Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESAIN FESYEN KREATIF DENGAN APLIKASI KAIN TENUN DAN RAJUT MENGGUNAKAN BENANG FANCY Suantara, Dermawati; Siregar, Yusniar; Oktaviani, Endah
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2543.145 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan desain kain yang menggunakan benang fancy (hias) yangdiperoleh melalui proses pada mesin Caipo dengan variasi slub dan twist. Diperoleh tiga jenis benang fancy, yaitubenang fancy 1, 2 dan 3, dengan hasil uji kekuatan tariknya masing-masing 17,39 g/tex, 20,17 g/tex dan 12,37g/tex. Kekuatan tarik benang tersebut masih dibawah persyaratan SNI 08-0033-2006 “Benang Ring TunggalKapas”, yaitu untuk nomor yang sama kekuatannya adalah 22.8 cN/tex, sehingga hanya digunakan sebagai benangpakan pada kain tenun dan sisipan pada kain rajut yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. Proses pertenunandilakukan dengan ATBM dan mesin Shuttle Loom dengan beberapa variasi anyaman benang fancy, sedangkanproses perajutan menggunakan Mesin Rajut Datar dengan varian sisipan benang fancy. Hasil kain dengan variasibenang fancy ini dirancang sebagai aplikasi pada produk fesyen, yaitu baju muslim, bolero, mini dress, busanakerja dan busana pesta yang mengacu pada analisis pasar, trend (kecenderungan) warna dan tema fesyen tahun2012. Pengembangan produk fesyen tersebut dipadukan dengan kain polos dari bahan organdi, sutera Thai (Thaisilk), kanvas, poliester dan kapas yang menghasilkan suatu produk tekstil kreatif.
PEMBUATAN KAIN RAJUT BULKY DENGAN MENGGUNAKAN MESIN RAJUT DATAR Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.218 KB)

Abstract

Kain yang terbuat dari benang bulky memiliki berbagai keistimewaan, dan hal inilah yang membuatnyamenarik untuk diproses dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan Mesin Rajut Datar(MRD) Single Bed, Gauge 6 merek Brother buatan Jepang. Tujuan penelitian ini, adalah untuk membuat kain rajutbulky dengan metode baru yaitu melalui proses perajutan dan pemantapan dengan menggunakan uap panas.Pembuatan kain rajut bulky ini menggunakan bahan baku benang kapas Ne1 40 dan benang poliester 150 D, yangdirajut masing-masing dengan tiga variasi skala stitch cam, serta menggunakan dua variasi kondisi dalam prosespemantapan panas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum diperoleh pada kain rajut poliester yangmenggunakan metode pemantapan panas dengan kondisi 70C, relaksasi 30 menit, tiga kali proses, yangmenghasilkan nilai tertinggi pada ketebalan kain (2,108 mm) dan crimp benang (131,56 %). Hasil uji ketahananjebolnya dan perubahan dimensi dari kain rajut tersebut memenuhi persyaratan SNI 2367. Selanjutnya dampak hasilpenelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk substitusi bahan baku impor dalampembuatan kain rajut bulky yang dapat diaplikasikan pada industri kecil dan menengah.
PENGEMBANGAN PRODUK KAIN RAJUT MENGGUNAKAN MESIN RAJUT BUNDAR SEAMLESS Moeliono, Moekarto; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.613 KB)

Abstract

Penelitian pengembangan desain dengan menggunakan mesin rajut bundar (MRB) jacquard (seamless)telah dilakukan, dan bahan baku yang digunakan meliputi benang poliester (150 D dan 75 D), nilon (50 D), sutera(70 D), kapas (Ne1 30’S dan Ne1 40’S), rayon (Ne130 dan Ne1 40’S) dan benang lycra (20 D dan 30 D). Adapuntujuan penggunaan bahan baku yang beragam dengan nomor benang yang berbeda ini adalah untuk menambahvariasi warna dan tampilan struktur desain serta sebagai salah satu alternatif dalam membuat ukuran (size) bajujadinya. Selain itu untuk mempermudah dalam pembuatan program desain, maka digunakan program perangkatlunak desain diagraph-6. Penelitian ini dilakukan di PDDC BBT yang menghasilkan produk berupa kain dalam(underwear) yang terdiri dari bra, tank top, baju renang, celana dalam, legging biasa, legging terusan dan rok.Selain itu hasil penelitian ini adalah berupa teknologi pembuatan desain dan baju pada mesin rajut bundar seamlessdengan program desain secara on-line dengan mesin proses, yang diharapkan dapat dijadikan referensi, sertaprototype bagi kepentingan industri perajutan kain tanpa jahitan yang ada di Indonesia.
KAIN RAJUT KAPAS DENGAN SISIPAN BENANG KARBON UNTUK KEPERLUAN TEKSTIL TEKNIK TAHAN API Siregar, Yusniar; Eriningsih, Rifaida
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.101 KB)

