Dermawati Suantara, Dermawati
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESAIN FESYEN KREATIF DENGAN APLIKASI KAIN TENUN DAN RAJUT MENGGUNAKAN BENANG FANCY Suantara, Dermawati; Siregar, Yusniar; Oktaviani, Endah
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2543.145 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan desain kain yang menggunakan benang fancy (hias) yangdiperoleh melalui proses pada mesin Caipo dengan variasi slub dan twist. Diperoleh tiga jenis benang fancy, yaitubenang fancy 1, 2 dan 3, dengan hasil uji kekuatan tariknya masing-masing 17,39 g/tex, 20,17 g/tex dan 12,37g/tex. Kekuatan tarik benang tersebut masih dibawah persyaratan SNI 08-0033-2006 “Benang Ring TunggalKapas”, yaitu untuk nomor yang sama kekuatannya adalah 22.8 cN/tex, sehingga hanya digunakan sebagai benangpakan pada kain tenun dan sisipan pada kain rajut yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. Proses pertenunandilakukan dengan ATBM dan mesin Shuttle Loom dengan beberapa variasi anyaman benang fancy, sedangkanproses perajutan menggunakan Mesin Rajut Datar dengan varian sisipan benang fancy. Hasil kain dengan variasibenang fancy ini dirancang sebagai aplikasi pada produk fesyen, yaitu baju muslim, bolero, mini dress, busanakerja dan busana pesta yang mengacu pada analisis pasar, trend (kecenderungan) warna dan tema fesyen tahun2012. Pengembangan produk fesyen tersebut dipadukan dengan kain polos dari bahan organdi, sutera Thai (Thaisilk), kanvas, poliester dan kapas yang menghasilkan suatu produk tekstil kreatif.
PEMANFAATAN SERAT KELAPA DAN SERAT ABAKA SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL Suantara, Dermawati; Oktaviani, Endah
Arena Tekstil Vol 30, No 1 (2015)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2570.433 KB)

Abstract

Bahan baku kayu dapat digantikan oleh material atau bahan papan partikel yang dibuat dari serat alam seperti sabut kelapa, serat abaca, jute, dll melalui pengembangan bahan baku. Papan partikel dari sabut kelapa dan serat abaca sangat berpotensi sebagai pengganti kayu dilihat dari harga yang cukup murah, mudah dalam perawatan, hemat energi dan produksi yang bebas polusi. Dalam penelitian ini dibuat papan partikel dengan ketebalan bervariasi menggunakan bahan baku serat alam seperti sabut kelapa dan serat abaca yang diproses secara teknik non woven menggunakan mesin Needle Punch dan perekat serbuk HDPE. Papan partikel ini dibuat dengan aplikasi motif untuk memberikan nilai tambah baik dari segi fungsi maupun segi estetikanya. Dalam pembuatan motif, serat alam dibentuk dengan menggunakan plat pembentuk. Hasil pengujian yang dilakukan pada papan partikel ini, memperlihatkan bahwa papan partikel dari serat abaca dengan menggunakan mesin proses hot platting lebih rendah kadar airnya dibandingkan dengan bahan baku sabut kelapa yang menggunakan mesin hot press. Untuk hasil uji kerapatan, papan partikel dengan ketebalan 5 mm lebih baik kerapatannya dan memenuhi standar SNI 03-2105-2006 untuk “Papan Partikel” dibandingkan dengan papan partikel sabut kelapa dan serat abaca dengan ketebalan 3 mm.
EKSPLORASI DESAIN PERMUKAAN PADA BAHAN NON WOVEN SABUT KELAPA UNTUK PRODUK KREATIF Eriningsih, Rifaida; Suantara, Dermawati; Mutia, Theresia
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.048 KB)

Abstract

Industri kreatif merupakan salah satu perkembangan industri yang diawali dari pemanfaatan kreatifitas,keterampilan, bakat dan daya cipta individu untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta kesejahteraan. Produkprodukkreatif yang dihasilkannya dapat meningkatkan produktifitas, nilai tambah dan penggunaan sumber dayaalam serta dapat memberdayakan IKM.Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu pembuatan kain non wovenyang memanfaatkan sabut kelapa, baik seratnya (coir fiber) maupun gabusnya (coco peat). Metoda pembuatannyaadalah dengan cara pengikatan secara kimia (chemical bonded) antara kain tenun sebagai dasar dengan serat kelapa,menggunakan matriks polimer resin sebagai pengikat, dan dengan menonjolkan desain permukaan. Desainpermukaan diciptakan dengan 3 variasi yaitu desain percobaan I, II dan III dengan variasi warna serat kelapamelalui proses pemasakan, pemutihan dan pencelupan, serta variasi bentuk taburan serat dan gabus sesuai kreasi diatas kain dasar. Dari variasi tersebut dibuat produk-produk kria dengan paduan jahitan, sulaman ataupun lukisan,yang bertujuan mengikuti trend yang diminati pasar yaitu kembali ke alam untuk membantu menunjang industrikreatif. Proses finishing dilakukan dengan memberikan proses anti air dan minyak untuk meningkatkankeawetannya.Hasil uji sifat fisik dan ketahanan luntur warna dengan cat pigmen dan zat warna reaktif memberikan nilaiyang relatif baik. Hasil uji tahan luntur warna terhadap benang jahit dan benang sulam, yang digunakan untukmembentuk variasi desain permukaan menunjukkan nilai baik dan cukup. Berat bahan non woven rata-rata adalahlebih besar dari 300 g/m2, yang dapat dikategorikan sebagai kain berat, sehingga dapat dirujuk pada mutu KainDenim. Hasil uji kekuatan tarik dan ketahanan luntur warnanya memenuhi persyaratan SNI 08-0560-89, Mutu KainDenim. Dari tinjauan aspek ekonomi dengan asumsi penggunaan sabut kelapa 500 kg/hari dan rencana penjualanproduk kria 120.000 buah/tahun seharga rata-rata Rp 50.000 – Rp. 80.000, akan diperoleh laba per tahun 5,9 % -19,7%, titik pulang pokok (BEP) 83,3 – 93,1 dan return on investment (ROI) terlaksana pada tahun ke 4.