Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Self-Regulation Siswa Pada Kegiatan Hafalan Al-Qur'an Di Madrasah Ibtidaiyah Al Mujahidin Samarinda Lely Salmitha; Linna Revilla Malik; Irnawati Irnawati
Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Borneo, 3(2), Juni 2022
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/jtikborneo.v3i2.6208

Abstract

Berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menghafal Alquran, salah satu faktor tersebut yaitu kesehatan, usia, motivasi,serta kegiatan menghafal Alquran juga dibutuhkan niat dan tekad yang kuat. Dalam psikologi pengaturan diri yang ketat disebut sebagai regulasi diri (self-regulation). Menghafal Alquran perlu keseriusan dan kesungguhan dalam menghafal kalam allah yang mulia ini, sehingga perlu yang namanya membentuk self-regulation( pengaturan diri) yang baik, karena self-regulation merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan salah satunya dalam menghafal Alquran di MI Al Mujahidin Samarinda, semakin baik self- regulation maka semakin baik pula hafalan yang dimiliki siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian lapangan (field research). Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa self-regulation siswa dalam menghafal Alquran diantaranya: a) pengaturan lingkungan belajar, bahwa pengaturan lingkungan belajar anak berbeda-beda saat dirumah, ada yang mengatur lingkungan belajarnya dengan menyendiri dikamar, ada yang meminta bantuan orang tua untuk menyimak hafalannya, bahkan ada yang memasuki TPA agar lebih banyak belajar. Semua pengaturan lingkungan tersebut berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam mencapai target, terutama target dalam menghafal Alquran. b) Metode menghafal, metode yang digunakan siswa kelas V di MI Al-Mujahidin Samarinda yaitu takrir, talqin, tahsin, dan tasmi c) Motivasi dalam menghafal Alquran,yaitu karena ingin menjadi imam, tugas sekolah, iming- iming hadiah dari orang tua dan masuk ke TPA untuk bisa belajar lebih banyak lagi d) Reward dan Punishment. Reward berupa hadiah uang tunai dan sertifikat, punishment berupa tidak diberikan sertifikat
Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Mului Kabupaten Paser Lely Salmitha; Nafla Maulida
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 2 No 2 (2022): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, June 2022
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v2i2.6132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) dalam praktik pengobatan tradisional masyarakat Mului. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang potensi tanaman obat-obatan di Dusun Mului Kabupaten Penajam Provinsi Kalimantan Timur menyimpulkan bahwa masyarakat Mului menggunakan 31 tanaman obat-obatan yang berasal dari Hutan Lindung Gunung Lumut dalam proses pengobatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari malaria, diere, deman, keracunan dan lain sebagainya.Masyarakat Dusun Mului juga menggunakan beberapa tanaman (Jelutung, Kelapa, Pinang, dan Jombu) tersebut untuk bahan kegiatan upacara Ritual Penyembuhan bernama Benamang. Dan di antaranya digunakan sebagai Jimat adalah Sempirang Bawi
Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I dengan Media Buku Aku Bisa Baca di SD Islam Al Azhar 47 Samarinda Lely Salmitha; Naufa Dhiya Mutiah; Juhairiyah Juhairiyah
Borneo Journal of Primary Education Vol 2 No 3 (2022): Borneo Journal of Primary Education, 2(3), Oktober 2022
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjpe.v2i3.6209

Abstract

Latar Belakang penelitian ini adalah masih terdapat siswa di kelas I yang belum lancar dalam membaca. Demikian sekolah dan guru kelas I dituntut untuk ekstra dalam kegiatan pembelajarannya di kelas agar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswanya. SD Islam Al Azhar 47 Samarinda, guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan media buku Aku Bisa Baca dalam program literasi membaca dan menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi media buku Aku Bisa Baca dan faktor pendukung serta penghambat di SD Islam Al Azhar 47 Samarinda. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru kelas I dan siswa kelas I A dan objek dalam penelitian ini buku Aku Bisa Baca. Hasil dari penelitian ini, bahwa pembelajaran membaca dengan mengimplementasikan media buku Aku Bisa Baca dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I, dengan keseluruhan siswa kelas I yang berjumlah 80 siswa, dari penerapan buku Aku Bisa Baca terindikasi 69 siswa yang telah lancar dalam membaca. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya siswa yang sudah lancar membaca tanpa mengeja dengan berbantuan buku Aku Bisa Baca.
Implementasi Kurikulum 2013 pada Masa Pandemi di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mujahidin Samarinda Lely Salmitha; Marniati Kadir; Pipit Yulia Saputri
Borneo Journal of Primary Education Vol 1 No 3 (2021): Borneo Journal of Primary Education, 1(3), Oktober 2021
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.147 KB) | DOI: 10.21093/bjpe.v1i3.5108

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah diterapkannya permendikbut No 719 pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Penerapan kurikulum 2013 di masa pandemi ini merupakan hal baru bagi dunia pendidikan. Pelaksanan kurikulum tersebut menimbulkan kesulitan di kalangan pendidik dalam penerapannya. Dimana dalam sistem pebelajarannya di lakukan secara dalam jaringan (daring) dengan menggunakan teknologi seperti handphone dan laptop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013 di masa pandemi di MI Al-Mujahidin Samainda serta apakah hambatan implementasi kurikulum 2013 di MI Al-Mujahidin Samarinda di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif jenis, lapangan dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa : (1). Dalam proses pembelajaran di MI Al-Mujahidin Samarinda sudah menggunakan kurikulum 2013 dalam kondisi khusus. Akan tetapi dalam proses pembelajaran menggunakan sistem daring terlaksana dengan cukup baik. Meskipun belum seperti yang diinginkan dalam penilaian akhir pada siswa hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan pada teknologi. (2). Hambatan yang terjadi banyaknya siswa dalam menggikuti pembelajaran selama daring terkendala tidak adanya handphone pribadi harus berbagi dengan orang tua yang bekerja. Pengajar harus bekerja dua kali dikarenakan ketika pembelajaran siswa di tes langsung disekolah banyak siswa yang tidak bisa menjawab sehingga pengajar harus dengan sabar menjelaskan kembali materi pembelajaran.
Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Muhamad Agil; Rabiatul Adawiyah; Nurhikmah Nurhikmah; Suhartini Suhartini; Lely Salmitha; Maulida Ulfa Hidayah; Nias Ay; Ika Rahmi
SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2023
Publisher : FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/simas.v1i1.5121

Abstract

Pembelajaran sains di sekolah sampai saat ini cenderung berpusat pada guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung jawab untuk menghapal semua pengetahuan. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi hanya berhasil dalam mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam memecahkan masalah di kemudian hari. Pembelajaran sains bukan hanya sekedar menguasai sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip atau teori saja, tetapi belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang mereka pelajari, oleh karena itu pendidik telah berjuang dengan segala cara dengan mencoba untuk membuat apa yang dipelajari siswa di sekolah agar dapat dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari (Teori Belajar Ausebel). Kesimpulan dari pembelajaran sains berbasis budaya lokal adalah bahwa mengeksplor budaya local adalah hal yang sangat menarik, sehingga siswa mampu meproses pembelajaran secara nyata dan factual, disisi lain siswa juga lebih dekat dengan lingkungan sekitar. Sehingga memudahkan siswa dalam mengimplementasikan ilmu yang di dapatkan.