Teddy Kardiansyah, Teddy
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SERAT DAN PULP BAMBU TALI (Gigantochloa apus) UNTUK PAPAN SERAT Mutia, Theresia; Risdianto, Hendro; Sugesty, Susi; Hardiani, Henggar; Kardiansyah, Teddy
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.315 KB)

Abstract

Bambu masa tanamnya lebih singkat dibandingkan dengan kayu, namun sampai saat ini serat dan pulp bambu belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pengganti kayu pada pembuatan komposit oleh industri manufactured wood, misalnya papan serat. Oleh karenanya dilakukan penelitian pembuatan papan serat dengan menggunakan serat dan pulp dari bambu tali (G.apus). Dari hasil uji diketahui bahwa bambu tersebut mengandung alpha selulosa,  hemiselulosa dan lignin, yang merupakan komponen penting dalam serat selulosa, seperti halnya serat dan pulp bambu. Potongan bambu yang dimasak dengan proses soda memiliki panjang serat dan kandungan lignin yang lebih tinggi dibanding serpih bambu hasil pemasakan dengan proses soda dan Kraft. Pembuatan komposit papan serat dilakukan dengan menggunakan matriks resin epoksi, karena epoksi memiliki sifat mekanik yang sangat baik. Kondisi optimal diperoleh dengan menggunakan serat bambu hasil pemasakan potongan bambu dengan proses soda, yang akan menghasilkan komposit dengan kerapatan tinggi. Adapun kandungan air, penyerapan, perubahan panjang dan pengembangan tebal, keteguhan tarik dan lenturnya sesuai dengan standar yang berlaku.
POTENSI Acacia crassicarpa SEBAGAI BAHAN BAKU PULP KERTAS UNTUK HUTAN TANAMAN INDUSTRI Sugesty, Susi; Kardiansyah, Teddy; Pratiwi, Wieke
JURNAL SELULOSA Vol 5, No 01 (2015): JURNAL SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.099 KB) | DOI: 10.25269/jsel.v5i01.75

Abstract

Industrial Plantation Forest of Acacia mangium for pulp industry in Indonesia has declined its productivity due to a decrease in the quality of soil on the second cycle and thereafter. Therefore, the alternative raw material for pulp has to be found as a substitute for Acacia mangium. Research on the various ages of Acacia crassicarpa (4; 5 and 6 years old) as the pulp raw material has been done. Pulp was prepared using the kraft process. The optimum cooking condition with target Kappa Number of 15 ± 1 was obtained at 20-22% active alkali, 30% sulfidity, temperature of 165ºC, liquor ratio 1:4 and H factor of 1300. Pulp was then bleached using ECF (Elemental Chlorine Free) process with the sequence of ODEDED and XDEDED. Results showed that pulp yield was high enough and meet the standard requirement according to SNI 6107:2009, Pulp Kraft Putih Kayudaun (LBKP). hollocellulose content of Acacia crassicarpa (79,99-80,87%) and α cellulose content (43,33-48,62%) were higher compared to those of Acacia mangium (<79% and <43%) respectively, while lignin and extractive contents were significantly low. It was found that Acacia crassicarpa of 5 years old resulted in better bleached kraft pulp compared to those of 4 and 6 years old. It is concluded that Acacia crassicarpa has a good prospect to be developed in  Industrial Plantation Forest as raw material for pulp. Keywords: Acacia crassicarpa, ages, raw material, ECF, pulp   ABSTRAK Hutan Tanaman Industri Acacia mangium untuk industri pulp yang dikembangkan di Indonesia saat ini mengalami penurunan produktivitas akibat penurunan kualitas tempat tumbuh pada daur kedua dan seterusnya. Oleh sebab itu perlu dicari bahan baku alternatif pengganti Acacia mangium. Untuk itu telah dilakukan penelitian terhadap Acacia crassicarpa berbagai umur yaitu 4 ; 5 dan 6 tahun. Pembuatan pulp kertas dilakukan dengan proses kraft. Kondisi pemasakan yang optimal dan memenuhi target bilangan Kappa 15 ± 1, diperoleh pada penggunaan alkali aktif 20-22%, sulfiditas 30%, suhu 165ºC, rasio 1:4 dan faktor H 1300. Pemutihan pulp dilakukan dengan proses ECF (Elemental Chlorine Free) yang dikenal ramah lingkungan dengan tahapan ODEDED dan XDEDED. Hasil pulp kraft putih mempunyai rendemen cukup tinggi dan memenuhi pesyaratan spesifikasi SNI 6107:2009, Pulp Kraft Putih Kayudaun (LBKP) kecuali indeks sobek. Kayu Acacia crassicarpa mempunyai kadar holoselulosa (79,99-80,87%) dan selulosa alfa (43,33-48,62%) yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan Acacia mangium (<79% dan <43%), serta kadar lignin dan ekstraktif yang cukup rendah. Kayu Acacia crassicarpa umur 5 tahun menghasilkan pulp kraft putih paling baik dibandingkan umur 4 dan 6 tahun. Dengan demikian, kayu Acacia crassicarpa mempunyai potensi untuk dikembangkan di Hutan Tanaman Industri sebagai bahan baku pulp. Kata kunci: Acacia crassicarpa, umur, bahan baku, ECF, pulp
KARAKTERISTIK PULP KIMIA MEKANIS DARI KENAF (Hibiscus cannabinus L.) UNTUK KERTAS LAINER Kardiansyah, Teddy; Sugesty, Susi
JURNAL SELULOSA Vol 4, No 01 (2014): JURNAL SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.128 KB) | DOI: 10.25269/jsel.v4i01.55

