Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis model agroindustri silika dari sekam padi dengan pendekatan Bisnis Model Kanvas. Sekam padi diproses menjadi silika dilakukan melalui proses pembakaran dengan suhu tinggi. Arang sekam padi mengandung sekitar 72,1% silikon oksida dan meningkat menjadi 94,95% setelah dibakar pada 700 oC selama 6 jam, sedangkan abu sekam kering mengandung silikon oksida sekitar 80% - 90%. Arang dan abu sekam padi dapat digunakan sebagai alternatif sumber silika dan silikon. Hasil penelitian ini memiliki prospek untuk mengembangkan agroindustri silika berbasis sekam padi sebagai alternatif bahan baku terbarukan. Metode yang digunakan untuk membangun model bisnis adalah Business Model Canvas (BMC). Business Model Canvas adalah metode visual menggambarkan bagaimana suatu perusahaan membuat dan melakukan bisnis. Visualisasi dengan kanvas lebih komunikatif, hal ini akan mendeskripsikan model bisnis secarasederhana untuk dimengerti. BMC diuraikan dalam sembilan komponen yaitu Customer Segment, CustomerRelationship, Customer Channel, Revenue Stream, Value Proposition, Key Activities, Key Resource, Cost Structure, dan Key Partners. BMC perlu dilakukan sebagai acuan untuk mengisi kanvas model bisnis pengembangan agroindustri silika, tidak hanya berkaitan dengan manfaat atau keuntungan tetapi juga cara organisasi menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai secara rasional. Silika yang dihasilkan dari proses pirolisis dalam skala medium memiliki kemurnian yang tinggi. Proses produksi silika berbahan dasar sekam padi memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi agroindustri silika sebagai bahan baku alternatif terbarukan.Kata kunci: business model canvas (BMC), rice husks-based silica