Tazkiya Aulia
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Stres Hiperglikemia Pasien Sindrom Koroner Akut di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tazkiya Aulia; Halimuddin Halimuddin; Irfanita Nurhidayah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom koroner akut (SKA) menyebabkan terjadinya stres hiperglikemia. Stres hiperglikemia adalah peningkatan akut kadar gula darah tanpa menilai status diabetes melitus pasien sebelumnya yang mempengaruhi kejadian kematian dan komplikasi dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik sampel dan kejadian stres hiperglikemia pada pasien sindrom koroner akut tanpa diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan desain retrospective study. Populasi adalah pasien SKA di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari Juni hingga November 2021 yang masuk melalui ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode total sampling, Sampel untuk penelitian adalah 53 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan melihat hasil pengkajian gawat darurat pasien. Hasil penelitian  menunjukkan pasien sindrom koroner akut tanpa DM yang mengalami stres hiperglikemia berjumlah 27 pasien (50,9%) dan 26 pasien (49,1%) tidak mengalami stres hiperglikemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lebih dari setengah populasi pasien SKA tanpa DM mengalami stres hiperglikemia dan paling banyak terjadi pada STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction). Rekomendasi bagi perawat untuk dapat mengkaji kadar gula darah pasien secara berkala agar bisa lebih mudah menilai perburukan prognosis dan kemungkinan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang.