Henggar Hardiani, Henggar
Balai Besar Pulp dan Kertas

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

APLIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI KERTAS SEMBAHYANG (JOSS PAPER) RAMAH LINGKUNGAN SKALA INDUSTRI Hardiani, Henggar; sugesty, susi; Tjahjono, Judi
Jurnal Riset Industri Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.741 KB)

Abstract

Masalah yng dihadapi oleh industri kertas sembahyang terutama disebabkan tinggi kadar pencemar dalam air limbah.
APLIKASI PEMANFAATAN LIMBAH PADAT IPAL PABRIK KERTAS SEBAGAI KOMPOS UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN Setiawan, Yusup; Hardiani, Henggar; Soetopo, Rina S; Purwati, Sri
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.54 KB)

Abstract

Penelitian terhadap produksi dan aplikasi kompos dari limbah padat IPAL pabrik kertas untuk tanaman keras telah dilakukan. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu karakterisasi limbah padat, pembuatan kompos dari limbah padat IPAL, serta uji coba kompos pada tanaman sengon dan jarak pagar. Karakterisasi limbah padat meliputi parameter yang berhubungan dengan indikator pencemaran dan potensi limbah untuk dimanfaatkan. Proses pembuatan kompos berlangsung selama 80 hari dengan penambahan bahan pencampur serbuk kayu 20%v/v. Uji coba aplikasi kompos dilakukan di area lahan terbuka pada dua jenis tanaman yaitu tanaman sengon (Albizia falcataria) dan jarak pagar (Jatropha curcas) dengan variasi dosis 10; 20; 30 kg/pohon dan kontrol. Pengamatan pengaruh kompos terhadap tanaman dilakukan sampai umur tanam 6 bulan. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan vegetatif yang meliputi tinggi dan diameter batang serta berat batang total pada dkhir percobaan.    Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat IPAL mengandung bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Kompos yang dihasilkan mengandung unsur-unsur hara makro yang telah memenuhi persyaratan kompos. Kandungan logam berat dalam kompos menunjukkan nilai yang jauh di bawah nilai maksimal dalam persyaratan kompos yang berlaku. Aplikasi kompos sampai 30 kg/pohon pada pertumbuhan tanaman sengon dan jarak pagar, menunjukkan pengaruh yang lebih baik disbanding tanpa aplikasi kompos.
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 dari Proses Deinking Industri Kertas secara Fitoremendiasi Hardiani, Henggar
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 2 (2008):
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.401 KB)

Abstract

Pembuangan limbah padat secara timbunan terbuka (open dumping) berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan, selain estetika lingkungan dan keterbatasan lahan, juga dapat menimbulkan permasalahan pencemarana tanah, air tanah dan air permukaan, sehingga perlu dilakukan pemulihan lahan terkontaminasi pada lokasi bekas timbunan tersebut. Fitoremediasi adalah teknologi proses pemulihan tanah terkontaminasi menggunakan tanaman yang efektif, murah dan ramah lingkungan kontaminan dan tanaman yang digunakan. Penelitian ini menggunakana tanaman jarak pagar (jtropha curcas L)...
SERAT DAN PULP BAMBU TALI (Gigantochloa apus) UNTUK PAPAN SERAT Mutia, Theresia; Risdianto, Hendro; Sugesty, Susi; Hardiani, Henggar; Kardiansyah, Teddy
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.315 KB)