Abstract

Serat karbon pada umumnya banyak digunakan untuk keperluan tekstil teknik dibandingkan untuk bahansandang. Dalam penelitian ini, pemanfaatan serat karbon untuk tekstil proteksi tahan api dilakukan melalui prosesperajutan dengan anyaman rib dengan metoda baru yaitu metode sisipan yang menggunakan bahan dasar benangkapas dan benang karbon sebagai sisipannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat bahan pelindungtahan api menggunakan serat alami dan serat karbon untuk menghasilkan kain yang memiliki sifat tahan api dannyaman digunakan. Proses perajutan dilakukan dengan variasi skala stitch cam yaitu skala 15, 16, dan 17, agarmendapatkan konstruksi kain yang optimal.Hasil uji tahan api kain rajut khusus pada bagian serat kapas yang telah diproses tahan api menggunakan400 g/l senyawa organoposfat, menunjukkan sifat tidak terbakar dan permanen yang dibuktikan dari prosespencucian berulang sampai 15 kali pencucian rumah tangga, serta memenuhi persyaratan CFR Part 1610, Standardfor The Flammability of Clothing and Industrial Protection Textiles. Hasil uji perubahan warna kain rajut padakomposisi serat kapas yang dicelup dengan zat warna reaktif, menunjukkan hasil yang baik (nilai 4 dan 3-4 sesuaiskala perubahan warna). Kondisi optimum untuk tekstil proteksi tahan api dari hasil percobaan adalah kain rajut ribdengan skala stitch cam 17 yang memiliki komposisi serat kapas paling besar (41,64%) dibandingkan dengan hasilkain rajut skala 15 atau 16, serta tinggi jeratan tertinggi 10,77 mm menghasilkan penampakan kain dengan sifatpermukaan lebih lembut, nyaman dipakai, fleksibel (tidak kaku) serta menunjukkan ketahanan jebol yang masihmemenuhi syarat sesuai SNI 2367:2008 dan bersifat tahan api.
APLIKASI BENANG SLUB PADA KAIN TENUN TRADISIONAL Siregar, Yusniar; Alamsyah, Mochamad Sahid; Moeliono, Moekarto
Arena Tekstil Vol 30, No 2 (2015)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2028.221 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat benang Slub dengan menggunakan Mesin Creative Caipo Spin Tester yang dapat diaplikasikan pada kain tenun tradisional. Kain tenun dihasilkan dari benang lusi sutera dan tiga variasi susunan benang pakan sutera dan benang Slub kapas. Proses pertenunan dilakukan dengan ATBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kain yang menggunakan benang pakan Slub memiliki kekuatan sobek tertinggi yaitu sebesar 1,56 MPa dibandingkan dengan kain dengan benang pakan sutera atau sutera-Slub. Kekuatan tarik kain yang menggunakan benang pakan sutera-Slub dan pakan Slub lebih rendah bila dibandingkan dengan kain pakan sutera, yaitu masing-masing sebesar 34,39 MPa dan 16,02 MPa. Namun nilai kekuatan tarik dan kekuatan sobek dari ketiga jenis variasi kain masih sesuai dengan persyaratan mutu SNI 0051:2008 Kain Tenun untuk Kemeja. Kelangsaian kain yang menggunakan pakan Slub relatif cukup baik dengan nilai kelangsaian 0,79.
THE ANALYSIS OF DIFFERENT CREEL SYSTEMS IN DIRECT BEAMING PLANT Moeliono, Moekarto; Kohller, Freisch; Furqon, Mochamad; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.709 KB)

