Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Tingkat Efektivitas dan Kejenuhan (Burnout) Pada Mahasiswa Pendidikan Vokasi Dalam Pembelajaran Daring Novita Alfiani
Cendikia : Media Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 13 No 1 (2022): Education Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/cendikia.v13i1.2944

Abstract

Vocational education is higher education that prepares students for jobs with specific skills up to an applied master's program. The occurrence of a pandemic has made the learning system change from face-to-face learning to bold learning. Bold learning causes burnout which results in physical and mental exhaustion. This study aims to determine the relationship between the level of effectiveness and saturation of vocational education students participating in bold learning. This type of research is an analytic survey using a cross-sectional design. The number of samples is 79 people. The sampling technique used is total sampling. Data was collected at the D III X-Ray Engineering Study Program, Widya Husada University, Semarang. The statistical test used is the chi-square test. The results of the univariate analysis showed that 53 respondents (67.1%) stated that bold learning was ineffective. In the burnout category, which was obtained from 79 respondents, 34 respondents (43%) had low burnout, 41 respondents (51.9%) had moderate burnout, and four respondents (5.1%) had high burnout. A statistical test was obtained, with a p-value of 0.002 of 0.05. This result shows a significant relationship between courageous learning and burnout. It was found that the value of r = -.341 indicates the direction of the negative correlation or a non-unidirectional relationship, which indicates the more influential the bold learning, the lower the burnout with sufficient interpretation between courageous education and students. It is hoped that the results of this study can be a reference for the government and educational institutions to pay more attention to the quality and facilities of both facilities and infrastructure to improve an effective bold learning system.
PEMBERDAYAAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA OPTIMALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK KAB SEMARANG Novita Alfiani; Oktaviani Cahyaningsih; Indah Sulistyowati
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v2i2.34

Abstract

ABSTRAKMasa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) PKBI Jawa Tengah pada tahun 2013 terdapat 64 kasus kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja akibat dari perilaku seksual pra nikah 26 kasus berasal dari kota Semarang. Permasalahan tentang kesehatan reproduksi yang banyak terjadi di kalangan remaja merupakan sebagian kecil dari masalah kesehatan reproduksi secara keseluruhan, dimana masalah kesehatan reproduksi ini adalah termasuk dalam kewenangan bidan.       Oleh karena itu salah satu usaha yang dapat ditempuh adalah dengan membentuk dan mengaktifkan  Unit Kesehatan Sekolah. Dimana Unit Kesehatan Sekolah (UKS) ini memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, dengan melalui berbagai cara diantaranya dengan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja dengan baik dan benar, sehingga siswa dapat memperoleh informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.  Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi Remaja, Unit Kesehatan Sekolah ABSTRACT Adolescence is a transitional period between childhood and adulthood and has not yet reached the stage of mental and social maturity, so they must face conflicting emotional and social pressures. There are so many life events that will occur which will not only determine adult life but also the quality of life of the next generation, thus placing this period as a critical period. Based on data obtained from the Center for Information and Youth Services PKBI Central Java in 2013, there were 64 cases of unwanted pregnancy in adolescents as a result of pre-marital sexual behavior, 26 cases came from the city of Semarang. Problems concerning reproductive health that often occur among adolescents are a small part of the overall reproductive health problem, where this reproductive health problem is under the authority of midwives.       Therefore, one of the efforts that can be taken is to establish and activate a School Health Unit. Where the School Health Unit has a very important role to help students to increase knowledge about adolescent reproductive health, through various ways including providing education about adolescent reproductive health properly and correctly, so that students can get accountable information.  Keywords: Adolescent Reproductive Health, School Health Unit 
PENDAMPINGAN POSYANDU BAYI DAN BALITA DI RW II KELURAHAN BENDAN DHUWUR KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Indah Sulistyowati; Oktaviani Cahyaningsih; Novita Alfiani
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v3i1.46

Abstract

Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan. Peran kader saat ini hanya menimbang bayi jika balita datang ke posyandu dan memberi PMT (pemberian makanan tambahan). Dan keberhasilan posyandu tak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela mengelola posyandu di wilayahnya masing-masing. Kurangnya pelatihan dan pembinaan keterampilan memadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahaman tugas kader, lemahnya informasi serta koordinasi antara petugas dalam kegiatan posyandu dapat mengakibatkan kurangnya tingkat kehadiran balita ke posyandu. Kelangsungan posyandu tergantung dari partisipasi masyarakat itu sendiri.Oleh karena itu upaya yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan peran kader posyandu yaitu dengan cara diadakanya pelatihan kader posyandu. Penyelenggaraan pelatihan kader dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri yang berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan melibatkan sektor lain di bawah bimbingan puskesmas, sedangkan metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, setelah melakukan pelatihan kader rencana tindak lanjutnya dengan melakukan evaluasi serta aplikasi atau penerapan hasil pelatihan di masyarakat. Sedangkan untuk meningkatkan sikap serta ketrampilan yang dilatihkan harus disesuaikan dengan tugas kader dalam meningkatkan program kesehatan di desa kader. Pelatihan yang dimaksudkan itu adalah kemampuan kader dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan.Kata Kunci : Pendampingan, Posyandu, Bayi dan Balita
EDUKASI PENGGUNAAN ALAT PROTEKSI DIRI (APD) TERHADAP TENAGA MEDIS DI PARAHITA DIAGNOSTIC CENTER SEMARANG Novita Alfiani; Nanik Suraningsih
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 5, No 1 (Maret) (2023): Jurnal implementasi pengabdian masyarakat kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v5i1.94