Abstract

Bambu masa tanamnya lebih singkat dibandingkan dengan kayu, namun sampai saat ini serat dan pulp bambu belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pengganti kayu pada pembuatan komposit oleh industri manufactured wood, misalnya papan serat. Oleh karenanya dilakukan penelitian pembuatan papan serat dengan menggunakan serat dan pulp dari bambu tali (G.apus). Dari hasil uji diketahui bahwa bambu tersebut mengandung alpha selulosa,  hemiselulosa dan lignin, yang merupakan komponen penting dalam serat selulosa, seperti halnya serat dan pulp bambu. Potongan bambu yang dimasak dengan proses soda memiliki panjang serat dan kandungan lignin yang lebih tinggi dibanding serpih bambu hasil pemasakan dengan proses soda dan Kraft. Pembuatan komposit papan serat dilakukan dengan menggunakan matriks resin epoksi, karena epoksi memiliki sifat mekanik yang sangat baik. Kondisi optimal diperoleh dengan menggunakan serat bambu hasil pemasakan potongan bambu dengan proses soda, yang akan menghasilkan komposit dengan kerapatan tinggi. Adapun kandungan air, penyerapan, perubahan panjang dan pengembangan tebal, keteguhan tarik dan lenturnya sesuai dengan standar yang berlaku.
POTENSI TANAMAN DALAM MENGAKUMULASI LOGAM Cu PADA MEDIA TANAH TERKONTAMINASI LIMBAH PADAT INDUSTRI KERTAS Hardiani, Henggar
JURNAL SELULOSA Vol 44, No 01 (2009): BERITA SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7973.73 KB) | DOI: 10.25269/jsel.v44i01.147

Abstract

Open dumping disposal cause several environmental problems such as pollution in soil, surface and ground water. This disposal also reduce both the aesthetic and usability area for human activities. Consequently, it is clear that problems must be overcome. Phytoremedition is a process in pulluntant clean up using plants characterized by effective, inexpensive and environmentaly friendly. The effectively influenced by type and contaminated concentration and plants. The plants used in this research were Ischaemum timorense Kunth. And Dahlia pinnata Cav . The experiment used factorial design of two factors namely media and planting. Parameter respons of this research is metal Cu accumulation, because the content of this pollutant was high enough in deinking waste. The result showed that Dahlia piñata Cav had ability to accumulate and to absorb Cu hinger compared to Ischaemum timorense Kunth, with absorption efficiency of Cu 3,73% and 0,32% respectively. The ability to accumulate of Cu in root of Ischaemum timorense Kunth, stem and leaf ware 55,31 mg/kg (30,9%); 31,60 mg/kg (17,7%) and 22,1 mg/kg (12,4%) respectively, whereas Dahlia pinnata Cav were 77,41 mg/kg (43,2%) ; 30,0 mg/kg (16,8%) and 39,04 mg/kg (21,8%).Keyword: Phytoremeditation, accumulation of Cu metal; solid waste of paper industry; ischaemum timorense and Dahlia pinnata;INTISARIPembuangan limbah padat secara timbunan terbuka berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan seperti pencemaran media air dan tanah. Pembuangan cara ini juga dapat mengurangi estetika dan pemakaian lahan yang digunakan untuk aktivitas manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan pemulihan lahan terkontaminasi pada lokasi bekas timbunan tersebut. Fitoremediasi sebagai pemulihan media tanah terkontaminasi yang menggunakan tanaman merupakan terknologi yang efektif, murah dan ramah lingkungan. Efektifitas proses sangat dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi kontaminan serta tanaman yang digunakan. Penelitian dilakukan mengugunakan tanaman Ischaemum timorense Kunth dan Dahlia pinnata Cav dengan rancangan acak pola factorial yang terdiri atas 2 faktor yaitu media tanam dan umur tanam. Parameter yang di uji adalah logam Cu yang merupakan polutan cukup tinggi di dalam limbah deinking industri kertas. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman Dahlia pinnata Cav mempunyai kemampuan mengakumulasi dan menyerap logam Cu lebih besar dibandingkan dengan Ischaemum timorense Kunth dengan efesiensi penyerapan berturut-turut sebesar 3,73% dan 0,32%. Kemampuan akumulasi Cu pada akar Ischaemum timorense Kunth, batang dan daun berturut-turut sebesar 55,31 mg/kg (30,9%); 31,60 mg/kg (17,7%) dan 22,11 mg/kg (12,4%), sedangkan akumulasi Cu tanaman Dahlia pinnata Cav. Dalam akar, batang dan daun adalah 77,41 mg/kg (43,2%); 30,0 mg/kg (16,8%) dan 39,04 mg/kg (21,8%).Kata kunci : Fitoremediasi; akumulasi logam Cu; limbah padat industry kertas; tanaman rumput kakawatan (Ischaeum timorense) dan dahlia (Dahlia pinnata).   
Implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pemantauan Lingkungan di Industri Pulp dan Kertas Hardiani, Henggar; Bastari, Reza; Kurnia, Iwan
JURNAL SELULOSA Vol 39, No 2 (2004): Berita Selulosa
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.225 KB)