Abstract

A research of warping machine has been carried out to investigate the performance of direct beamingplant, that using 5 different creels system. Three of yarn count, i.e. tex 36, 30 and 25 was performed and usedwarping machine from Benninger Machinary Ltd. The research was conducted in 3 factories for 4,000 hours in twoshiftoperation that carried out since 2009 to 2010. In addition, 100 % combed cotton material was used.The aim of this research is to get some datas of performance of warping machine i.e., propered machine,efficiency and productivity. Based on that data, the manufacturer can select the best performance from severalwarping machines that will affect production cost on weaving process.The result of experiments show, that for V creel system the batch changing of 30,000 meters for tex yarncount 36, 30, and 25 requires 52,57, and 59 minutes respectively . Then the time of warp processing for these yarncounts, need about 2,098; 2,125 and 2,250 minutes respectively. In addition, the V-creel sistem requires lowernumber of worker for creeling and doffing the packages, beside that a lower cost is also shown in this system i.e.,63.90; 65.23; and 68.11 for yarn count 36, 30 and 25 respectively; also for the total cost include rewinding remnantpackages. It is therefore a good performance has significantly resulted in V-creel system.
PENGEMBANGAN RAGAM DESAIN STRUKTUR PADA KAIN SANDANG TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MESIN TENUN JACQUARD ELEKTRONIK Moeliono, Moekarto; Guswandhi, Ferry; Fahruroji, Rizal; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 30, No 1 (2015)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2963.528 KB)