Abstract

ABSTRAK Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan instrument yang penting untuk memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat Kecelakaan Akibat kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).Laboratorium klinik merupakan laboratorium kesehatan yang berisiko menimbulkan potensi bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan. Laboratorium klinik memungkinkan terjadinya KAK dan PAK bagi pegawainya. Salah satu cara untuk menanggulangi terjadi KAK dan PAK adalah dengan cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Perlengkapan pelindung diri atau sering disebut dengan APD adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi mikroorganisme yang terdapat pada petugas yang bekerja pada suatu perawatan kesehatan.Oleh karena itu, untuk mengurangi terjadinya KAK dan PAK perlu dilakukan peningkatan pemahaman mengenai penggunaan APD yang baik dan benar. Sehingga, dengan adanya peningkatan pemahaman terkait penggunaan APD mampu mengurangi terjadinya KAK dan PAK. Setelah dilakukan kegiatan ini para petugas di Parahita Diagnostic Center Semarang semakin paham tentang APD dan mempergunakan APD  dengan baik dan benar ketika sedang mengangani klien. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri (APD), pemahaman APD ABSTRACT Occupational Safety and Health is an important instrument to protect workers, companies, the environment, and the surrounding community from the dangers of occupational accidents and occupational diseases. which can have health effects. The clinical laboratory allows the occurrence of occupational accidents and occupational diseases for its employees. One way to overcome the occurrence of KAK and PAK is by using Personal Protective Equipment (PPE).Personal protective equipment (PPE) is a set of tools used by workers to protect their entire body from potential work hazards/accidents. Personal protective equipment or often referred to as PPE is equipment used to protect microorganisms found in health care workers.Therefore, to reduce the occurrence of occupational accidents and occupational diseases, it is necessary to increase the understanding of the proper and proper use of PPE. So, with an increase in understanding related to the use of PPE, it can reduce the occurrence of occupational accidents and occupational diseases. After this activity was carried out, the officers at Parahita Diagnostic Center Semarang increasingly understood about PPE and used PPE properly and correctly when handling clients. Keywords: Personal Protective equipment (PPE), comprehension of PPE
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA SOSIALISASI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN MENGGUNAKAN ULTRA SONOGRAFI (USG) PADA IBU HAMIL Novita Alfiani; Aryadiva Nugrahaning Prayoga; Nanik Suraningsih
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v4i2.80

Abstract

                                         ABSTRAKPemeriksaan dengan alat ultrasonografi (USG) merupakan salah satu jenis tindakan medis yang lazim dilakukan. Pemeriksaan kandungan dengan USG dapat mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin lokasi dari plasenta, dan umur gestasi. Pemeriksaan ini pun bertujuan untuk melihat ada/tidaknya cacat bawaan pada janin, selain itu ada berbagai faktor yang mendorong seorang Ibu menjalani pemeriksaan USG, mulai dari memastikan adanya janin dalam rahim sampai mendeteksi adanya gangguan pada kehamilan.Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan USG dalam pemeriksaan kehamilan masih rendah. Termasuk di Kelurahan Bandarjo Kec Ungaran Timur Kab Semarang dari survey awal didapatkan bahwa ada ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan USG beralasan takut berdampak pada kehamilannya atau pada janinnya. Hal ini dikarenakan banyak ibu hamil yang kurang mengetahui manfaat dan tujuan dari pemeriksaan USG pada kehamilan.Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2022 dengan hasil sudah dilaksanakan kegiatan pendampingan kepada anggota kader posyandu pada saat melaksanakan pertemuan dan anggota dapat menyampaikan informasi tentang pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG dengan baik dan mendapat respon dari peserta serta peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan kebersediaan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USGKata Kunci : Kehamilan, Ultrasonografi, KandunganABSTRACT Examination by ultrasound (USG) is one type of medical action that is commonly done. Obstetrical examination with ultrasound can determine the presence or absence of pregnancy, whether or not the fetus is alive, the location of the placenta, and gestational age. This examination aims to see the presence or absence of congenital defects in the fetus, besides that there are various factors that encourage mothers to undergo ultrasound examinations, starting from ensuring the presence of a fetus in detecting disorders in pregnancy.Based on several studies conducted, it was found that the level of knowledge of pregnant women about the use of ultrasound in pregnancy examinations is still low. In Bandarjo Village, Ungaran Timur District, Semarang Regency, from the initial survey it was found that there were pregnant women who did not perform an ultrasound examination because of the impact on their pregnancy or on the fetus. This is because many pregnant women do not know the benefits and objectives of ultrasound examination in pregnancy.The activity was carried out on 7 May 2022 with the results of the implementation of mentoring activities to posyandu cadre members during the meeting and members were able to convey information about pregnancy checks properly and get responses from participants and participants were able to understand the information conveyed by the willingness of pregnant women to carry out pregnancy checks by using ultrasoundKeywords: Pregnancy, Ultrasonography, Gynecology  
PKM EDUKASI PROSEDUR PEMERIKSAAN MAMMOGRAPHY UNTUK SCREENING DAN DIAGNOSA CARCINOMA MAMMAE DI JAWA TENGAH Lucky Restyanti Wahyu Utami; Novita Alfiani
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 6, No 1 (Maret) (2024): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v6i1.136

Abstract

Kurangnya tingkat pengetahuan dan tingkat kesadaran terhadap deteksi carcinoma mammae pada mayoritas perempuan di Indonesia, menjadi salah satu faktor tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan kegiatan PkM yang dilakukan kepada perempuan di ruang lingkup Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah tentang edukasi prosedur pemeriksaan mammography untuk screening dan diagnosa carcinoma mammae ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perempuan sehingga dapat membantu mengurangi resiko carcinoma mammae pada perempuan Indonesia. Dari kegiatan PkM ini, di dapatkan hasil terdapat peningkatan pengetahuan tentang prosedur pemeriksaan mammography sebesar 91% dan terdapat peningkatan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan mammography sebagai tindakan screening dan diagnosa carcinoma mammae sebesar 97%.
EDUKASI PENGENALAN DAN PENCEGAHAN OSTEOARTHRITIS PADA MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Novita Alfiani; Lucky Restyanti W U
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v6i2.154

Abstract

Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif yang biasa dijumpai pada orang lanjut usia dan bisa juga terjadi pada usia yang lebih muda. Pada penderita osteoarthritis kerap merasakan rasa nyeri dan menyebabkan disabilitas, sehingga hal ini mengakibatkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Saat ini tren penduduk yang mengalami obesitas  meningkat, termasuk di Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Hal tersebut menyebabkan rentan terjadinya kasus osteoarthritis lutut dan kemungkinan besar akan meningkat secara substansial di tahun-tahun yang akan datang. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka masyarakat di wilayah Bandarjo perlu mendapatkan edukasi tentang osteoarthritis dan upaya pencegahannya. Program pengabdian masyarakat dengan judul Edukasi Pengenalan Dan Pencegahan Osteoarthritis Di Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten semarang ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu, meningkatkan pengetahuan tentang osteoarthritis dan pencegahannya. Dengan kegiatan ini diharapkan kejadian osteoarthritis dapat dicegah atau diturunkan angka kejadiannya sehingga masyarakat dapat lebih produktif  berkegiatan tanpa terhalang kejadian osteoarthritis. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang osteoarthritis dan pencegahannya di wilayah yang dijadikan mitra dalam kegiatan pengabdian ini dengan memberikan penjelasan terkait data yang dibutuhkan pada saat pre test dan pemberian video contoh latihan.  Formulir pre test yang terkumpul dalam kegiatan ini adalah 45 forrmulir dari 45 responden. Karakteristik subyek yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat nyeri dan lama menderita nyeri. Peserta kegiatan mendapatkan edukasi berupa cara beraktifitas sehari hari untuk mencegah nyeri dan berkembangnya penyakit lebih lanjut. Kesimpulan dari evaluasi yang dilakukan bahwa semua peserta dapat mengerti dan memahami latihan yang diberikan.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA SOSIALISASI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE SADARI Novita Alfiani; Nanik Suraningsih
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 5, No 2 (Sept) (2023): Jurnal implementasi pengabdian masyarakat kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v5i2.106

Abstract

Berdasarkan pusat data dan informasi kementerian kesehatan tahun 2019 terdapat dua jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, yaitu kanker payudara dan kanker leher Rahim (serviks). Kanker payudara dapat di deteksi lebih dini dengan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sehingga  dapat dilakukan pengobatan lebih awal untuk mencegah terjadinya kematian. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pengetahuan dan pemeriksaan SADARI yang dilakukan oleh perempuan usia reproduksi masih rendah, sehingga masih banyak penderita kanker yang melakukan pengobatan sudah dalam stadium lanjut. Termasuk di Kelurahan Bandarjo Kab Semarang dari survey awal didapatkan ada yang menderita kanker payudara stadium lanjut karena tidak melakukan pemeriksaan SADARI karena belum tahu bagaimana cara melakukannya. Adapun tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku perempuan usia reproduksi agar memahami tentang manfaat deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI. Metode kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan pendampingan dan sosialisasi SADARI kepada kader untuk selanjutnya kader dapat mensosialisasikan kepada wanita usia subur di wilayahnya. Setelah dilaksanakan kegiatan pendampingan kepada anggota kader posyandu, anggota dapat menyampaikan informasi tentang pemeriksaan SADARI dengan baik dan mendapat respon dari peserta, serta peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan kebersediaan mereka untuk melakukan pemeriksaan SADARI untuk mendeteksi kanker payudara.