Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI DESA GLAGAHWANGI KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN Basuki, Prastiwi Putri
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 09/Nomor 01/2016
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The growth of children is one important indicator of the nutritional status of the community. Stunting is the best indicator for the growth of children. The indicators describe the impact of malnutrition and recurrent infections. Stunting is the impact of inadequate child care, poverty, and social and cultural conditions. It is closely related to morbidity and mortality, impaired mental development, reduced intellectual ability, and is a powerful predictor of the development of human resources. This study is observational with cross sectional design. The total sample of 106 people using the exhaustive sampling techniques . The data was collected through interviews and direct observation. The results showed wald test p value
HUBUNGAN ANTARA KRITERIA PEROKOK DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA KECAMATAN PRAMBANAN YOGYAKARTA Basuki, Prastiwi Putri; Febriani, Heni
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 10/ Nomor 01
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Acute Respiratory Infections (ARI) is a respiratory disease up or down, which can result in a spectrum of illnesses ranging from asymptomatic disease or mild infection to severe and fatal disease, depending on the causative pathogen. Smoking is a risk factor for the occurrence of ISPA, the negative impact of smoking is not only felt by the active smokers, passive smokers may also be affected. This study was to determine the relationship between the criteria of smokers with the incidence of acute respiratory infections (ARI) in children under five in the working area of Yogyakarta Prambanan District. This type of research is quantitative research with descriptive design with cross sectional analytic. Analysis using Spearman rank correlation test. Retrieving data using questionnaires and patient health status sheet obtained from Puskesmas Prambanan Yogyakarta with a sample of 96 respondents. Based on test data show that the Spearman rank p-value = 0.008 (p
PENGARUH MULTIPLE MICRONUTRIENT POWDER TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK DENGAN ANEMIA USIA 6-59 BULAN Basuki, Prastiwi Putri
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 09/Nomor 02/2016
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Multiple Micronutrient Powder Terhadap Kadar Hemoglobin pada Anak dengan Anemia Usia 6-59 Bulan Basuki, Prastiwi Putri; Murti, Bhisma; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Suplementasi berupa Multiple Micronutrient Powder  lebih baik daripada  memberikan suplementasi Fe saja dalam penanggulangan anemia defisiensi besi, karena penyebab anemia tidak hanya kekurangan Fe tetapi juga kekurangan micronutrient lain seperti riboflavin, asam folat, vitamin C, vitamin A, yang diketahui berperan dalam absorpsi besi dan haematopoeseis. Penelitian ini bertujuan  untuk menganalisis pengaruh Multiple Micronutrient Powder terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada anak dengan anemia usia 6-59 bulan.Metode: Penelitian dilakukan di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Metode penelitian adalah Randomized Control Trial . Anak dengan anemia usia 6-59 bulan dipilih secara random , dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi Multiple Micronutrient Powder dan kelompok lain diberi plasebo. Keduanya diberi perlakuan selama 12 minggu. Kadar hemoglobin diukur sebelum dan sesudah perlakuan.Hasil: Berdasarkan analisis regresi linier ganda didapatkan hasil bahwa Balita dengan anemia yang diberi Multiple Micronutrient Powder rata-rata mempunyai kadar hemoglobin 0.3 g/dL lebih tinggi daripada tanpa Multiple Micronutrient Powder, walaupun  secara statistik tidak signifikan (b = 0.30 ; CI = 95% ; -0.29 s.d 0.89;  p = 0.293).Kesimpulan: Pemberian Multiple Micronutrient Powder pada balita dengan anemia meningkatkan kadar hemoglobin, meskipun secara statistik tidak signifikan. Kata kunci : Anemia, multiple micronutrient powder, kadar hemoglobin
Faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Imogiri I Bantul Yogyakarta Wulandari, Dewi Ariyani; Basuki, Prastiwi Putri; Sunaryo, Sunaryo
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2, Oktober 2024
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v13i2.690

Abstract

Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Hipertensi selalu masuk dalam 10 besar penyakit sekaligus 10 besar penyebab kematian di DIY selama beberapa tahun terakhir berdasarkan STP Puskesmas maupun STP RS. Berdasarkan hasil survey community di wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1, ditemukan kasus hipertensi sebesar 21,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Dareah Istimewa Yogyakarta. Sampel penelitian ini sebanyak 112 orang dan teknik pengambilan sampel dengan cara purpossive random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan aplikasi pengolah data dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara usia (OR=7,77), status gizi (OR=4,985), dan riwayat hipertensi (OR=5,58) dengan kejadian hipertensi. Serta tidak ada hubungan antara perilaku merokok, konsumsi garam, aktivitas fisik, dan tingkat stress dengan kejadian hipertensi. Saran agar Puskesmas menambah program promotif seperti memberikan pendidikan kesehatan masyarakat dengan melakukan penyuluhan mengenai faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian hipetensi serta meningkatkan program preventif
Faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Imogiri I Bantul Yogyakarta Wulandari, Dewi Ariyani; Basuki, Prastiwi Putri; Sunaryo, Sunaryo
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia MIKKI VOLUME 13 NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v13i1.684

Abstract

Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Hipertensi selalu masuk dalam 10 besar penyakit sekaligus 10 besar penyebab kematian di DIY selama beberapa tahun terakhir berdasarkan STP Puskesmas maupun STP RS. Berdasarkan hasil survey community di wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1, ditemukan kasus hipertensi sebesar 21,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Dareah Istimewa Yogyakarta. Sampel penelitian ini sebanyak 112 orang dan teknik pengambilan sampel dengan cara purpossive random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan aplikasi pengolah data dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara usia (OR=7,77), status gizi (OR=4,985), dan riwayat hipertensi (OR=5,58) dengan kejadian hipertensi. Serta tidak ada hubungan antara perilaku merokok, konsumsi garam, aktivitas fisik, dan tingkat stress dengan kejadian hipertensi. Saran agar Puskesmas menambah program promotif seperti memberikan pendidikan kesehatan masyarakat dengan melakukan penyuluhan mengenai faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian hipetensi serta meningkatkan program preventif.