Suryawati Ristiani, Suryawati
Balai Besar Kerajinan dan Batik

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksplorasi Pewarnaan Teknik Smock Kombinasi Tritik Jumputan untuk Produk Fashion Ristiani, Suryawati; Nugrahani, Irianti
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 31 No. 2 (2014): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v31i2.1071

Abstract

ABSTRAKKain tritik jumputan merupakan salah satu jenis kerajinan tekstil dari Jawa. Jumlah industri pembuat kain tritik jumputan semakin berkurang, sehingga perlu dilakukan pengembangan motif pada tritik jumputan agar lebih menarik. Smock adalah salah satu teknik keterampilan menjahit dan menyulam tangan, yaitu teknik tusukan menjahit untuk membuat kerutan-kerutan yang menghasilkan motif menarik sesuai pola tertentu. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengembangan teknik smock sebagai teknik dalam pewarnaan yang dikombinasikan dengan teknik tritik jumputan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk fashion tritik jumputan. Metode dalam kegiatan ini adalah melakukan survey langsung ke industri tritik jumputan serta eksplorasi literatur. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dari segi proses maupun desain motifnya. Tahap berikutnya dilakukan ujicoba pewarnaan dengan mengkombinasikan dua teknik yaitu teknik smock dan teknik tritik jumputan. Ujicoba yang dilakukan tercipta desain motif baru yang indah. Hasil kegiatan diperoleh 23 desain motif baru. Pengamatan visual menunjukkan hasil pewarnaan yang paling optimal adalah pada kain mori Primissima. Berdasarkan hasil uji labolatorium, tekstil kerajinan ini mempunyai ketahanan luntur warna terhadap pencucian, keringat, dan sinar yang bagus, dengan nilai hasil uji 4 – 5. Sedangkan nilai ketahanan luntur warna terhadap gosokan, adalah 3. Dapat dikatakan hasil pewarnaan dengan mengkombinasikan dua teknik ini memenuhi standar kualitas sebagai produk bahan sandang. Ujicoba pasar yang dilakukan menunjukkan bahwa ternyata respon masyarakat sangat bagus. Hasil uji kesukaan responden mendapatkan nilai sangat bagus sebanyak 55%, dan bagus sebanyak 45%. Teknik pewarnaan smock kombinasi tritik jumputan ini prosesnya sederhana, tidak memerlukan alat khusus, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber daya ekonomi yang signifikan. Kata kunci: ABSTRACTTritik jumputan is one kind of craft textile from Java. The number of craftsmen in this industrial craft is diminishing from time to time. Therefore it is necessary to execute improvement on its motive so that it will be more attractive. Smock is one technique in handsewing and embroidery. It is a needling technique to create wrinkles stitches that produce attractive motive in accordance with certain pattern. The objective of this research is to carry out an expansion on smock technique as a technique in coloring method that is combined with tritik jumputan technique so that it can enhance its commercial value as a fashion product. The method of this research is by direct surveys on the industry and also by literary exploration. Then, the data are analyzed from the process and motive design point of view. The next stage is executing an experiment in coloring process by combining two techniques namely smock technique and tritik jumputan technique. From the result of the experiment, it creates new beautiful motive design. From this research it creates 23 new motive designs. Visual observation shows that the most optimal result of coloring process is on primissima cloth. Based on the laboratory test, this textile craft has resistance of color fastness toward washing, perspiration and fine light with the test result 4-5. While, the grade of color fastness toward ribbing is 3. Thus, it can be said that the result of coloring process that combines these two techniques accomplish quality standard as clothing material product. The market trial shows that the people respond toward this product is apparently excellent. The result of the respondent keen test derives very good grade 55% and good grade 45%. The process of smock coloring technique combined with tritik jumputan is simple and does not need specific tools so that it is potential to develop becoming significant economical source.Key words: jumputan technique, smock technique, kain tritik jumputan, fashion
PENGEMBANGAN TEKNIK TRITIK JUMPUTAN DENGAN SISTEM LIPAT IKAT DAN LIPAT JELUJUR Ristiani, Suryawati
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 33 No. 1 (2016): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v33i1.1102

