Aan Eddy Antana, Aan Eddy
Center for Handicraft and Batik

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rekayasa Mesin Irat Bambu Antana, Aan Eddy
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 26 (2009): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v26i1.1037

Abstract

Kurang lebih 20% produk kerajinan bambu adalah produk untuk pemenuhan pennintaan ekspor. Sasaran konsumen luar negeri adalah para peminat kerajinan bambu dari Jepang, Italy, Jerman dan Hongaria.Permasalahan yang dihadapi industri kerajinan anyaman bambu salah satunya adalah terbatasnya peralatan, termasuk alat irat. Fenomena ini sangat terasa terutama di level industri kecil dan menengah, yang mengakibatkan kapasitas produksi relatif rendah.Dari uraian di atas timbul pemikiran untuk membuat mesin irat bambu yang terjangkau oleh industri kecil dan menengah. Mesin irat bambu dinilai cukup efektif untuk membantu proses produksi industri kerajinan anyaman bambu.Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Alih Teknologi dan Inkubasi, Balai Besar Kerajinan dan Batik, Yogyakarta. Metode yang dilakukan yaitu survei lapangan dan literatur, perancangan desain, pemilihan dan pengadaan bahan, pembuatan, ujicoba, finishing, evaluasi dan pembahasan.Kegiatan ini menghasilkan mesin irat bambu dengan spesifikasi :Penggerak      : motor listrik 1 phase, 220 V, 1/3 HP, 1430rpmDimensi           : - panjang       : 73 cm-  lebar            : 29 cm-  tinggi           : 78 cmBerat               : 90 kgKapasitas        :Panjang iratan (cm)Kapasitas (iratan/jam)302693402464502207601902Tebal iratan minimal : 0,3 mm Kata kunci: mesin irat, bambu, anyaman
Canting Listrik Sederhana Antana, Aan Eddy
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 27 No. 1 (2010): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v27i1.1126

Abstract

Perajin batik selama ini menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar kompor dalam proses pembatikan. Salah satu permasalahan yang dihadapi perajin adalah kelangkaan dan mahalnya harga minyak tanah. Kebijakan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke gas juga belum mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh perajin.Penelitian yang dilakukan adalah membuat canting listrik sederhana yang ramah lingkungan untuk menggantikan canting konvensional yang masih membutuhkan kompor minyak tanah untuk mencairkan lilin batik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Alih Teknologi dan Inkubasi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. Metode yang dilakukan yaitu survey lapangan dan literature, perancangan desain, pemilihan dan pengadaan bahan, pembuatan, ujicoba, finishing, evaluasi dan pembahasan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah elemen pemanas 30 W, 220 V, plat tembaga 0,5 mm, kabel, saklar geser, kayu, baut dan isolasi.Luaran dari penelitian ini adalah satu unit canting listrik dengan daya 30 W, 220 V, panjang 148 mm, lebar 20 mm dan tinggi 35 mm. Kata kunci: canting, canting listrik, batik
Pemotong Tempurung Kelapa Gergaji Ganda Antana, Aan Eddy
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 30 No. 2 (2013): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v30i2.1154

Abstract

ABSTRAKKeanekaragaman produk kerajinan tempurung kelapa menuntut diciptakannya peralatan-peralatan khusus untuk proses produksinya. Penggunaan pemotong gergaji tunggal untuk membuat bahan baku tas tempurung kelapa berbentuk bujur sangkar dirasakan masih kurang optimal. Satu kali proses potong hanya mampu menghasilkan satu sisi pemotongan.Tujuan penelitian ini adalah menciptakan pemotong tempurung kelapa gergaji ganda untuk pembuatan bahan baku berbentuk persegi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Alih Teknologi dan Inkubasi, Balai Besar Kerajinan dan Batik, Yogyakarta. Metode yang dilakukan yaitu survei lapangan dan literatur, perancangan desain, pemilihan dan pengadaan bahan, pembuatan, ujicoba, finishing, evaluasi dan pembahasan. Penelitian ini menghasilkan mesin pemotong tempurung kelapa gergaji ganda dengan spesifikasi: penggerak motor listrik 1 phase, 220 V, 1/2 HP, 2800 rpm, panjang 60 cm, lebar 40 cm, tinggi 77 cm, berat 36 kg, kapasitas 150 potongan/jam. Kata kunci : pemotong, tempurung kelapa, gergaji ganda ABSTRACKDiversity of coconut shell craft product  requires the creation of special equipment for the production process. The use of a single saws cutters to make the raw material coconut shell is still less than optimal. One time cuts only able to produce one side of the deductions for coconut shell. The purpose of this research is to create a double saws cutting coconut shell to make raw material square. The study was conducted at Technology Transfer and Incubation Laboratory, Center for Craft and Batik, Yogyakarta. The method are literature and field surveys, designing , selection and procurement of materials, manufacture, testing, finishing, evaluation and discussion. The research produced double saws coconut shell cutting with the following specifications: engine electric motor 1 phase, 220 V, 1/2 HP, 2800 rpm, length: 60 cm, width: 40 cm, height: 77 cm, weight: 36 kg, capacity: 150 pieces / hour. Keywords: cutter, coconut shell, double saws
RANCANG BANGUN MESIN PEMINTAL AGEL Antana, Aan Eddy; Yogopranoto, Demas; Sulistyono, Sulistyono
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 33 No. 2 (2016): Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v33i2.1630

Abstract

Industri kerajinan agel telah ada dan berkembang di beberapa wilayah di Indonesia. Sentra industri tali (tampar) agel berada di Desa Kapasan, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, sedangkan sentra industri kerajinan agel berada di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Industri ini menghasilkan berbagai macam produk kerajinan bernilai ekonomi tinggi seperti; tas, topi, furnitur, noken dan masih banyak lagi produk kerajinan lainnya. Permasalahan yang dihadapi industri kerajinan agel adalah proses produksi dilakukan secara manual dengan keterbatasan  pada kapasitas produksi dan ketidakstabilan kualitas produk bahan baku tali agel.  Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat prototype mesin pintal agel yang dapat mempersingkat tahapan proses dan meningkatkan kapasitas produksi industri kerajinan agel.  Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data melalui survey literatur dan lapangan, perancangan desain, penyiapan bahan dan alat, pembuatan mesin, uji coba dengan variabel kecepatan putaran dan panjang agel, analisa dan pembahasan hasil uji coba. Penelitian ini menghasilkan satu unit mesin pemintal agel dengan spesifikasi panjang: 110 cm, lebar: 46 cm, tinggi: 90 cm, kapasitas produksi : 47 m/jam, penggerak motor listrik 1 phase, 220 volt, 250 watt, 1400 rpm.