Oktavia Andayani, Oktavia
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Teknologi mutu tepung pisang dengan sistem spray drying untuk biskuit Nurhayati, Chasri; Andayani, Oktavia
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.518 KB)

Abstract

Bananas are a perishable commodity, necessitating further processing fluor substitution flour is a refined products used as a biscuits raw material diversification treatment. The hygienic way in the manufacture of bananas could be done by spray drying were utilize the hot temperatures of a blower This study used a fluor substitution kepok (A1) and fluor substitution. (A2) Having six variations of composition ratio of banana gedah flour, mung bean flour and fish fluor on treatment (P) were P1 (1: 1.5: 1.5), P2 (1: 1: 1), P3 (1: 0.5 : 0.5), P4 (2: 0.5: 0.5), P5 (3: 0.5: 0.5), P0 (4: 0: 0) Testing the quality standards of SNI 01- 3841-1995 of banana gedah flour based treatment and 01-7111.2-2005 The results showed that drying of banana gedah flour produced 3.62% water content for kepok fluor substitution bananas and 3.73% for fluor substitution bananas, met the the quality standards of SNI 01-3841-1995 with category A for quality. The best treatment on occured on A1P1 obtained by comparison 1: 1.5: 1.5 All biscuits treatment with bananas fluor substitution, fish flour and green bean flour met the quality requirements 01-7111.2-2005 except for the water content of banana gedah flour.Keywords: banana flour, spray drying, biscuitsAbstrakPisang merupakan komoditi bersifat mudah rusak, sehingga diperlukan pengolahan lanjutan. Tepung pisang merupakan produk olahan digunakan sebagai diversifikasi bahan baku biskuit. Cara hyangiene dalam pembuatan tepung dapat dilakukan dengan spray drying yaitu memanfaatkan suhu panas blower. Penelitian ini menggunakan pisang kepok (A1) dan pisang gedah (A2). Mempunyai enam variasi komposisi perbandingan tepung pisang, tepung kacang hijau dan tepung ikan pada substitusi biskuit (P) yaitu P1 (1:1,5 :1,5); P2 (1:1:1); P3 (1:0,5:0,5); P4 (2:0,5 :0,5); P5 (3:0,5:0,5); P0 (4:0:0). Pengujian tepung pisang berdasarkan standar mutu SNI 01-3841-1995 dan biskuit SNI 01-7111.2- 2005. Hasil penelitian menunjukkan pengeringan tepung pisang menghasilkan kadar air 3,62% untuk tepung pisang kepok dan 3,73% untuk tepung pisang gedah, memenuhi standar mutu SNI 01-3841-1995 kategori mutu A. Kandungan gizi biskuit terbaik diperoleh pada perlakuan A1P1 dengan perbandingan 1:1,5 :1,5. Semua perlakuan biskuit dengan substitusi tepung pisang , tepung ikan dan tepung kacang hijau memenuhi syarat mutu SNI 01-7111.2-2005 kecuali untuk kadar air biskuit tepung pisang gedah.Kata kunci: Tepung pisang, spray drying, biskuit
Pengolahan lateks pekat proses dadih menggunakan garam alginat hasil ekstraksi rumput laut untuk produk busa Nurhayati, Chasri; Andayani, Oktavia
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.286 KB)