Abstract

Program pemantauan lingkungan kualitas air limbah adalah suatu program tindak kerja dalam menurunkan beban pencemaran dari limbah industri yang masuk ke badan air penerima. Dalam upaya untuk menunjang sistem pemantauan telah dilakukan penelitian dengan cara memetakan sebaran lokasi industri pencemar, dengan mengetahui sumber dan jenis bahan pencemar serta mengetahui potensi sumber pencemaran.Dengan demikian, diperlukan sistem kontrol dengan suatu alat yang dapat digunakan untukmenginformasikan lokasi persebaran potensi pencemaran limbah cair secara cepat dan efisien. Hal ini memerlukan visualisasi yang menyeluruh, mengenai data pemantauan lingkungan melalui teknologi berbasis komputer menggunakan pemetaan. Program SIG1 (Sistem Informasi Geografis) mempunyai pilihan yang dapat dimanfaatkan, dalam memberikan info tematik mengenai pemantauan lingkungan untuk tindak kerja dalam menurunkan beban pencemaran industri. Adapun aplikasi SIG menggunakan metoda survey dengan melakukan pengambilan sampel dan pengujian laboratorium. Teknik analisa datanya menggunakan Program Arc View 3.1. Teknologi GIS (Geographic Information System).Hasil penelitian ini berupa peta sebaran industri kertas di daerah Jawa Barat. Evaluasi kualitas air limbah hasil olahan yang dibuang ke lingkungan dilakukan dengan cara membandingkan dengan baku mutu limbah cair (BMLC) yang dipersyaratkan untuk jenis produk kertas sesuai dengan Lampiran II KepMen LH. No. 51 Tahun 1995 dan SK. Gub. Daerah TK I Jawa Barat, No. 6 Tahun 1999. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis (SIG), pemantauan, pencemaran, lingkungan, air limbah, pemetaan, pemprograman IMPLEMENTATION OF GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEMS (GIS) FOR ENVIRONMENTAL MONITORING IN PULP AND PAPER INDUSTRIESABSTRACTEnvironmental monitoring program of waste water quality is aimed to reduce the pollution load from industrial waste water, disposal into the body of the river. In order to support this monitoring program, a mapping was carried out to identify the location of industrial polluter to such extent that it can facilitate data broadly to identify pollutant parameters and resources and their potential as well. Thus, a control system is needed as a device for obtaining broad information on waste water pollution in a certain region fastly and efficiently. This system requires an overall environmental monitoring data visualization through mapping using computerbased technology.Geographical Information System (GIS) program gives an option to user to get valuable thematic information on environmental monitoring for the purpose of reducing industrial pollution load. The application of GIS will be composed of some steps such as field survey, sampling and laboratory testings. The data evaluation technique is using the Program Arc View 3.1 GIS technology. The result of investigation is in the form of map denoting the spread of paper industries in West Java province. Quality data evaluation of effluent coming from waste water treatment plants is done by comparing the treated waste water qualities, as the result of laboratory testings, with those in the waste water quality requirement for paper product as issued in the Enclosure II Kep. Men.LH No.51/1995 and the West Java Governor’s decree No.6/1999.Keywords : Geographical Information Systems (GIS), monitoring, pollution, environment, waste water, mapping, programing