p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh waktu pemanenan sorgum Samurai 1 ratun ke 1 terhadap berat segar, kadar bahan kering, dan protein kasar sebagai pakan ruminansia F.R. Pelealu; M.R Waani; R.A.V. Tuturoong; S.S. Malalantang
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.129 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.40882

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berat segar, kadar bahan kering (BK), kadar protein kasar (PK) sorgum Samurai 1 ratun 1 pada fase panen yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan. Bahan yang digunakan antara lain tanaman sorgum yang di panen pada saat tanaman sorgum telah memasuki fase berbunga, fase soft dough dan fase hard dough. Perlakuan pada penelitian ini adalah : F1 = Pemanenan pada fase berbunga, F2 = Pemanenan pada fase berbiji hijau/ soft dough, F3 = Pemanenan pada fase berbiji coklat/hard dough. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap berat segar, kadar bahan kering (BK) dan kadar protein kasar (PK) sorgum  Samurai 1. Uji BNJ menunjukkan bahwa pemanenan fase hard dough (F3) menghasilkan berat segar dan  bahan kering (BK) yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari fase soft dough (F2) dan fase berbunga (F1). Fase soft dough (F2) sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari fase berbunga (F1), sedangkan kadar protein kasar F1 sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari F2 dan F3. Perlakuan F2 sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari F3. Berdasarkan hasil penellitian dapat disimpulkan bahwa pemanenan sorgum Samurai 1 ratun ke 1 sebagai pakan ruminansia pada fase hard dough menghasilkan berat segar dan kadar bahan kering tertinggi sedangkan kadar protein kasar terendah. Kadar protein tertinggi dihasilkan pada fase berbunga namun kadar bahan keringnya terendah. Waktu panen sorgum Samurai 1 ratun ke 1 yang optimal untuk memenuhi kebutuhan bahan kering ternak ruminansia adalah pada fase hard dough. Kata kunci: Sorgum Samurai 1 ratun ke 1, berat segar, kadar bahan kering, kadar protein kasar
Pengaruh lama ensilase terhadap kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK) sorgum varietas pahat ratun ke-1 sebagai pakan ruminansia E.F.S. Balo; A.F. Pendong; R.A.V. Tuturoong; M.R. Waani; S.S. Malalantang
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.155 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41090

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama ensilase yang berbeda terhadap kadar bahan kering (BK), kadar bahan organik (BO), kadar protein kasar (PK) silase sorgum varietas Pahat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan.  Materi yang digunakan adalah hijauan sorgum yang dipanen pada umur 70 hari terdiri dari batang, daun, dan malai. Perlakuan pada penelitian ini adalah : (R1) lama penyimpanan 3 minggu, (R2) lama penyimpanan 5 minggu, (R3) lama penyimpanan 7 minggu. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar bahan kering, kadar bahan organik, kadar  protein kasar silase sorgum varietas Pahat. Uji beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa lama penyimpanan 3  minggu (R1) menghasilkan  kadar  bahan  kering yang tidak berbeda dengan lama penyimpanan 5 minggu (R3) dan nyata lebih rendah dari lama penyimpanan 7 minggu. Sedangkan kadar bahan organik dan protein kasar pada lama penyimpanan 3 minggu nyata lebih rendah dari lama penyimpanan 5 minggu dan 7 minggu. Lama penyimpanan 5 minggu menghasilkan kadar bahan kering, bahan organik dan protein kasar yang nyata lebih rendah dari lama penyimpanan 7 minggu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan lama ensilase meningkatkan kandungan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar sorgum varietas pahat  ratun ke-1 sebagai pakan ruminansia. Kadar bahan kering, bahan organik, dan protein kasar tertinggi pada lama penyimpanan 7 minggu.Kata Kunci : sorgum, silase, lama pemeraman, bahan kering, bahan organik, protein kasar
Profil serat silase sorgum varietas pahat sebagai pakan ruminansia dengan lama penyimpanan ensilase yang berbeda A.J. Untu; M.R. Waani; Y.L.R. Tulung; R.A.V. Tuturoong
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.125 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan ensilase yang berbeda terhadap kadar serat kasar, NDF, dan ADF silase sorgum varietas Pahat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan.  Materi yang digunakan adalah hijauan sorgum yang dipanen pada umur 70 hari terdiri dari batang, daun, dan malai. Perlakuan pada penelitian ini adalah : (R1) lama penyimpanan 3 minggu, (R2) lama penyimpanan 5 minggu, (R3) lama penyimpanan 7 minggu. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar serat kasar, NDF dan ADF silase sorgum varietas Pahat. Hasil Uji beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa R3 menghasilkan kadar serat kasar yang berbeda tidak nyata dengan R2, sedangkan  R3 dan R2 nyata lebih rendah dari R1. Perlakuan R3 menghasilkan kadar NDF dan ADF yang nyata lebih rendah dari R2 dan R1 sedangkan R2 nyata lebih rendah dari R1.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar serat kasar, NDF, dan ADF silase sorgum varietas Pahat semakin menurun sejalan dengan makin lamanya waktu fermentasi. Lama penyimpanan ensilase 7 mingu menghasilkan kadar serat kasar, NDF, dan ADF terendah.Kata Kunci : sorgum, silase, lama penyimpanan, NDF, ADF 
Daya dukung pastura alam dalam pemenuhan kebutuhan nutrien Sapi lokal di Kabupaten bolaang Mongondow Utara A.F. Pendong; R.A.V. Tuturoong; Y.L.R. Tulung; Z. Poli; E.H.B. Sondakh
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.428 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya dukung pastura alam dalam pemenuhan kebutuhan nutrien sapi lokal di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Materi yang dijadikan objek pengamatan langsung adalah ternak sapi lokal yang dipelihara menurut kearifan lokal, dan pastura alam, yang ditentukan secara acak di 3 (tiga) willayah kecamatan sebagai representasi dari seluruh wilayah, sebagai sumber data primer. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait di wilayah penelitian, juga referensi dan hasil penelitian terdahulu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan secara kuantitatif, dan selanjutnya melakukan komparasi dengan hasil penelitian dan rekomendasi yang diperoleh dari sumber-sumber artikel, jurnal penelitian yang terpercaya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa jenis-jenis hijauan pakan yang tumbuh sebar di wilayah penelitian, umumnya dikonsumsi oleh sapi-sapi lokal didominasi jenis rumput, sekalipun terdapat beberapi jenis-jenis legume rambat dan legume pohon, juga hasil-hasil sisa pertanian, seperti jerami padi dan jrami jagung. Berdasrkan luas penggunaan lahan yang tersebar di 6 (enam) kecamatan, antara lain: padang rumput alam, tegal/kebun, perkebunan, irigasi /sawah, luas panen padi sawah dan luas panen jagung, masing-masing luasan memberi kontribusi terhadap produksi bahan kering (BK) hijauan, dengan total produksi 127.513 ton per tahun. Daya dukung wilayah terhadap hidup dan produksi ternak sapi (kapasitas tampung ternak sapi) berdasarkan produksi hijauan dari luas penggunaan lahan adalah sebesar 55.441 satuan ternak (ST) per tahun. Selanjutnya, daya dukung wilayah terhadap kapasitas penambahan populasi sapi potong (KPPTS), adalah sebesar 41.776 ST.