Muhammad Hendri Yanova
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penegakan Hukum Pidana Sektor Hilir Minyak Dan Gas Bumi Pasca Undang-Undang Cipta Kerja david nur alam; Muhammad Hendri Yanova
Badamai Law Journal Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Magister Hukum Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/damai.v7i1.13992

Abstract

Penelitian ini bertujuan Mengkaji dan menganalisis perubahan ketentuan sektor hilir minyak dan gas bumi pasca Undang-Undang Cipta Kerja yang berkaitan dengan penegakan hukum pidana. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, sifat penelitian preskriptif yakni menguji kembali menurut teori hukum terhadap norma yang dianggap masih kabur. Hasil penelitian ini menunjukkan sejatinya Penegakan hukum sektor hilir migas terjadi perubahan yang cukup siknifikan pasca UU Cipta Kerja. Pasal 53 UU Migas ada ancaman pidana terhadap pelanggaran ketentuan administratif hilir migas dengan rincian sesuai bidang usahanya, sedangkan dalam UU Cipta Kerja tidak lagi merinci bidang usaha, ancaman pidana terhadap pelanggaran ketentuan administratif mensyaratkan timbulnya korban/kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan. Ketentuan administratif usaha hilir migas terkendala atau tidak dapat dilaksanakan sebab belum ada peraturan pemerintahnya, disisi lain ketentuan pidana administratif telah dibatasi dengan persyaratan sesuai Pasal 53 UU Cipta Kerja yang artinya tidak semua pelanggaran perizinan hilir migas dapat dipidanakan.Kata kunci : minyak dan gas; cipta kerja; penegakan hukum pidana 
Sharia Compliance with DSN-MUI Fatwa No.107/DSN-MUI/X/2016 Concerning Guidelines for Organizing Hospitals Based on Sharia Principles (Case Study at RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan and Sultan Agung Islamic Hospital Banjarbaru) Novia Indriani; Parman Komarudin; Umi Hani; Muhammad Hendri Yanova
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol. 10 No. 1 (2024): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v10i1.1104

Abstract

South Kalimantan has two hospitals based on sharia principles, namely RSUD Kandangan and Sultan Agung Islamic Hospital Banjarbaru which DSN-MUI has also recognized with a sharia certificate. The background of this research analyzes Sharia Compliance with DSN-MUI Fatwa No.107/DSN-MUI/X/2016 concerning Guidelines for the Implementation of Hospitals Based on Sharia Principles with the focus of Case Studies at RSUD Kandangan and Sultan Agung Islamic Hospital Banjarbaru. This study aims to examine the practice of organizing hospitals based on Sharia principles at RSUD Kandangan and Sultan Agung Banjarbaru Islamic Hospital. The suitability of hospital organization practices based on sharia principles at RSUD Kandangan and Sultan Agung Banjarbaru Islamic Hospital with DSN-MUI Fatwa No.107/DSN-MUI/X/2016. This research methodology uses descriptive qualitative research, with data sources derived from observation, interviews, and documentation. The research objects in this study are RSUD Kandangan and Sultan Agung Islamic Hospital Banjarbaru. The results of the study indicate that the practice of organizing hospitals based on Sharia principles in the two hospitals has been fully implemented even though it is still less than optimal in terms of ikhtilat and providing Islamic educational materials. The suitability of the practice of organizing hospitals based on Sharia principles at RSUD Kandangan and Sultan Agung Islamic Hospital Banjarbaru with DSN-MUI Fatwa No.107/DSN-MUI/X/2016 has also been in accordance as a whole so that the sharia certificate given by DSN-MUI is indeed appropriate to be given to the two hospitals.