Abstract

Processing of concentrated latex derived from latex plantations using curd system is one of the concentrated latex processing as an alternative raw material for processing latex foam instead of using centrifuges. Generally concentrated latex used as raw materials processing foam products. Processing pendadihan is done by mixing the latex pendadih with gardens that have been preserved and left mendadih for a certain time. Concentrated latex concentration by means pendadihan require pendadih materials such as sodium alginate extracted from seaweed. The method of research using experimental design with of three variable concentrations of sodium alginate (K1) is the concentration of 0.15% The K2 = 0.20% concentration and K3 = 0.25% concentration. The results of testing the curd latex include dry rubber content (KKK), the levels of solids (KJP), ammonia and mechanical stability once every two days for 16 days. Curd result have been made of latex foam rubber products, further testing for hardness, tensile strength, elongation at break, pampatan fixed and specific gravity. The test results compared with foam rubber SNI number 1241-85. The results showed that the best latex curd is K2 with the value of the KKK: 52.03%, KJP: 54.02%, ammonia levels: 0.63% and mechanical stability:115 seconds and foam rubber products is best treated with violence K2:33 N/mm, tensile strength: 0,067 N/mm2, the value of elongation at break: 80%, the value of fixed pampatan: 18.63% and density: 0,143 g/cm3.Keywords : foam rubber, latex whey, natrium alginateAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari alternatif bahan pendadih yang berasal dari ekstraksi Sargasum sp. Penelitian dilakukan melalui 3 rangkaian tahapan yaitu ekstraksi natrium alginat dari Sargassum sp, penggunaan natrium alginat pada pendadihan lateks dan pembuatan karet busa menggunakan lateks dadih tersebut. Metode penelitian menggunakan desain eksperimental dengan 3 (tiga) variabel konsentrasi natrium alginat (K) yaitu K1= konsentrasi 0,15%, K2= konsentrasi 0,20% dan K3= konsentrasi 0,25%. Hasil lateks dadih dilakukan pengujian meliputi kadar karet kering (KKK), kadar jumlah padatan (KJP), kadar amonia dan kemantapan mekanik setiap dua hari sekali selama 16 hari. Lateks dadih yang dihasilkan dibuat produk karet busa, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus, pampatan tetap dan bobot jenis. Hasil pengujian dibandingkan dengan SNI karet busa 06-0999-1987. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lateks dadih terbaik adalah perlakuan K2 dengan nilai KKK: 52,03%, KJP: 54,02%, kadar amonia: 0,63% dan kemantapan mekanik: 115 detik dan produk karet busa yang terbaik adalah perlakuan K2 dengan kekerasan: 33 N/mm, tegangan putus:0,067 N/mm2, nilai perpanjangan putus: 80%, nilai pampatan tetap: 18,63% dan berat jenis: 0,143 g/cm3.Kata Kunci : karet busa, lateks dadih, natrium alginat
PENGARUH LUMPUR AKTIF CAIR DARI PABRIK CRUMB RUBBER SEBAGAI DEKOMPOSER PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN AYAM DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Nurhayati, Chasri; Andayani, Oktavia
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.707 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah penggunaan lumpur aktif cair dari hasil pengolahan limbah industri crumb rubber sebagai dekomposer pupuk organik. Metode penelitian ini adalah desain eksperimental Rancangan Acak Lengkap(RAL), terdiri lima perbandingan bahan baku tandan kosong kelapa sawit, kotoran ayam dan lumpur aktif (A) dengan variasi A1 (1,5:0,5: 0,5) , A2 (1,25:0,75: 0,5), A3 (1,0 : 1,05 : 0,5), A4 (0,75 : 1,25 : 0,5),dan A5 (0,5 : 1,5 : 0,5). Hasil pupuk organik dilakukan pengujian sesuai SNI 19-7030-2004 “Spesifikasi kompos dari sampah organik domestik” dan data pengujian proses pembuatan kompos meliputi pH, kelembaban dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan A3( 1,5:0,5:0,5) dengan nilai unsur hara makro: nitrogen total (2,1045%), P2O5 (16,492%), K2O (0,9630%), kadar air (43,197%). C-organik (28,66%), pH (6,98), C/N rasio (13,618%) memenuhi persyaratan mutu pupuk organik dari sampah organik domestik nomor SNI 19-7030-2004. Ke lima perlakuan tersebut mengandung unsur hara mikro yang terdiri Mg,Mn, Zn,Ca, Pb, Cd, Fe total, bahan ikutan, Co, Mo, Hg, As dan faktor lain seperti temperatur,warna, bau, Samonella Sp dan E. coli memenuhi persyaratan mutu pupuk organik dari sampah organik domestik nomor SNI 19-7030-2004.
Pemanfaatan alginat dari alga laut untuk meningkatkan stabilitas kompon lateks bahan baku souvenir karet Nurhayati, Chasri; Yulita, Eli; Andayani, Oktavia
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.691 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of adding sodium alginate as a stabilizer agent for latex goods preparation, such as rubber compound latex rubber raw material for souvenirs. Best alginate extraction temperature is obtained at a temperature of 60 °C with alginate to yield test results were 8.20%, ash content of 24.5%, the water content of 7.855% and 1.615 cps viscosity. Quality of the best liquid latex compound found in treatment 4 with the addition of 0.20 phr alginate as indicated by the test results of 119 cp viscosity money and time for testing mechanical stabilizer 597 Sec. The results showed that the compound latex mooney viscosity resulting in treatment 5 for 37, mooney scorch average of 0.27, the average hardness 38.5, tensile strength 38 kg/cm2, 20 kg/cm2 modulus 300%, elongation at break is 508%, tear resistance treatment 5 is 62 kg/cm2.Keywords : Alginate, colloids, latex compoundAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan natrium-alginat sebagai bahan penstabil kompon lateks untuk bahan baku barang jadi lateks, dalam hal ini dicoba souvenir karet. Suhu ekstraksi alginat terbaik diperoleh pada suhu 60 oC dengan hasil pengujian alginat untuk rendemen adalah 8,20%, kadar abu sebesar 24,5%, Kadar air 7,855% dan viscositas 1,615 cps. Mutu kompon lateks cair yang terbaik terdapat pada perlakukan 4 dengan penambahan alginat sebanyak 0,20 phr yang ditunjukan dengan hasil uji viscositas money sebesar 119 cp dan uji mechanical stabilizer time sebesar 597 Sec. Hasil penelitian terhadap kompon lateks menunjukkan bahwa viscositas mooney yang dihasilkan pada perlakuan 5 sebesar 37, mooney scorch rata-rata 0,27, hardness rata-rata 38,5, Shore A, tegangan putus 38 kg/cm2, tegangan tarik 20 kg/cm2, perpanjangan putus adalah 508%, ketahanan sobek perlakuan 5 adalah 62 kg/cm2.Kata kunci : Alginat, koloid, kompon lateks