Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Kesadaran Masyarakat Menghadapi Bencana Di Desa Tabing Rimbang Kabupaten Barito Kuala Rosalina Kumalawati; Astinana Yuliarti; Rizky Nurita Anggraini; Inu Kencana hadi; Karnanto Hendra Murliawan
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i2.6115

Abstract

Disasters in South Kalimantan Province did not only occur at the provincial level but also at the village level such as in Tabing Rimbah Village, Mandastana District. Disasters that occur such as floods, fires, and winds. Service activities need to be carried out because they see various areas have the potential for disasters. The purpose of the service is to increase public awareness in dealing with disasters. Service activities are carried out so that public awareness in dealing with disasters increases. The community also becomes more alert and has prepared in dealing with disasters that can occur at any time. Service activities are carried out at the village level because the village is the smallest element in government that has a large enough role in dealing with disasters at the village level. The method used and applied to the service activities of lectures and discussions between participants and resource persons in the field of disaster and disaster communication is active. The people who were invited were representatives of each KK as many as 30 people. The community as participants in service activities is expected to be more active in tackling disasters in Tabing Rimbah Village. Service activities are expected to increase public awareness in dealing with various types of disasters, especially disasters in Tabing Rimbah Village such as floods, fires, and winds that almost routinely occur every year. Awareness raising was carried out through training activities and interactive discussions attended by village heads, community leaders, officials, and the community. The training materials provided are related to types of disasters, how to cope with disasters, knowledge about disaster-resilient villages, and disaster communication. The findings of this service activity are increasing public awareness in dealing with various types of disasters so that people will be more prepared and alert when disasters come so that casualties and property in affected areas can be minimized. 
Pemantauan Titik Panas Dan Mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan Di Kabupaten Katingan Tahun 2019-2023 Syarifah Khusnul Khotimah; Rosalina Kumalawati; Inu Kencana Hadi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 5 (2024): GJMI - MEI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i5.420

Abstract

Kabupaten Katingan menjadi salah satu kabupaten yang potensial mengalami kejadian karhutla. Pada tahun 2023 luas karhutla mencapai 8.945, 8 ha. Tujuan pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran mengenai sebaran titik panas yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun berbagai kebijakan atau strategi dalam penanggulangan bencana melalui teknologi penginderaan jauh dengan pemantauan titik panas. Penelitian ini diawali dengan metode studi kepustakaan untuk melengkapi data-data yang diperlukan kemudian dilakukan pengolah data dengan teknik analisis spasial. Hasil analisis data menunjukkan bahwa titik panas di Kabupaten Katingan pada periode tahun 2019 hingga tahun 2023 paling sering terjadi pada tahun 2019 yakni 649 titik panas dan jumlah titik paling sedikit yaitu tahun 2021 sebanyak 31 titik panas. Kecamatan Katingan Kuala memiliki titik panas paling banyak yaitu 402 titik panas dan kecamatan yang memiliki jumlah titik panas yang lebih sedikit jika dipadankan dengan kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Bukit Raya dengan 3 titik panas. Adapun upaya mitigasi dalam bencana ini dapat dilakukan melalui kegiatan preventif dan represif yang meliputi pemantauan, pengawasan, penanggulangan hingga pencegahan terjadinya bencana karhutla.
Pemetaan Sebaran Titik Panas (Hotspot) Tahun 2013-2023 Di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Gerarda Anastasya Bisa; Rosalina Kumalawati; Nurlina; Inu Kencana Hadi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 5 (2024): GJMI - MEI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i5.442

Abstract

Kebakaran merupakan bencana yang sering terjadi di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terutama selama musim kemarau. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaran nilai atau jumlah hotspot pada Tahun 2013-2023 di Kota Banjarmasin dan mengetahui persebaran hotspot terhadap tutupan lahan Tahun 2013-2023 di Kota Banjarmasin. Metode penelitian meliputi pengumpulan data hotspot yang diperoleh dari situs katalog titik panas LAPAN dan diolah menggunakan software ArcGIS. Data citra yang di gunakan adalah citra satelit MODIS, NOAA20, dan NSPP, serta peta tutupan lahan dan peta administrasi Kota Banjarmasin. Hasil analisis menunjukkan naik turunnya jumlah hotspot setiap tahunnya, dipengaruhi oleh faktor cuaca dan fenomena El-Nino. Daerah dengan risiko tinggi kebakaran terletak di kelurahan-kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sebagian besar kejadian kebakaran terjadi di area permukiman, diikuti oleh area persawahan dan pertanian lahan kering. Langkah mitigasi, edukasi, dan respons bencana perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak kebakaran di Kota Banjarmasin. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana kebakaran di masa mendatang.
Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Berdasarkan Sebaran Hotspot Di Kabupaten Banjar Bahrul Ilmi; Rosalina Kumalawati; Nurlina; Inu Kencana Hadi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 5 (2024): GJMI - MEI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i5.443

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang sering terjadi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia. Deteksi dini menggunakan teknologi penginderaan jauh dari citra satelit MODIS menjadi kunci dalam mitigasi kebakaran. Penelitian ini mengkaji distribusi Hotspot dari tahun 2013 hingga 2023 di Kabupaten Banjar menggunakan metode Gridding . Data Hotspot dan peta tutupan lahan dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan faktor risiko kebakaran. Hasilnya menunjukkan jumlah kebakaran dari tahun ke tahun, dengan kecenderungan meningkat selama musim kemarau. Kawasan dengan jumlah Hotspot tinggi, khususnya di Kecamatan Cintapuri Darussalam, Astambul, Mataraman, dan Sungai Tabuk, memerlukan mitigasi yang tepat. Edukasi, praktik pertanian berkelanjutan, dan penegakan hukum yang ketat diperlukan untuk mengurangi risiko kebakaran di Kabupaten Banjar.