Dwi Suhartiningtyas, Dwi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor Risiko Penurunan Kepekaan Rasa Manis Pada Diabetes Mellitus Tipe 2 Suhartiningtyas, Dwi
Insisiva Dental Journal Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengecapan merupakan komponen penting fungsi oral, namun sejauh ini penurunan kepekaan rasa (PKR) manis pada diabetes mellitus (DM) tipe 2 kurang dianggap sebagai suatu rintangan yang serius bila dibandingkan dengan penurunan pendengaran dan penglihatan. Sejumlah faktor seperti jenis kelamin, usia, kadar glukosa darah (KGD), durasi DM tipe 2, merokok, status nutrisi dan medikasi telah dikaitkan dengan PKR manis pada DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang berperan dalam PKR manis pada DM tipe 2. Penelitian ini terdiri dari 120 penyandang DM tipe 2 (67 laki – laki dan 53 wanita), berusia ≥ 40 tahun yang datang ke Poliklinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Daerah KotaYogyakarta dari bulan Juli 2013 - Oktober 2013. Skrining pasien dilakukan berdasarkan rekam medis. Data tentang faktor-faktor risiko PKR manis diperoleh dari anamnesis, pengukuran dan pemeriksaan laboratorium. Evaluasi fungsi pengecapan menggunakan gustometri kimia. Data dianalisis dengan uji chi- square dan uji multipel regresi logistik dengan tingkat signifikansi 95% (p < 0,05). Analisis statistik menunjukkan durasi DMtipe 2 dan usia secara signifikan sebagai faktor risiko yang berperan dalam PKR manis pada DM tipe 2 (p<0,05), tetapi tidak untuk KGD, jenis kelamin, status nutrisi, merokok, dan medikasi (p>0,05). Dari hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa, durasi DM tipe 2 dan usia merupakan faktor risiko PKR manis pada DM tipe 2.
Prevalensi Stomatitis Traumatik Pemakai Alat Ortodonsi Lepasan (Kajian di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Asri Medical Center Yogyakarta) Aldihyah Kunsputri, Fahma; Suhartiningtyas, Dwi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Estetika penting bagi banyak orang terkait dengan penampilan dan interaksi sosial. Alat ortodonsi lepasan menjadi pilihan sebagian orang untuk memperbaiki keadaan gigi-geliginya. Akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah stomatitis traumatic Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi stomatitis traumatik pemakai alat ortodonsi lepasan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif observasionaldengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSGM-P AMC Yogyakarta. Subjek penelitian adalah pasien pemakai alat ortodonsi lepasan yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah subjek penelitian sebanyak 34 orang. Hasil penelitian statistik deskriptif prevalensi stomatitis traumatik akibat pemakaian alat ortodonsi sebanyak 6 orang (17,6%), pasien yang mengalami stomatitis karena sebab lain sebanyak 5 orang (14,7%), dan yang tidak mengalami stomatitis sebanyak 23 orang (67,6%). Dari hasil penghitungan diatas, dapat disimpulkanbahwa prevalensi stomatitis traumatik pemakai alat ortodonsi lepasan di RSGM-P AMC Yogyakarta adalah 17,6%.
Insidensi Ulkus Traumatikus pada Pemakai Alat Ortodonsi Lepasan dan Ortodonsi Cekat Suhartiningtyas, Dwi; Prahastuti, Novarini; Sari, Kharisma
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.9111

Abstract

Salah satu kelainan gigi mulut yang sering ditemukan adalah susunan gigi geligi yang tidak rapi. Alasan tersebut membuat masyarakat datang ke dokter gigi untuk melakukan perawatan ortodonsi dengan menggunakan alat lepasan (removable appliance) ataupun alat cekat (fixed appliance). Risiko pemakaian alat ortodonsi yang sering dilaporkan adalah ulkus traumatikus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi ulkus traumatikus pada pemakai alat ortodonsi lepasan dan ortodonsi cekat. Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan desain cohort prospective. Subjek penelitian adalah pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan di praktek dokter gigi spesialis ortodonsi yang akan melakukan insersi alat ortodonsi lepasan atau alat ortodonsi cekat. Subjek penelitian masing-masing kelompok berjumlah 21 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Insidensi ulkus traumatikus pada pengguna alat ortodonsi lepasan sebanyak 12 kasus (57,14%) dan pengguna alat ortodonsi cekat sebanyak 16 kasus (76.19%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,190 (p 0.05). Insidensi ulkus traumatikus pada pemakai alat ortodonsi cekat lebih tinggi dibandingkan pada pengguna alat ortodonsi lepasan, namun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna.
Insidensi Ulkus Traumatikus pada Pemakai Alat Ortodonsi Lepasan dan Ortodonsi Cekat Suhartiningtyas, Dwi; Prahastuti, Novarini; Sari, Kharisma
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 9, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.9111

Abstract

Salah satu kelainan gigi mulut yang sering ditemukan adalah susunan gigi geligi yang tidak rapi. Alasan tersebut membuat masyarakat datang ke dokter gigi untuk melakukan perawatan ortodonsi dengan menggunakan alat lepasan (removable appliance) ataupun alat cekat (fixed appliance). Risiko pemakaian alat ortodonsi yang sering dilaporkan adalah ulkus traumatikus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi ulkus traumatikus pada pemakai alat ortodonsi lepasan dan ortodonsi cekat. Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan desain cohort prospective. Subjek penelitian adalah pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan di praktek dokter gigi spesialis ortodonsi yang akan melakukan insersi alat ortodonsi lepasan atau alat ortodonsi cekat. Subjek penelitian masing-masing kelompok berjumlah 21 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Insidensi ulkus traumatikus pada pengguna alat ortodonsi lepasan sebanyak 12 kasus (57,14%) dan pengguna alat ortodonsi cekat sebanyak 16 kasus (76.19%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,190 (p 0.05). Insidensi ulkus traumatikus pada pemakai alat ortodonsi cekat lebih tinggi dibandingkan pada pengguna alat ortodonsi lepasan, namun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna.