rendaman jerami konsentrasi 25%. Analisis Faktorial Anova menunjukkan bahwa jenis atraktan mendapatkan hasil p ≤ 0,05, sehingga Ho ditolak artinya terdapat perbedaan signifikan berbagai jenis atraktan. Adapun jenis atraktan yang paling efektif yaitu air rendaman jerami konsentrasi 25%. Simpulan jumlah telur Aedes aegypti yang terperangkap dipengaruhi oleh jenis atraktan dan tidak dipengaruhi oleh jenis bahan plastik yang digunakan.
Efektivitas Penggunaan Larvitrap Berbahan Plastik dan Tempurung Kelapa terhadap Jumlah dan Densitas Larva Nyamuk Aedes sp yang Terperangkap Nur Utomo; Honna Emylisa; Hari Rudijanto Indro Wardono
Buletin Keslingmas Vol 43, No 3 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.3 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i3.12119

Abstract

Vektor adalah hewan arthropoda yang dapat berperan sebagai penular penyakit. Vektor Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Penyebaran penyakit tular vektor terkait erat dengan kepadatan penduduk, mobilitas, pengetahuan, sikap, perilaku, peran masyarakat, kondisi iklim, serta pengelolaan lingkungan yang kurang baik sehingga menyebabkan tingginya habitat perkembangbiakan nyamuk. Penyebaran dapat terjadi karna mutasi virus dan resistensi vektor akibat pengunaan insektisida terus menerus. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan larvitrap berbahan plastik dan tempurung kelapa terhadap jumlah dan densitas larva nyamuk yang terperangkap. Metode yang digunakan yaitu Pre-eksperimental dengan desain One-Shot Case Study. Pengamatan selama 2 siklus akuatik dengan pengecekan larva pada hari ke-5 dan hari ke- 10. Hasil penelitian jumlah larva terperangkap pada larvitrap plastik sebanyak 542 ekor (81%) dan jumlah larva terperangkap pada larvitrap tempurung kelapa 129 ekor (19%). Perhitungan densitas larva didapatkan hasil House Index (HI) 80%, Container Index (CI) 36,6%, Breteu Index (BI) 146% dan Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 20%. Uji statistik menggunakan uji U mann Whitney dengan hasil p = 0,000, dimana 0,000 0,05. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada efektivitas penggunaan larvitrap berbahan plastik dan tempurung kelapa, dimana larvitap plastik lebih memikat nyamuk untuk bertelur. Kesimpulan penelitian ini terdapat perbedaan efektvitas penggunaan larvitrap berbahan plastik dan tempurung kelapa terhadap jumlah dan densitas larva yang didapatkan.
Penggunaan Larvitrap Modifikasi dan Atraktan Air Rendaman Jerami Untuk Mengendalikan Larva Aedes sp Arif Widyanto; Nur Utomo; Mela Firdaust
Buletin Keslingmas Vol 44, No 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i1.12808

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk Aedes sp. Upaya pengendalian vektor DBD yang selama ini dilakukan dengan metode kimia menggunakan insektisida yang ditujukan terhadap nyamuk dewasa maupun larva Aedes sp belum mampu menangani permasalahan penyakit DBD. Penggunaan insektisida yang tidak tepat justru dapat mengakibatkan risiko pencemaran lingkungan dan juga resistensi terhadap nyamuk Aedes sp. Penggunaan larvitrap merupakan metode pengendalian alternatif yang perlu dikembangkan. Larvitrap konvensional yang berwarna gelap memiliki kelemahan terkait kesulitan mengamati larva yang didapatkan. Modifikasi larvitrap yang berbahan stoples dan paralon hitam merupakan alternatif metode pengendalian nyamuk Aedes sp yang dapat digunakan untuk mengendalikan larva Aedes sp. Desa Pandak merupakan salah satu desa endemis DBD di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas larvitrap modifikasi serta atraktan air rendaman jerami untuk mengendalikan Aedes sp. Penelitian ini merupakan penelitian terapan di masyarakat. Larvitrap dibuat dengan menggunakan bahan stoples berwarna bening dan paralon berwarna hitam. Pada larvitrap tersebut ditambahkan atraktan dari air rendaman jerami padi konsentrasi 20 g/l. Larvitrap dipasang pada rumah responden di Desa Pandak Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Observasi dan penghitungan dilakukan terhadap larvitrap index dan jumlah larva Aedes sp yang terperangkap larvitrap. Hasil penelitian ditemukan jumlah larva Aedes sp sebanyak 1.540 larva pada indoor larvitrap, sedangkan pada outdoor larvitap sebanyak 2.174 larva. Larvitrap index pada pemasangan indoor diperoleh 36%, sedangkan pada outdoor larvitrap  diperoleh 63%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa indoor dan outdoor larvitrap dapat digunakan sebagai alat pengendali Aedes sp.