Abstract

Penelitian telah dilakukan dengan pengembangan desain kain tradisional pada mesin tenun jacquard elektronik. Adapun bahan baku yang digunakan, ialah benang poliester 150 Denier sebagai benang lusi dan benang kapas Ne1 60/2 sebagai benang pakan. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi desain permukaan (motif tradisional) menjadi desain struktur kain tenun dengan menggunakan teknik jacquard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pertenunan efisiensi mesin rata-rata ialah 83,59% untuk produksi kain tenun sepanjang 230 meter. Efisiensi mesin tertinggi dicapai pada proses kain tenun motif 3 (dari motif NTT) yaitu sebesar 87,25%.Penyebab utama mesin berhenti pada ketiga jenis motif kain disebabkan pakan putus sebesar 71,79% dan lusi putus 28,21%.
REKAYASA BAHAN BAKU SUTERA DAN LIMBAH KOKON UNTUK ROMPI TAHAN PELURU Moeliono, Moekarto; Siregar, Yusniar
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian pembuatan komposit baru untuk kain tahan peluru telah dilaksanakan, yaitu dengan cara menggabungkan hasil benang sutera yang telah direkayasa baik secara mekanik maupun kimia dengan hasil rekayasa kokon sutera. Mesin yang digunakan untuk pembuatan kain rajut menggunakan mesin rajut datar (MRD) gauge 5 merek Tristar buatan Cina, sedangkan bahan sutera dan kokonnya berasal dari Makasar. Bahan sutera hasil rekayasa ada 3 (tiga) kelompok, tekanan pengepresan ada 3 (tiga) macam, setelan skala stitch cam ada 5 (lima) macam A, B, C, D, dan E yang dikombinasikan menjadi 16 variasi :AB, AC, AD, AE,BC, BD, BE, CD, CE, ABC, ABD, ABE, BCD, BCE, BDE, dan ABCD; sistem fabrikasi ada 2 (dua) macam.  Dengan demikian total contoh uji menjadi 64 x 3 x 2 = 384 unit, dengan ukuran ketebalan hasil fabrikasi  berkisar antara 1,30 cm sId 4,10 cm dan dari semua ini diuji tahan tembaknya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hamparan bahan pengisi mengunakan kokon yang disusun dengan 4 (empat) variasi, menunjukkan hasil yang cukup baik kekuatannya pada saat ditembak dengan senapan  M16 pada jarak  100 peluru tidak tembus (TT) , peluru bersarang pada jarak 50 dan 25 meter dan ini lebih nyata lagi kekuatan tersebut pada variasi ke IV yang khususnya yang proses fabrikasinya dengan  peresinan terpisah dan besar pengepresan tekanannya 70 PSI, jadi yang kain rajutnya tidak kena resin, tetapi untuk yang diresin secara simultant hanya pada  jarak 100 meter ditembak yang masih bersarang pelurunya. Kata kunci  : komposit, sutera, kokon, kain tahan peluru, PSI, dan resin
REKAYASA BAHAN BAKU SUTERA DAN LIMBAH KOKON UNTUK ROMPI TAHAN PELURU Moeliono, Moekarto; Siregar, Yusniar
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian pembuatan komposit baru untuk kain tahan peluru telah dilaksanakan, yaitu dengan cara menggabungkan hasil benang sutera yang telah direkayasa baik secara mekanik maupun kimia dengan hasil rekayasa kokon sutera. Mesin yang digunakan untuk pembuatan kain rajut menggunakan mesin rajut datar (MRD) gauge 5 merek Tristar buatan Cina, sedangkan bahan sutera dan kokonnya berasal dari Makasar. Bahan sutera hasil rekayasa ada 3 (tiga) kelompok, tekanan pengepresan ada 3 (tiga) macam, setelan skala stitch cam ada 5 (lima) macam A, B, C, D, dan E yang dikombinasikan menjadi 16 variasi :AB, AC, AD, AE,BC, BD, BE, CD, CE, ABC, ABD, ABE, BCD, BCE, BDE, dan ABCD; sistem fabrikasi ada 2 (dua) macam.  Dengan demikian total contoh uji menjadi 64 x 3 x 2 = 384 unit, dengan ukuran ketebalan hasil fabrikasi  berkisar antara 1,30 cm sId 4,10 cm dan dari semua ini diuji tahan tembaknya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hamparan bahan pengisi mengunakan kokon yang disusun dengan 4 (empat) variasi, menunjukkan hasil yang cukup baik kekuatannya pada saat ditembak dengan senapan  M16 pada jarak  100 peluru tidak tembus (TT) , peluru bersarang pada jarak 50 dan 25 meter dan ini lebih nyata lagi kekuatan tersebut pada variasi ke IV yang khususnya yang proses fabrikasinya dengan  peresinan terpisah dan besar pengepresan tekanannya 70 PSI, jadi yang kain rajutnya tidak kena resin, tetapi untuk yang diresin secara simultant hanya pada  jarak 100 meter ditembak yang masih bersarang pelurunya. Kata kunci  : komposit, sutera, kokon, kain tahan peluru, PSI, dan resin
Tablets Added Combination Blood Vitamin C Affects The Increase of Hemoglobin Levels in Pregnant Women in The Work Area of Karang Anyar Health Center, Beringin Sub-district, Deli Serdang District Siregar, Yusniar; Linda, Irma; Lubis, Rismahara
Health Notions Vol 2 No 2 (2018): February 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.29 KB)

Abstract

Anemia in pregnant women has a negative impact on both the mother and the fetus, some of which may occur: in the first trimester (abortion, missed abortion and congenital abnormalities), in the second trimester (antepartum bleeding, premature birth, fetus births with anemia, low birth weight, high-birth delivery, high fatigue), when inpartu (primary and secondary disruption, fatigue, high activity delivery), postpartum (difficult to heal, easy puerperalis febris, uterine involution disturbance, death high mothers resulting from bleeding and puerperal infection). This study aimed to determine the effectiveness of giving tablets added blood combination of vitamin B6 and tablets added blood vitamin C combination to increase hemoglobin levels in pregnant women at Karang Anyar health center, Beringin Sub-district, Deli Serdang District in 2015. This study was a quasy experiment research with pretest postest control group design. In this study used two groups of treatment, namely: group A tablet supplementation combined blood vitamin B6, group B administration of tablets plus blood combination of vitamin C. Samples in this study were 62 trimester pregnant women as many as 62 people divided into 2 groups. Data analysis using t-test. There was a difference of hemoglobin group A with group B with p value 0.273> 0.05 and 0.007 <0.005. Given a significant difference between group A and group B then all pregnant women in consuming tablets plus blood should be accompanied by consumption of vitamin C to help the absorption of iron optimally.