This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kecernaan in vitro pakan broiler yang mengandung level asam laurat dan serat kasar berbeda Y.H.S. Kowel; A. Bagiu; J.J.M.R. Londok
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.986 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41451

Abstract

Penelitian kecernaan mengunakan metode in vitro dengan pakan yang mengandung level asam laurat dan serat kasar berbeda untuk mengukur tingkat kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3x2x4. Faktor A adalah level asam laurat yaitu A1 = 1,3%; A2 = 1,95%; dan A3 = 2,6%. Faktor B adalah level serat kasar yaitu B1 = 6% dan B2 = 8%. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diukur adalah kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik tahap 2 (pepsin digestibility), serta kadar air dan kadar abu pakan. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering (36,48% - 41,87%) dan kecernaan bahan organik (33,21% - 38,69%) serta kadar air (11,98% - 13,66%) dan kadar abu pakan (8,09% - 11,30%). Peningkatan pemberian level asam laurat memberikan tingkat kecernaan yang lebih baik ini disebabkan karena mempunyai bobot molekul yang lebih kecil sehingga tidak diperlukan energi yang tinggi dan hanya membutuhkan sedikit enzim untuk memecah lemak tersebut menjadi bentuk yang siap diserap. Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan penggunaan 2,6% level asam laurat dan 6% serat kasar memberikan kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro yang lebih baik. Kata Kunci: Asam laurat, serat kasar, kecernaan
Kecernaan bahan kering, retensi nitrogen dan energi metabolis ransum ayam pedaging yang menggunakan tepung kulit nenas (Ananas comosus L. Merr) sebagai pengganti sebagian jagung B. Bagau; C.J. Pontoh; Y.H.S. Kowel; A.L. Wongkar
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.275 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering, nilai retensi nitrogen dan energi metabolis (AMEn) ransum ayam pedaging yang menggunakan tepung kulit nenas (Ananas comosus L. Merr) sebagai pengganti sebagian jagung. Penelitian ini menggunakan 20 ekor broiler unsexed, strain Cobb berumur 5 minggu, dan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu: R0= 50% Jagung, dengan 0 % kulit nenas, R1=45% jagung dengan 5% tepung kulit nenas, R2 =40% jagung dengan 10% tepung kulit nenas dan R3=35% jagung dengan 15% tepung kulit nenas. Variabel yang diteliti adalah: Kecernaan bahan kering, nilai retensi nitrogen dan energi metabolis ransum. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh atau berbeda nyata (P<0,05) terhadap nilai kecernaan bahan kering, retensi nitrogen dan energi metabolis. Hasil uji BNJ untuk nilai kecernaan bahan kering menunjukkan bahwa perlakuan R0 (70,62%), R1 (69,04%), dan R2 (65,49%) berbeda tidak nyata, akan tetapi RO berbeda nyata dengan R3 (62,65%), sedangkan R1(69,04%), dan R2 (65,49%) berpengaruh tidak nyata dengan R3 (67,11%). Nilai retensi nitrogen pada perlakuan R0 (75,99%), R1 (73,28%), dan R2 (69,83%) berbeda tidak nyata, akan tetapi R0 berbeda nyata dengan R3 (67,11%), sedangkan R1 (73,28%), dan R2 (69,83%) berbeda tidak nyata dengan R3. Nilai AMEn pada perlakuan R0 (2854,34 Kcal/kg) berbeda tidak nyata dengan R1 (2825,69 Kcal/kg) dan R2 (2706,51 Kcal/kg) tetapi berbeda nyata dengan R3 (2634,73 Kcal/kg). Perlakuan R1 (2825,69 Kcal/kg) tidak berbeda nyata dengan R2 (2706,51 Kcal/kg) tetapi berbeda nyata dengan R3 (2634,73 Kcal/kg). Perlakuan R2 (2706,51 Kcal/kg) berbeda tidak nyata dengan R3 (2634,73 Kcal/kg). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung kulit nenas (Ananas Comosus L. Merr) dapat digunakan sebagai pengganti sebagian jagung dalam ransum ayam pedaging sampai 20% atau penggunaan 10 % dalam ransum dilihat dari nilai kecernaan bahan kering, retensi nitrogen dan energi metabolis.
Kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum broiler yang ditambahkan mananoligosakarida (MOS) berasal dari ampas kelapa J. Suak; J.J.M.R. Londok; Y.H.S. Kowel
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum broiler yang ditambahkan manan oligosakarida (MOS) berasal dari ampas kelapa. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ayam pedaging strain CP707 berumur 35 hari. Metode percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan 4 ulangan, Sebagai perlakuan adalah level ektraksi MOS (0, 1, 2, 3 dan 4%). Setiap perlakuan diulang 4 kali. Peubah yang di ukur yaitu konsumsi bahan kering ransum, kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik. Data analisis menggunakan Minitab versi 16. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbeda tidak nyata terhadap nilai konsumsi dan kecernaan bahan kering ransum, sedangkan untuk kecernaan bahan organik menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Uji Tukey menunjukan R0 berbeda nyata dengan R1, tapi berbeda tidak nyata dengan R2, R3, dan R4. R1 berbeda nyata dengan R2 dan R4, tapi berbeda tidak nyata dengan R3. R2 berbeda tidak nyata dengan R3 dan R4. Disimpulkan bahwa penambahan ampas kelapa sebagai sumber manan oligosakarida (MOS) sebanyak 1% dalam ransum broiler tidak mengubah konsumsi dan kecernaan bahan kering namun memberikan nilai kecernaan bahan organik terbaik. Kata kunci: kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, ampas kelapa, manan oligosakarida.                                                     ABSTRACT Digestibility of Dry Matter and Organic Matter of Broiler Feed Added Coconut Pulp as a Source of Mannan Oligosaccharides (MOS). This study was conducted with the aim of determining the digestibility of dry matter and organic matter in broiler feeds added coconut pulp as a source of mannan oligosaccharides (MOS). This study used 20 broiler chickens CP707 strain aged 35 days. The experimental method used a completely randomized design (CRD), with 5 treatments and 4 replications. The treatments were level of MOS extracted (0, 1, 2, 3, and 4%). Each treatment was repeated 4 times. The variables measured included dry matter consumption of the ration, dry matter digestibility, and organic matter digestibility. Data ware analyzed using Minitab version 16. The results of the analysis of variance showed that the treatment was not significantly different on the consumption value of dry matter rations and digestibility of dry matter, but for digestibility of organic matter showed significantly different. Tukey’s test that R0 was significantly different from R1, but not significantly different from R2, R3, and R4. R1 is significantly different from R3. R2 is not significantly different from R3 and R4. It was concluded that the addition of coconut pulp as a source of 1% mannan oligosaccharide (MOS) in broiler rations did not change the consumption and digestibility of dry matter but gave the best organic matter digestibility values.   Keywords: dry matter digestibility, organic matter digestibility, coconut pulp, mannan oligosaccharides.