This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kualitas telur ayam ras yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern Kota Manado P. Worang; E.H.B. Sondakh; C.K.M. Palar; D.B.J. Rumondor; I. Wahyuni
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.573 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41479

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan nilai haugh unit telur ayam ras yang ada di pasar tradisional dan di pasar modern Kota Manado. Diambil sampel pasar sebanyak 3 pasar tradisional dan 3 pasar modern di kota Manado untuk pengamatan. Dari 3 masing-masing pasar diambil sampel telur dari pedagang pasar tradisional sedangkan pasar modern langsung diambil sampelnya. Sampel yang diperoleh dari masing-masing pasar (tradisional dan modern) sebanyak 60 butir untuk diamati kualitasnya. Pengamatan yang dilakukan yaitu: bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan Haugh unit. Data yang diperoleh dinalisis menggunakan uji t terhadap 2 pasar yang berbeda. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan haugh unit kualitas telur yang diamati dari kedua pasar tersebut. Kesimpulannya, bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur dan nilai haugh unit telur ayam ras yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern yang ada di kota Manado mempunyai kualitas yang sama dan layak untuk dikonsumsi.Kata kunci: kualitas telur ayam ras, pasar tradisional, pasar modern
Preferensi pakan Pteropus griseus (Chiroptera:Pteropodidae) di dalam kandang S.A.E. Moningkey; T.A. Ransaleleh; M.F. Samuda; M.R. Imbar; M.H.M. Kawatu; I. Wahyuni
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.068 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari serta mengetahui preferensi pakan Pteropus griseus yang dipelihara dalam kandang budidaya. Pakan yang diberikan selama penelitian yaitu buah pepaya (Carica papaya ), pisang gapi (Musa paradisiaca), jambu kristal (Psidium guajava), semangka tanpa biji (Citrullus lanatus) dan melon (Cucumis melo). Materi penelitian yang digunakan yaitu lima ekor kelelawar P. griseus yang terdiri dari empat ekor jantan dan satu ekor betina. Metode yang digunakan yaitu observasi langsung. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: a. Total konsumsi pakan sebanyak 52186 g/hari, b. Konsumsi pepaya  24,14%, jambu kristal 21,38%, melon 19,98%, pisang gapi 18,40% dan semangka tanpa biji 16,10%, c. Nilai Neu’s index secara berturut-turut yaitu buah pepaya 0,36, jambu kristal 0,32, buah melon  0,29, pisang gapi 0,27 dan semangka tanpa biji 0,24, d. Buah yang pertama kali dipilih P. griseus untuk dikonsumsi yaitu buah pepaya. Prosentase bahan kering pisang gapi yaitu 43,97%, pepaya bangkok 19,33%, jambu kristal 17,15%, semangka tanpa biji 10,56%, melon cantaloupe 8,99%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa preferensi pakan Pteropus griseus yang dipelihara dalam kandang yaitu pertama pepaya bangkok, diikuti jambu kristal, melon cantaloupe, pisang gapi dan semangka tanpa biji.
Karakterisasi tingkah laku induk dan anak kelelawar kalong hitam (Pteropus alecto) dalam kandang T.A. Ransaleleh; M.J. Nangoy; I. Wahyuni; M. Kawatu; T.J. Puasa
ZOOTEC Vol. 43 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.796 KB)

