Violence is any act or deed carried out by a person with the aim of injuring another person, both physically and psychologically. This problem will continue to occur if it is not managed properly, such as providing integrated services to victims of violence. Dinas Pemberdayaaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2 DIY) has the task of assisting the Governor in carrying out affairs in the fields of women's empowerment, child protection, population control, and family planning, as well as do-concentration authority and tasks assigned by the Government. In making efforts to prevent violence against women and children, it is necessary to have a communication strategy so that the problem of violence can be handled by DP3AP2 DIY This research is examined with the theory of Soleh Soemirat and Asep Suryana which divides the communication strategy steps into four, namely the specification of persuasion objectives, identification of target categories, formulation of persuasion strategies, selection of persuasion methods applied. In addition, it is studied with Fisher's theory which divides persuasive communication barriers into two, namely mechanical barriers and psychological barriers. The research method used is a qualitative method using data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The results obtained are that DP3AP2 DIY conducted persuasive communication with Soleh Soemirat and Asep Suryana's theory, namely specification of persuasion objectives, identification of target categories, formulation of persuasion strategies, selection of persuasion methods applied and Fisher's theory, namely mechanism barriers and psychological barriers. Abstrak Kekerasan merupakan setiap tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk melukai orang lain baik secara fisik maupun psikis. Masalah tersebut akan terus terjadi jika tidak dikelola dengan baik seperti pemberian layanan yang terintegrasi kepada korban kekerasan. Dinas Pemberdayaaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2 DIY) memiliki tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana, juga kewenangan dokonsentrasi dan tugas yang diberikan Pemerintah. Dalam melakukan upaya pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak diperlukan adanya strategi komunikasi agar masalah kekerasan tersebut dapat ditanggulangi oleh DP3AP2 DIY. Penelitian ini dikaji dengan teori milik Soleh Soemirat dan Asep Suryana yang membagi langkah strategi komunikasi menjadi empat yaitu spesifikasi tujuan persuasi, identifikasi kategori sasaran, perumusan strategi persuasi, pemilihan metode persuasi yang diterapkan. Selain itu, dikaji dengan teori milik Fisher yang membagi hambatan komunikasi persuasif menjadi dua yaitu hambatan mekanisme dan hambatan psikologis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh adalah DP3AP2 DIY melakukan komunikasi persuasif dengan teori Soleh Soemirat dan Asep Suryana yaitu spesifikasi tujuan persuasi, identifikasi kategori sasaran, perumusan strategi persuasi, pemilihan metode persuasi yang diterapkan dan dengan teori milik Fisher yaitu hambatan mekanisme dan hambatan psikologis.