Muhammad Yacob, Muhammad
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perubahan Kecepatan Aliran Sungai Akibat Perubahan Pelurusan Sungai Barid, Burhan; Yacob, Muhammad
Jurnal Semesta Teknika Vol 10, No 1 (2007): MEI 2007
Publisher : Jurnal Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan run off dengan secepat cepatnya cenderung hanya menyelesaikan masalah pada sub DAS tersebut dalam jangka  pendek dan akan memberikan resiko banjir pada daerah yang lebih hilir. Dalam jangka panjang dimungkinkan banjir juga akan bergeser pula pada sub DAS tersebut juga.   Penyelesaian banjir yang sekarang sering dilakukan adalah normalisasi sungai. Salahsatu unsur normalisasi sungai adalah pemberian tanggul sungai. Tujuan. penelitian ini adalah mengetahui perubahan kecepatan akibat pembuatan tanggul.Tanggul berguna untuk memperlancar aliran sungai dan mengganti fungsi bantaran sungai menjadi lahan pemukiman. Dinding tanggul umumnya terbuat dari bahan yang lebih halus daripada dinding alam sungai. Perubahan kekasaran sungai ini  menjadikan berubahnya kedalaman, radius hidraulik dan kecepatan aliran. Penghitungan kecepatan secara teoritis dilakukan dengan persamaan manning pada sungai sebelum dan sesudah ada tanggul. Besarnya perubahan diperoleh dengan membandingkan kedalaman, radius hidraulik, dan kecepatan sebelum dan sesudah ada tanggul.Hasil analisis yang telah dilakukan dari kondisi tanpa tanggul menjadi dengan tanggul untuk Q5 tahun : di P 394 tinggi muka air naik 5,861%, radius hidraulik naik 6,947% dan kecepatan air naik 19,523%. Pada P 249  tinggi muka air naik 4,327%, radius hidraulik naik 7,405% dan  kecepatan air naik 19,808%. Pada P 170 tinggi muka air naik 7,657%, radius hidraulik naik  9,708% dan kecepatan air naik 21,527%. 
Perubahan Kecepatan Aliran Sungai Akibat Perubahan Pelurusan Sungai Barid, Burhan; Yacob, Muhammad
Semesta Teknika Vol 10, No 1 (2007): MEI 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v10i1.850

Abstract

Penanganan run off dengan secepat cepatnya cenderung hanya menyelesaikan masalah pada sub DAS tersebut dalam jangka  pendek dan akan memberikan resiko banjir pada daerah yang lebih hilir. Dalam jangka panjang dimungkinkan banjir juga akan bergeser pula pada sub DAS tersebut juga.   Penyelesaian banjir yang sekarang sering dilakukan adalah normalisasi sungai. Salahsatu unsur normalisasi sungai adalah pemberian tanggul sungai. Tujuan. penelitian ini adalah mengetahui perubahan kecepatan akibat pembuatan tanggul.Tanggul berguna untuk memperlancar aliran sungai dan mengganti fungsi bantaran sungai menjadi lahan pemukiman. Dinding tanggul umumnya terbuat dari bahan yang lebih halus daripada dinding alam sungai. Perubahan kekasaran sungai ini  menjadikan berubahnya kedalaman, radius hidraulik dan kecepatan aliran. Penghitungan kecepatan secara teoritis dilakukan dengan persamaan manning pada sungai sebelum dan sesudah ada tanggul. Besarnya perubahan diperoleh dengan membandingkan kedalaman, radius hidraulik, dan kecepatan sebelum dan sesudah ada tanggul.Hasil analisis yang telah dilakukan dari kondisi tanpa tanggul menjadi dengan tanggul untuk Q5 tahun : di P 394 tinggi muka air naik 5,861%, radius hidraulik naik 6,947% dan kecepatan air naik 19,523%. Pada P 249  tinggi muka air naik 4,327%, radius hidraulik naik 7,405% dan  kecepatan air naik 19,808%. Pada P 170 tinggi muka air naik 7,657%, radius hidraulik naik  9,708% dan kecepatan air naik 21,527%. 
PENGARUH KADAR FILLER ABU BATU KAPUR DAN ABU TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC Yacob, Muhammad; Wesli, Wesli
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2017): Vol 7 No 1 Maret 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.644 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i1.127

Abstract

Perkerasan jalan AC-BC yang terlalu dini rusak tidak sesuai dengan umur rencana biasanya di sebabkan oleh faktor beban berlebih dan mutu campuran aspal itu sendiri. Dewasa ini telah banyak diteliti tentang bahan pengisi (filler) dari material lokal yang banyak digunakan dan ramah lingkungan untuk memodifikasi sifat-sifat aspal dalam campuran aspal beton sehingga dapat memperbaiki kinerja perkerasan dari sisi nilai-nilai parameter Marshallnya. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kadar filler abu batu kapur (ABK) dan abu tempurung kelapa (ATK) pada perkerasan jalan AC-BC dengan metode Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi 3. Masalah yang ditinjau adalah karakteristik Marshall, dengan membandingkan perilaku campuran AC-BC yang menggunakan filler ABK dan ATK dengan campuran normal. Pada penelitian ini KAO yang didapatkan sebesar 6 % dan untuk benda uji dengan filler ABK dan ATK dengan variasi 100:0, 0:100, 25:75, 50:50,75:25. Hasil pengujian di laboratorium perbandingan nilai stabilitas menunjukkan nilai stabilitas yang didapat dari penggunaan filler ABK dan ATK dengan metode spesifikasi Bina Marga 2010 revisi 3 meningkat dibandingkan dengan tanpa ada penggunaan filler ABK dan ATK yaitu nilai stabilitasnya sebesar 1562,95 kg, sedangkan campuran normal sebesar 1430,19 kg. Untuk nilai density, VFWA, stabilitas, dan flow mengalami peningkatan pada semua variasi,  sedangkan nilai VMA, VITM, dan MQ mengalami penurunan dan masih dalam spesifikasi yang disayaratkan, selanjutnya untuk nilai durabilitas adalah sebesar 80,3%, nilai tersebut belum memenuhi nilai yang disyaratkan. Pada penelitian ini hanya pada variasi filler 25% ABK dan 75% ATK yang menunjukan seluruh nilai parameter Marshall telah memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3.