Abstract

Induk yang tidak mampu merawat anaknya akan berakibat pada pertumbuhan bahkan menyebabkan kematian anaknya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik tingkah laku induk kelelawar merawat anaknya dalam kandang. Materi penelitian ini menggunakan dua ekor induk kelelawar (Pteropus alecto) menyusui yang dipelihara dalam satu kelompok. Metode penelitian ini menggunakan metode observasi dan alat bantu camera, video, serta stopwacth. Teknik pengambilan data yaitu pencatatan tingkah laku induk dan anak kelelawar pada lembar ethogram, selanjutnya dihitung frekuensi dan lama waktu menyusui, grooming, makan, terbang, dan bermain. Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk gambar dan tabel kemudian dibahas secara deskriptif. Hasil yang diperoleh yaitu induk menyusui anaknya pada posisi bertengger sambil menutupi anak yang sedang menyusui dengan sayapnya. Induk memberikan makan kepada anaknya dengan cara menempelkan mulut keanaknya.  Induk dan anak saling melakukan grooming dengan cara saling menjilat. Anak mulai terbang ketika induk menyentuh berulang-ulang sayap anaknya yang bertengger dekat induknya. Induk dan anak bermain dengan cara saling kejar-kejaran sesekali saling menggigit dan kembali kejar-kejaran. Rataan frekuensi dan lama tingkah laku menyusu, memberi makan, grooming, belajar tebang dan bermain induk satu dan anaknya dalam periode waktu pukul 18.00-24.00 perhari secara berturut-turut yaitu 3,82 kali selama 815,58 detik, 5,68 kali selama 244,51 detik, 2,28 kali selama 206,30 detik, 10,17 kali selama 52,80 detik , 0,70 kali selama 45,15 detik. Induk dua dan anaknya secara berturut-turut yaitu 1,86 kali 254,33 detik, 5,25 kali selama 13,13 detik, 2,11 kali selama 70,17 detik, 5,26 kali selama 10,63 detik, 0,62 kali selama 4,61 detik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu kedua induk dan anak kelelawar melakukan deskripsi aktifitas tingkah laku yang sama. Frekuensi dan lama aktifititas tingkah laku menyusui dan grooming banyak dilakukan pada pukul 22.00-24.00,  Frekuensi dan lama aktifitas terbang dan bermain pada pukul 20.01-22.00, serta frekuensi dan lama aktifitas makan pada pukul 18.00-20.00. Kata Kunci : Induk dan anak kelelawar, kalong hitam, Pteropus alecto, tingkah laku
Pengaruh penambahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap intensitas warna dan organoleptik sosis ayam M.A. Talibo; D.B.J. Rumondor; R. Tinangon; I. Wahyuni
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap intensitas warna dan organoleptik sosis ayam. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam, kulit buah naga merah, serta bumbu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Pengujian organoleptik menggunakan skala hedonik dengan 35 panelis sebagai ulangan. Sebagai perlakuan yaitu: R0 = Tanpa sari kulit buah naga merah; R1 = Penambahan sari kulit buah naga merah 5%; R2 = Penambahan sari kuli buah naga merah 10%; R3= Penambahan sari kulit buah naga merah 15%; dan R4 = Penambahan sari kulit buah naga merah 20%. Variabel yang diukur adalah intensitas warna (L*, a*, b*) dan organoleptik (warna, aroma, tekstur dan cita rasa). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian terhadap intensitas warna memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) pada nilai L* dan berbeda nyata (P<0,05) pada nilai a* dan b* terhadap sosis ayam yang ditambahkan sari kulit buah naga merah. Nilai (L*) mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibanding dengan nilai (a*) dan (b*) pada sosis ayam dengan penambahan sari kulit buah naga merah. Dominan intensitas warna yang dihasilkan pada (b*) berwarna kuning dibandingkan (a*) yang berwarna merah dengan penambahan sari kulit buah naga merah, ini disebabkan karena suhu dan lama pemasakan. Untuk uji organoleptik (warna, aroma, tekstur) menunjukan tidak berbeda nyata (P>0,05), dan berbeda nyata (P<0,05) pada cita rasa dengan penambahan sari kulit buah naga merah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan sari kulit buah naga merah pada sosis ayam sampai level 20% memberikan intensitas warna yang baik, untuk organoleptik warna disukai oleh panelis sampai pada level 15%, aroma sampai pada level 5%, dan tekstur serta cita rasa lebih disukai 0% atau tanpa penambahan sari kulit buah naga merah. Kata Kunci : Sosis ayam, kulit buah naga merah, organoleptic
Identifikasi kelelawar di sekitar Gunung Lolombulan desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan G.V. Liudongi; T.A. Ransaleleh; S.C. Rimbing; I. Wahyuni; M. Kawatu; J. Onibala
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kelelawar hasil tangkapan pemburu di Gunung Lolombulan Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Sampel yang digunakan sebanyak 100 ekor kelelawar pemakan buah. Metode yang digunakan yaitu deskriptif. Pengamatan dilakukan secara langsung pada kelelawar, untuk mengamati ciri-ciri morfologi kelelawar. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan mempersiapkan semua peralatan yang digunakan untuk melakukan identifikasi, menemui pemburu untuk mengambil sampel, setelah itu melakukan identifikasi. Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dibahas secara deskriptif. Variabel morfologi yang diamati yaitu bobot badan, ciri-ciri tubuh, ukuran morfometri. Berdasarkan pada morfologi maka kelelawar yang ditemukan di sekitar Gunung Lolombulan yaitu lima spesies dari lima genus yang berbeda, yaitu Thoopterus nigrescens, Rousettus amplexicaudatus, Cynopterus minutus, Nyctimene cephalotes dan Dobsonia exoleta. Dari kelima spesies tersebut, terdapat dua spesies endemik sulawesi yaitu, T. nigrescens dan D. exoleta Kata Kunci: Identifikasi, Gunung Lolombulan, Kelelawar