Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BUDIDAYA MAGGOT BSF UNTUK PAKAN TERNAK SKALA RUMAHTANGGA DI JALAN RINDUNG, KELURAHAN BANE, PEMATANG SIANTAR Romauli Simanjuntak; Roeskani Sinaga; Ramainim Saragih; Wahyunita Sitinjak; Rosmadelina Purba; Arvita Sihaloho; Cristin Imelda Girsang; Linda Reni Purba; Mirna Anriani Siregar; January Rizky; Simon Sidabukke
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.541 KB) | DOI: 10.36985/jpmsm.v2i2.516

Abstract

The increase in the price of animal feed makes it difficult for households as farmers by utilizing household waste to feed their livestock. The increase in feed prices also encourages food farmers to switch to corn because corn is a raw material for animal feed. So that household farmers also have difficulty buying corn. Maggot BSF is an alternative feed that is very high in protein to encourage livestock growth. BSF maggots are larvae that can be used as alternative feed. Cultivation of BSF maggot is also relatively easy and can utilize household waste or food scraps as BSF maggot food. In this community service, training activities for maggot cultivation as an alternative to animal feed are carried out in Bane Village. The implementation method is carried out by means of lectures, discussions and practice. The result of this service is to grow the participants' desire to cultivate BSF maggot as animal feed. The result was that the participants were very responsive to this activity, as evidenced by the active participation of the community in the activity from beginning to end and the large number of active participants in the discussion and question and answer sessions. So it can be concluded that the maggot cultivation training in Bane Village was successful and the participants' understanding and attitudes increased about the importance of waste treatment for maggot cultivation as an alternative to animal feed
SOSIALISASI DAN BUDIDAYA LEBAH MADU DI NAGORI BAHSULUNG KECAMATAN PANOMBEIAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN Ummu Harmain; Ramainim Saragih; Jef Rudiantho Saragih; Muldri P J Pasaribu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/e5rtvd74

Abstract

Jenis lebah madu yang umum ditemukan di Indonesia adalah jenis Apis dan Trigona. Di Nagori Bahsulung ditemukan lebah Apis dorsata, Apis cerana dan trigona. Melihat hal ini maka perlu dilakukan kegiatan sosialisasi dan praktek budidaya lebah madu bagi masyarakat setempat. Metode yang dilakukan pra pelatihan (pemaparan materi), praktik budidaya lebah madu, studi banding serta pendampingan berkala dan berkelanjutan. Pada praktik budidaya dilakukan identifikasi jenis lebah yang ada di Nagori Bahsulung, yaitu dengan melihat langsung koloni lebah yang ada baik itu apis maupun trigona. Kegiatan studi banding dilakukan di eduwisata lebah KUBE Takoma, Pematang Sidamanik. Pendampingan berkala dan berkelanjutan terus dilakukan pada kelompok mitra hingga ipteks yang dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa Nagori Bahsulung berpotensi dalam mengembangkan budidaya lebah madu dengan banyaknya lebah madu yang ada, baik lebah apis maupun trigona. Selain itu lingkungan sekitar sangat mendukung dengan tersedianya sumber pakan yang berlimpah diantaranya vegetasi sumber nektar, polen dan resin. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan budidaya ini peserta kegiatan lebih memahami potensi desanya dan memiliki kemampuan dasar dalam budidaya lebah madu. Disarankan untuk menambah vegetasi sumber pakan lebah lainnya untuk menjamin ketersediaan pakanĀ  terutama pada saat musim hujan
Budidaya Maggot BSF Untuk Pakan Ternak Skala Rumah Tangga Di Kelurahan Bane Pematang Siantar Romauli Simanjuntak; Roeskani Sinaga; Ramainim Saragih; Wahyunita Sitinjak; Rosmadelina Purba; Arvita Sihaloho; Cristin Imelda Girsang; Linda Reni Purba; Mirna Anriani Siregar; January Rizky; Simon Sidabukke
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/hy6cye65

Abstract

The increase in the price of animal feed makes it difficult for households as farmers by utilizing household waste to feed their livestock. The increase in feed prices also encourages food farmers to switch to corn because corn is a raw material for animal feed. So that household farmers also have difficulty buying corn. Maggot BSF is an alternative feed that is very high in protein to encourage livestock growth. BSF maggots are larvae that can be used as alternative feed. Cultivation of BSF maggot is also relatively easy and can utilize household waste or food scraps as BSF maggot food. In this community service, training activities for maggot cultivation as an alternative to animal feed are carried out in Bane Village. The implementation method is carried out by means of lectures, discussions and practice. The result of this service is to grow the participants' desire to cultivate BSF maggot as animal feed. The result was that the participants were very responsive to this activity, as evidenced by the active participation of the community in the activity from beginning to end and the large number of active participants in the discussion and question and answer sessions. So it can be concluded that the maggot cultivation training in Bane Village was successful and the participants' understanding and attitudes increased about the importance of waste treatment for maggot cultivation as an alternative to animal feed
The Effect of Coordination and Communication of Sub-District Heads On The Effectiveness of Village/Urban Village Performance in Increasing PBB Revenue in Sei Suka District, Batu Bara Regency Pio Tiroi; Ramainim Saragih; Roeskani Sinaga
Manajemen: Jurnal Ekonomi Vol. 7 No. 1 (2025): Manajemen : Jurnal Ekonomi
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/0tm5fm49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh koordinasi dan komunikasi terhadap efektivitas kinerja desa/kelurahan dalam peningkatan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya peran pemerintah kecamatan, khususnya camat, dalam mengoordinasikan dan mengkomunikasikan program-program strategis terkait optimalisasi penerimaan PBB di tingkat desa/kelurahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei, yang pengumpulan datanya dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 38 responden yang terdiri dari aparat desa/kelurahan dan aparat kecamatan. Analisis data menggunakan SPSS 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial koordinasi yang dilakukan oleh camat tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kinerja desa/kelurahan dalam peningkatan penerimaan PBB. Sebaliknya komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kinerja. Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam peningkatan penerimaan PBB lebih ditentukan oleh kualitas komunikasi antara pelaku kecamatan dengan desa/kelurahan dibandingkan dengan mekanisme koordinasi formal yang selama ini telah dilaksanakan. Secara simultan koordinasi dan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kinerja desa/kelurahan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun koordinasi saja tidak memberikan pengaruh yang signifikan, namun jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif, kedua variabel tersebut dapat mendorong peningkatan kinerja aparatur desa/kelurahan. Penguatan komunikasi yang efektif dan pengembangan model koordinasi yang lebih dinamis perlu menjadi fokus dalam strategi peningkatan penerimaan PBB di tingkat daerah
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Jorlang Hataran Arnauli Tamba; Ramainim Saragih; Bongguk Haloho
Manajemen: Jurnal Ekonomi Vol. 7 No. 1 (2025): Manajemen : Jurnal Ekonomi
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/tkxjdq58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Jorlang Hataran. Populasi dan sampel dari penelitian ini sebanyak 47 orang guru SMK Negeri 1 Jorlang Hataran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan motivasi yang tinggi dapat mendorong peningkatan kinerja guru. Oleh karena itu, manajemen sekolah disarankan untuk terus memperhatikan dan mengembangkan aspek motivasi kerja tersebut guna menunjang kualitas pendidikan yang lebih baik