Yudiartono Yudiartono
Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Prakiraan Kebutuhan Energi Nasional Jangka Panjang Untuk Mendukung Program Peta Jalan Transisi Energi Menuju Karbon Netral Yudiartono Yudiartono; Jaka Windarta; Adiarso Adiarso
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.14264

Abstract

Berdasarkan peta jalan transisi energi, strategi utama yang disusun Pemerintah untuk menuju karbon netral di sisi kebutuhan energi adalah pemanfaatan kompor induksi dan pengembangan jaringan gas perkotaan di sektor Rumah Tangga serta penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk sektor transportasi. Selama periode 2020-2050, laju pertumbuhan PDB rata-rata sebesar 5,03% per tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 0,63% per tahun, mengakibatkan total kebutuhan energi final (tanpa biomasa ) untuk skenario BAU meningkat dari 845 juta SBM pada tahun 2020 menjadi 2.889 juta SBM pada tahun 2050 atau meningkat rata-rata sebesar 4,2% per tahun. Sedangkan untuk skenario transisi energi (TE), kebutuhan energi final tersebut hanya tumbuh sebesar 3,8% per tahun, atau naik menjadi hanya 2.593 juta SBM pada tahun 2050. Terlihat bahwa terjadi penurunan sekitar 10% pada total kebutuhan energi final, apabila dibandingkan dengan skenario BAU. Hal ini terjadi karena efisiensi kompor induksi dan kompor berbahan bakar gas jauh lebih efisien apabila dibandingkan efisiensi kompor LPG, karena itu akan menurunkan konsumsi LPG secara signifikan, yaitu sebesar 10,12 juta ton per tahun. Disamping itu percepatan penerapan program KBLBB di sektor transportasi juga akan menghemat penggunaan BBM secara signifikan bila diterapkan secara konsisten, dimana pada tahun 2050 tersebut terjadi penghematan kebutuhan bensin dan solar berturut turut sebesar 68 juta kilo liter dan 2,7 juta kilo liter. Di sisi lain, pada tahun yang sama, diprediksi akan terjadi kenaikan kebutuhan listrik untuk sektor transportasi dan sektor rumah tangga, berturut turut mencapai 232 TWh dan 74 TWh.