Tutik Agustini
Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Supervisi Keperawatan, Insentif dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada Perawat Aynun Jariah; Samsualam; Tutik Agustini
Window of Nursing Journal Vol. 3 No. 1 (Juni, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v3i1.41

Abstract

Perawat sebagai sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan keperawatan akan merasakan pekerjaannya dengan cara masing-masing yang bersifat subjektif, seperti senang atau puas akan pekerjaannya. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat antara lain faktor intrapersonal atau faktor individu, interpersonal berkaitan dengan faktor pelaksanaan asuhan keperawatan  dan ekstrapersonal atau faktor organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh supervisi keperawatan, insentif dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pada perawat di RSUD Kota Baubau, serta untuk mengetahui pengaruh faktor apakah yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan metode kuantitatif dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Sampel penelitian ini berjumlah 58 responden dengan teknik sensus atau sampel jenuh. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara supervisi keperawatan terhadap kepuasan kerja signifikansi (0,046 < 0,05), ada pengaruh antara insentif terhadap kepuasan kerja signifikansi (0,037 < 0,05), tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap kepuasan kerja signifikansi (0,305 > 0,05), secara simultan ada pengaruh antara supervisi keperawatan, insentif dan motivasi terhadap kepuasan kerja signifikansi (0,021 < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Supervisi Keperawatan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja pada perawat di RSUD Kota Baubau. Insentif berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja pada perawat di RSUD Kota Baubau. Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja pada perawat di RSUD Kota Baubau. Supervisi Keperawatan, Insentif dan Motivasi Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja pada perawat di RSUD Kota Baubau. Pengaruh faktor yang paling dominan adalah Insentif, hal ini karena hanya Insentif yang mempunyai pengaruh terbesar dari variabel lainnya.  
Pengaruh Shift Kerja terhadap Stres Kerja Perawat Instalasi Rawat Inap Isolasi Andi Masty Amirah; Samsualam; Tutik Agustini
Window of Nursing Journal Vol. 3 No. 1 (Juni, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v3i1.92

Abstract

Shift kerja merupakan sumber utama dari stres kerja bagi tenaga kesehatan terutama pada perawat. Dampak kinerja yang timbul dari shift kerja mengakibatkan menurunnya kemampuan mental pekerja yang bisa mempengaruhi kinerja serta produktivitas dalam bekerja. Stres kerja merupakan suatu keadaan ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang pegawai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara shift kerja terhadap stres kerja perawat di instalasi rawat inap isolasi di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makasar. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif survey analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Pengambilan sampel dilakukan tehnik convenience sampling dengan besar sampel sebanyak 60 responden. Uji analisis untuk mengukur pengaruh dengan menggunakan uji statistik Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menujukan bahwa dari 60 responden yang bekerja di shift pagi dengan stres tinggi sebanyak 25 orang (92,6%), shift siang dengan stres tinggi sebanyak 2 orang (9,5%) dan shift malam dengan stres tinggi sebanyak 6 orang (50%). Dari hasil uji regresi linear sederhana didapatkan hasil t hitung sebesar 4,054 sedangkan t tabel 2,001 berarti nilai t hitung > t tabel, serta dapat dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan antara shift kerja terhadap stres kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada sistem shift yang digunakan terdiri dari 3 kelompok shift yaitu, shift pagi, shift siang dan shift malam yang dirotasikan setiap 2 minggu. Adapun shift kerja yang mengalami stres kerja lebih tinggi terjadi pada shift pagi dibandingkan pada shift lainnya dikarenakan beban kerja yang berlebih.
Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Dismenore Primer pada Remaja Putri Alhamida Salnaf Ituga; Yusrah Taqiyah; Tutik Agustini
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i2.250