Abstract

ABSTRAKTritik jumputan adalah proses pewarnaan rintang pada kain dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu. Pada umumnya motif yang dihasilkan dari teknik tritik jumputan adalah bulat-bulat dan garis berupa motif  seperti biji mentimun berderet. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan teknik tritik jumputan sehingga menghasilkan motif selain bulat dan garis. Metode yang digunakan dalam  kegiatan ini  adalah  metode ujicoba  pengembangan tritik jumputan dengan teknik lipat ikat dan lipat jelujur. Hasil ujicoba dianalisa secara kualitatif dengan pengamatan visual dan uji kesukaan. Analisa kuantitatif dilakukan melalui uji laboratorium dan uji kesukaan berdasarkan pengukuran Likert dengan skala 5. Kegiatan ini menghasilkan enam belas teknik lipat tritik jumputan yang terdiri dari sembilan teknik lipat ikat dan tujuh teknik lipat jelujur. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian, keringat, cahaya, dan penekanan panas pada kain warna sintetis maupun alam menunjukkan rata-rata 4-5 (baik). Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap gosokan menunjukkan  rata-rata  3-4 (cukup baik). Hasil uji kesukaan terhadap 10 sampel produk jumputan teknik lipat, menunjukkan bahwa rata-rata responden menilai bagus, dengan nilai rata-rata 116,4.Kata kunci: Teknik lipat, kain, pewarnaan, tritik jumputan ABSTRACT Tritik jumputan is resist dyeing technique on textiles by using rope, yarn or others as resisting materials, following certain motifs. The most common motifs of tritik jumputan are circles and lines, such as a row of cucumber seeds. The purpose of this research is to develop tritik jumputan techniques to produce motif other than circles and lines. The method of this research is experimental exploration of tritik Jumputan motif with folded tie and folded hem technique. The results are analyzed qualitatively by visual observation, being watched with eyes (observe) and preference test. Quantitative analysis were conducted through laboratory and preference test based on the 5-point Likert scale. This research produces sixteen new innovations of tritik jumputan techniques, namely: nine folded tie technique and seven  folded hem technique.The average test results of color fastness to washing, perspiration, light, and heat presseson synthetic or natural color fabricare 4-5 (good). The average results of color fastness to rubbing are 3-4 (rather good). The preference test results for 10 samples of jumputan with folded tie technique show good responds, with an average score of 116,4. Keywords: Folded technique, fabrics, dyeing, tritik jumputan.
PIRANTI TRADISI DALAM KREASI BATIK PAPUA Salma, Irfa'ina Rohana; Ristiani, Suryawati; Wibowo, Anugrah Ariesahad
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 34 No. 2 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v34i2.3326

Abstract

Perkembangan IKM Batik Papua mengalami berbagai kendala, antara lain stagnasi pembuatan motif yang hanya berorientasi pada maskot daerah yaitu burung cederawasih. Oleh karena itu perlu dilakukan diversifikasi desain dengan mengambil ide alternatif dari budaya masyarakat Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan desain motif batik  yang inspirasinya diambil dari piranti tradisi masyarakat Papua. Piranti tradisi yaitu alat-alat tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat Papua ketika di rumah, saat bekerja, berperang suku, dan berkesenian. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data, pengkajian sumber inspirasi, pembuatan desain motif, dan perwujudan menjadi batik. Hasilnya berupa 6 motif batik yaitu: (1) Motif Honai Besar, (2) Motif Honai Kecil, (3) Motif Tifa Besar, (4) Motif Tifa Kecil, (5) Motif Tambal Ukir Besar, dan (6) Motif Tambal Ukir Kecil. Hasil uji kesukaan terhadap motif kepada 50 responden menunjukkan bahwa motif yang paling disukai yaitu Motif Honai Kecil. Hasil selengkapnya:  Motif Honai Kecil 21 %, Motif Tifa Kecil 19 %, Motif Honai Besar 17 %, Motif Tambal Ukir Kecil 16 %, Motif Tambal Ukir Besar 15%, dan Motif  Tifa Besar 12 %.