p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh penggunaan santan kelapa terhadap sifat kimia produk abon berbahan baku daging ayam petelur afkir S. Mandjurungi; D.B.J. Rumondor; M.R. Tinangon; E.H.B. Sondakh
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.437 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.38517

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level penggunaan santan terhadap sifat kimia dari produk abon berbahan baku daging ayam pelur afkir. Materi penelitian terdiri dari daging ayam petelur afkir, santan kelapa, bumbu pembuatan abon. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perakuan penambahan santan kelapa yang terdiri dari p1 150 mL, p2 200 ml, p3 250 mL, dan p4 300 mL dengan komposisi daging untuk setiap perlakuan sebanyak 300 g. Setiap perlakuan masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati adalah kadar air, protein, lemak dan kolestrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan santan kelapa memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai kadar air, protein dan kolestrol, tetapi terhadap nilai lemak menunjukan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan santan kelapa sampai pada 150 - 300 mL dengan komposis daging 300 g sudah dapat mempertahankan kandungan nutrien terdiri dari kadar air, protein, lemak dan kolestrol produk ayam petelur afkir.Kata Kunci : abon, daging ayam afkir, santan kelapa.
Kualitas telur ayam ras yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern Kota Manado P. Worang; E.H.B. Sondakh; C.K.M. Palar; D.B.J. Rumondor; I. Wahyuni
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.573 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41479

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan nilai haugh unit telur ayam ras yang ada di pasar tradisional dan di pasar modern Kota Manado. Diambil sampel pasar sebanyak 3 pasar tradisional dan 3 pasar modern di kota Manado untuk pengamatan. Dari 3 masing-masing pasar diambil sampel telur dari pedagang pasar tradisional sedangkan pasar modern langsung diambil sampelnya. Sampel yang diperoleh dari masing-masing pasar (tradisional dan modern) sebanyak 60 butir untuk diamati kualitasnya. Pengamatan yang dilakukan yaitu: bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan Haugh unit. Data yang diperoleh dinalisis menggunakan uji t terhadap 2 pasar yang berbeda. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan haugh unit kualitas telur yang diamati dari kedua pasar tersebut. Kesimpulannya, bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan nilai haugh unit telur ayam ras yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern yang ada di kota Manado mempunyai kualitas yang sama dan layak untuk dikonsumsi.Kata kunci: kualitas telur ayam ras, pasar tradisional, pasar modern
Pengaruh lama perendaman dalam asap cair terhadap sifat organoleptik sosis daging ayam S.M. Sembor; N. Wakur; D.B.J. Rumondor; S.N. Rumerung
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.181 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam asap cair terhadap sifat organoleptik sosis ayam. Penelitian ini telah di lakukan di laboratorium Tekonologi Hasil Ternak (THT), Fapet Unsrat Manado. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah; P0 (0 Menit: Sosis tanpa perendaman dalam asap cair), P1 (20 menit perendaman sosis ayam dalam asap cair), P2 (40 menit perendaman sosis ayam dalam asap cair), P3 (60 menit perendaman sosis ayam dalam asap cair), dan P4 (80 menit perendaman sosis ayam dalam asap cair). Variable yang diamati adalah sifat organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa). Data di analisis dengan anova dan dilanjutkan uji Berbeda Nyata Jujur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan perendaman dalam asap cair pada 0 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap mutu organoleptik sosis ayam. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa sosis ayam dengan perendaman menggunakan 20 % asap cair selama 60 di sukai oleh panelisĀ 
Pengaruh penambahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap intensitas warna dan organoleptik sosis ayam M.A. Talibo; D.B.J. Rumondor; R. Tinangon; I. Wahyuni
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap intensitas warna dan organoleptik sosis ayam. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam, kulit buah naga merah, serta bumbu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Pengujian organoleptik menggunakan skala hedonik dengan 35 panelis sebagai ulangan. Sebagai perlakuan yaitu: R0 = Tanpa sari kulit buah naga merah; R1 = Penambahan sari kulit buah naga merah 5%; R2 = Penambahan sari kuli buah naga merah 10%; R3= Penambahan sari kulit buah naga merah 15%; dan R4 = Penambahan sari kulit buah naga merah 20%. Variabel yang diukur adalah intensitas warna (L*, a*, b*) dan organoleptik (warna, aroma, tekstur dan cita rasa). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian terhadap intensitas warna memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) pada nilai L* dan berbeda nyata (P<0,05) pada nilai a* dan b* terhadap sosis ayam yang ditambahkan sari kulit buah naga merah. Nilai (L*) mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibanding dengan nilai (a*) dan (b*) pada sosis ayam dengan penambahan sari kulit buah naga merah. Dominan intensitas warna yang dihasilkan pada (b*) berwarna kuning dibandingkan (a*) yang berwarna merah dengan penambahan sari kulit buah naga merah, ini disebabkan karena suhu dan lama pemasakan. Untuk uji organoleptik (warna, aroma, tekstur) menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05), dan berbeda nyata (P<0,05) pada cita rasa dengan penambahan sari kulit buah naga merah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan sari kulit buah naga merah pada sosis ayam sampai level 20% memberikan intensitas warna yang baik, untuk organoleptik warna disukai oleh panelis sampai pada level 15%, aroma sampai pada level 5%, dan tekstur serta cita rasa lebih disukai 0% atau tanpa penambahan sari kulit buah naga merah. Kata Kunci : Sosis ayam, kulit buah naga merah, organoleptic