Abstract

Liner paper is commonly used for packaging because of its high bursting and ring crush strength. To meet these properties, liner paper strength relies on about 10-40% content of NUKP (Needle Unbleached Kraft Pulp). Currently, Indonesia does not produce NUKP, so it must be imported and the price is expensive. Liners paper in Indonesia is usually made from waste paper (old corrugated containers) that has unacceptable strength properties. To improve the strength properties, virgin pulp should be used. This study aimed to make virgin pulp from kenaf by chemimechanical process. Its physical strength was tested as a NUKP substitute. The results show that Kenaf mechanical pulp from Kenaf bast treated by using 6% sodium hydroxide solution fulfills the NUKP specifications according to SNI- 6106-1999, i.e. a fiber length of 4.24 mm, a freeness of 760 mL CSF, a tensile index of 66.54 Nm/g, a burst index of 5.72 kPam2/g, and a tear index of 18.09 mNm2/g.Keywords: nonwood, chemimechanical pulp, kenaf, bast, core  ABSTRAK Kertas lainer merupakan kertas industri yang digunakan untuk kemasan, dengan sifat ketahanan retak dan ketahanan tekan lingkar (ring crush) yang tinggi. Untuk mendapatkan kedua sifat tersebut maka biasanya kekuatan kertas lainer bertumpu pada penggunaan NUKP (pulp kraft serat panjang belum putih) dengan proporsi sekitar 10 – 40%. Saat ini Indonesia tidak memproduksi NUKP sehingga kebutuhan NUKP harus diimpor dan harganya mahal. Kertas lainer di Indonesia pada saat ini hampir semuanya dibuat dari karton bekas, disamping itu pengolahan karton bekas memiliki masalah pada kekuatan lembaran. Jika pembuatan karton menggunakan serat asli (virgin pulp), maka masalah kekuatan lembaran dapat diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pulp dari Kenaf dengan proses kimia mekanis. Bahan baku nonkayu yaitu kenaf dibuat pulp mekanis dengan menggunakan proses Chemimechanical Pulp (CMP). Selanjutnya pulp mekanis yang diperoleh diuji kekuatan fisiknya untuk melihat potensinya sebagai pulp NUKP. Pulp mekanis kenaf yang berasal dari kulit kenaf dengan penggunaan natrium hidroksida (NaOH) 6% telah memenuhi spesifikasi pulp NUKP sesuai dengan SNI 6106-1999, yaitu panjang serat 4,24 mm, freeness 760 mL CSF, indeks tarik 66,54 Nm/g, indeks retak 5,72 kPam2/g dan indeks sobek 18,09 mNm2/g.Kata kunci: non kayu, pulp kimia mekanis, kenaf, kulit, batang tanpa kulit