Abstract

Dismenore pada saat menstruasi, keadaan yang memperlihatkan ketidaknyamanan secara subjektif/individual. Jika dismenore tidak ditangani dapat berpengaruh terhadap aktivitas dan sikap siswi. Salah satu tindakan non-farmakologi dalam menangani nyeri yaitu teknik distraksi dengan terapi musik yang aman dapat mengurangi nyeri. Mendengarkan musik dapat memproduksi zatendorphins yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di system saraf pusat, sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja putri SMAN 1 Buton. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen, dengan menggunakan desain pra-eksperiment dengan rancangan pretest-postest. Pada penilitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling, Populasi pada penilitian ini adalah semua siswi putri yang mengalami dismenore primer pada kelas XlI IPA1, IPA2 dan IPA3 yang berjumlah 35 orang. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat, dimana bivariat menggunakan analisa uji Wilcoxon. Instrumen yang digunakan Numeric Rating Scale (NRS). Sampel diberikan terapi musik klasik 10-20 menit selama 3 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan nilai ρ = 0.000, dimana nilai ρ lebih kecil dari α=0.05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat berbedaan hasil sebelum dan setelah pemberian terapi musik klasik, sehingga terdapat adanya pengaruh terapi musik klasik efektif terhadap disminore. Adapun saran dari penelitian ini adalah mengatasi nyeri dismenore tidak langsung mengkonsumsi obat-obatan farmakologis melainkan menggunakan terapi musik seperti terapi musik klasik, kemudian penelitian ini juga dapat menjadi tambahan referensi terkait terapi musik klasik terhadap nyeri haid.
Hubungan Pembagian Nurse Shift dan Overtime Working dengan Produktivitas Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Kurniawan Mokodompit; Tutik Agustini; Brajakson Siokal
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i2.253

Abstract

Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu shift kerja dan overtime working, dimana shift kerja adalah metode pembagian waktu yang memiliki jam kerja yang berbeda-beda sedangkan kerja lembur atau overtime working adalah suatu jenis pekerjaan yang dilakukan diluar dari jam kerja normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pembagian nurse shift dan overtime working dengan produktivitas kinerja di ruangan rawat inap rumah sakit labuang baji makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Cross Sectional Study, Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung oleh peneliti, Adapun penentuan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan besar sampel penelitian sebanyak 35 responden yang memenuhi kriteria inklusi, uji hubungan dilakukan dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara nurse shift dengan produktivitas kinerja menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai ρ = 0, 203 dan tidak ada hubungan antara overtime working dengan produktivitas kinerja yang menggunakan uji chi square diperoleh nilai ρ = 0,603. Disarankan kepada instansi rumah sakit untuk rutin dalam memberikan motivasi untuk peningkatan semangat dan etos kerja sehingga menimbulkan dedikasi yang tinggi, pihak manajemen juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap produktivitas perawat.
Faktor yang Mempengaruhi Kelulusan Uji Kompetensi Ners di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Siti Hardianty Massi; Wa Ode Sri Asnaniar; Tutik Agustini
Window of Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/won.v1i2.256

Abstract

Uji Kompetensi merupakan evaluasi hasil belajar dan biasa dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan untuk menguji kemampuan perawat apakah kompeten atau tidak. Tujuan Penelitian mengetahui pengaruh kesehatan, motivasi, kesiapan, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) S-1 dan Ners terhadap kelulusan Uji Kompetensi Ners di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan . Adapun penentuan sampel dilakukan dengan accidental sampling dengan besaran sampel 210 responden. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2019. Hasil analisa data dengan chi-square didapatkan bahwa tidak ada pengaruh kesehatan dengan kelulusan uji kompetensi ners (p=0,125), ada pengaruh motivasi dengan kelulusan uji kompetensi ners (p=0,000), ada pengaruh kesiapan dengan kelulusan uji kompetensi ners (p=0,000), ada pengaruh IPK S-1 dengan kelulusan uji kompetensi ners (p=0,000), ada pengaruh IPK Ners dengan kelulusan uji kompetensi ners (p=0,000) . Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah hanya motivasi, kesiapan, IPK S-1 dan Ners yang ada pengaruh dengan kelulusan uji kompetensi ners. Tidak ada pengaruh kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan agar mahasiswa program profesi ners lebih mengoptimalkan lagi dalam pengaturan diri terkait akademik, serta fisik terkait kondisi kesehatan dalam mengikuti uji kompetensi sehingga ada persiapan yang mendukung untuk mendapatkan hasil yang kompeten.