Sudarmin AL, Sudarmin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perlakuan awal serpih kayu karet tidak produktif untuk Pulp Sulfat Haroen, Wawan Kartiwa; AL, Sudarmin; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.202 KB)

Abstract

Pre-treatment of chips rubber wood non-productive as a raw material pulp used hot water and solution NaOH 3-10%, temperature 25-100 °C for 1-2 hours. Has showed a positive influence for quality of pulp if compared with chips without pre-treatment. Result is shown the extractive decreased levels 1 to 1.5 times and lignin content decreased 9-12%. Effect of pre-treatment chips can be increase the pulp yield and Kappa number equal to brightness of pulp. Another effect of chips treatment can be improved to physical properties bleached pulp for tear index, tensile index, folding indurance and brightness if compared with pulp from chips without a treatment. The physical properties pulp of rubber wood with chips pretreatment can produce bleach pulp sulphate have a requirements the quality to SNI Leaf bleach kraft pulp.Keywords : Rubber wood, pre-treatment, sulphate pulp, quality of pulpAbstrakPerlakuan awal serpih kayu karet tidak produktif yang diperuntukan sebagai bahan pulp menggunakan air panas, larutan NaOH 3-10% dan suhu 25-100 oC, selama 1-2 jam. Menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kualitas pulpnya dibandingkan dengan pulp yang serpihnya tanpa perlakuan. Hasilnya ditunjukkan oleh menurunnya kadar ekstraktif 1- 1,5 kali dan kadar lignin turun 9-12%. Perlakuan awal serpih dapat meningkatkan rendemen pulp dengan bilangan Kappa setara dengan pulp putihnya. Pengaruh lain dari perlakuan awal serpih kayu karet dapat meningkatkan sifat fisik lembaran pulp sulfat putih terhadap indek sobek, indek tarik, indeks lipat dan kecerahan pulp (derajat putih) dibandingkan dengan kekuatan pulp dari serpih tanpa perlakuan. Sifat fisik pulp kayu karet tidak produktif yang mengalami perlakuan awal serpihnya dapat menghasilkan kualitas pulp sulfat putih yang memenuhi persyaratan SNI pulp sulfat putih kayu daun.Kata kunci : Kayu karet, perlakuan awal, pulp sulfat, kualitas pulp
PEMANFAATAN ETHANOL DARI LINDI HITAM ORGANOSOLV PULPING UNTUK PEMBUATAN PULP Haroen, Wawan Kartiwa; AL, Sudarmin
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4200.409 KB)

Abstract

Pembuatan pulp bukan kayu   umumnya dilakukan dengan   proses soda,   walaupun proses tersebut  kurang ramah lingkungan tetapi sangat selektif  proses delignifikasinya.Proses organosolvyang dikombinasikan dengan penambahan  NaOH dapat  menghasilkan  rendemen lebih tinggi, kualitas  pulp baik, ramah lingkungan dan lindi hitamnya dapat didaur ulang sebagai bahan  pemasak.Penelitian  terhadap ethanol hasil daur ulang  lindi hitam   organosolv  dengan  destilasi  satu tingkat  pada suhu dibawah 80°C,  dapat menghasilkan ethanol 53 -  73 % (v/v) , pH  3,8 -  4,1 dan memiliki sifat bakar yang sama dengan  ethanol standar . Ethanol daur ulang digunakan kembali pada proses  pembuatan pulp organosolv  serat kenaf  dengan variasi penambahan ethanol standar  25 %, 50 %  dan  penambahan NaOH 6% dan 9%. Pulping dilakukan pada suhu  175 °C , ratio 1 : 10  selama  3,5 jam dalam digester  yang berputar.,dapat menghasilkan rendemen pulp kenaf organosolv    69 -  78 %   dengan bilangan Kappa    20 -  25,     hasilnya sama dengan menggunakan   ethanol standar. Pulp kenaf organosolv dilakukan pemutihan dengan   tahapan   DEDEP yang menghasilkan pulp dengan derajat putih 63 -  73 %GE, viskositas 12 cp  dan memiliki  sifat  fisik pulp sebanding dengan pulp organosolvstandar..Kata kunci:   Organosolv pulping,  Ethanol,  Delignifikasi, Destilasi
PEMANFAATAN ETHANOL DARI LINDI HITAM ORGANOSOLV PULPING UNTUK PEMBUATAN PULP Haroen, Wawan Kartiwa; AL, Sudarmin
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4200.409 KB)

Abstract

Pembuatan pulp bukan kayu   umumnya dilakukan dengan   proses soda,   walaupun proses tersebut  kurang ramah lingkungan tetapi sangat selektif  proses delignifikasinya.Proses organosolvyang dikombinasikan dengan penambahan  NaOH dapat  menghasilkan  rendemen lebih tinggi, kualitas  pulp baik, ramah lingkungan dan lindi hitamnya dapat didaur ulang sebagai bahan  pemasak.Penelitian  terhadap ethanol hasil daur ulang  lindi hitam   organosolv  dengan  destilasi  satu tingkat  pada suhu dibawah 80°C,  dapat menghasilkan ethanol 53 -  73 % (v/v) , pH  3,8 -  4,1 dan memiliki sifat bakar yang sama dengan  ethanol standar . Ethanol daur ulang digunakan kembali pada proses  pembuatan pulp organosolv  serat kenaf  dengan variasi penambahan ethanol standar  25 %, 50 %  dan  penambahan NaOH 6% dan 9%. Pulping dilakukan pada suhu  175 °C , ratio 1 : 10  selama  3,5 jam dalam digester  yang berputar.,dapat menghasilkan rendemen pulp kenaf organosolv    69 -  78 %   dengan bilangan Kappa    20 -  25,     hasilnya sama dengan menggunakan   ethanol standar. Pulp kenaf organosolv dilakukan pemutihan dengan   tahapan   DEDEP yang menghasilkan pulp dengan derajat putih 63 -  73 %GE, viskositas 12 cp  dan memiliki  sifat  fisik pulp sebanding dengan pulp organosolvstandar..Kata kunci:   Organosolv pulping,  Ethanol,  Delignifikasi, Destilasi