Lucia Anik Purwaningsih, Lucia Anik
RSUP Dr. Sardjito

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ALTERNATIF MOISTURE BALANCE DRESSING DALAM PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA Purwaningsih, Lucia Anik
in process
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Luka bakar merupakan trauma yang berdampak paling berat terhadap fisik maupun psikologis. Hal ini disebabkan karena perawatannya masih sulit, dan penyembuhan lukanya membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal. Dengan masih terbatasnya jenis modern dressing untuk perawatan luka yang tersedia, maka RSUP Dr. Sardjito mengembangkan alternatif perawatan luka berbasis moisture balance dressing untuk mempercepat penyembuhan luka sejak pertengahan tahun 2007. Alternatif moisture balance dressing merupakan perawatan luka bakar tertutup dimana pemberian topikal terapi sesuai dengan tiga warna dasar luka, red, yellow, dan black. Sebelum tahun 2007, perawatan luka bakar masih menggunakan metode konvensional dimana pemberian topikal terapi tidak berdasarkan warna dasar luka. Tujuan: Membandingkan lama rawat inap pasien luka bakar yang dirawat dengan metode konvensional dengan metode moisture balance dressing Metode: Cross Sectional Study Hasil: Dari 305 pasien (2007-2014) dengan kedalaman luka derajat II -III dan luas antara 14-70% BSA, perawatan luka dengan alternatif moisture balance dressing diperlukan lama rawat inap rata-rata 14-28 hari untuk penyembuhan luka dan diizinkan pulang. Sedangkan tahun 2003-2006 dari 67 pasien dengan kedalaman luka derajat II-III dan luas antara 12-70% BSA perawatan luka secara konvensional diperlukan lama rawat inap rata-rata 31- 40 hari untuk penyembuhan luka dan diizinkan pulang. Kesimpulan : Perawatan luka bakar dalam suasana lembab mempercepat terjadinya epitelisasi sehingga mempercepat proses penyembuhan luka dan lama rawat inap (Length of stay) menjadi lebih pendek sehingga mengurangi biaya bagi pasien (cost effective) Kata Kunci: alternatif moisture balance, penyembuhan luka
RESPON ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PASIEN LUKA BAKAR YANG DIBERIKAN KOMBINASI ALTERNATIVE MOISTURE BALANCE DRESSING DAN SEFT TERAPI DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PURWANINGSIH, LUCIA ANIK; ROSA, ELSYE MARIA
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 8, No 1 (2016): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 8 NO 1
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v8i1.339

Abstract

Burns are the most severe trauma impact on both physical and psychological. With the limitedtypes of advanced dressings are available in some hospitals, many alternatives were developed based treatment of burns moist (moisture balance dressings alternative) to accelerate wound healing. Nonpharmacological interventions for the treatment of psychological stress with SEFT therapy, the patient's with SEFT therapy will be relaxed and the mind becomes calm. Relaxation created very influential in the healing process. This study aim: To identify the physiological and psychological adaptation response of burn patients were given a combination of alternative SEFT moisture balance dressings and therapies. This research used action research that determine the physiological and psychological adaptation response of burn patients were given a combination of alternative moisture balance and SEFT therapy The sample is the total population that met the inclusion criteria. Result showed that There were 8 respondents (March - June 2014). Most of the 75% of men, aged between 17-51 years, extensive of wound between 6-55% TBSA, 37.5% stage II, stage III 62.5%.Physiological adaptation response with an wound healing indicator average 42.37 (36-49) showed that physiological adaptation response is adaptive, long time recovering the second degree on average 17.6 days (7-36 days), the average grade III 28 , 8 days (20-40 days). Psychological adaptationĀ  response with an acceptance score average 44.5 (40-50) and supported by the results of interviews allĀ  indicate an adaptive response to psychological adaptation. Conclusion: Psychological and physiological adaptation response following administration of a combination of alternative moisture balance dressings and therapies SEFT are adaptive.Keywords: Alternative moisture balance dressings, SEFT therapy, physiological adaptation,psychological
ALTERNATIF MOISTURE BALANCE DRESSING DALAM PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA Purwaningsih, Lucia Anik
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 2 Juni 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.25

Abstract

Latar Belakang: Luka bakar merupakan trauma yang berdampak paling berat terhadap fisik maupun psikologis. Hal ini disebabkan karena perawatannya masih sulit, dan penyembuhan lukanya membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal. Dengan masih terbatasnya jenis modern dressing untuk perawatan luka yang tersedia, maka RSUP Dr. Sardjito mengembangkan alternatif perawatan luka berbasis moisture balance dressing untuk mempercepat penyembuhan luka sejak pertengahan tahun 2007. Alternatif moisture balance dressing merupakan perawatan luka bakar tertutup dimana pemberian topikal terapi sesuai dengan tiga warna dasar luka, red, yellow, dan black. Sebelum tahun 2007, perawatan luka bakar masih menggunakan metode konvensional dimana pemberian topikal terapi tidak berdasarkan warna dasar luka. Tujuan: Membandingkan lama rawat inap pasien luka bakar yang dirawat dengan metode konvensional dengan metode moisture balance dressing Metode: Cross Sectional Study Hasil: Dari 305 pasien (2007-2014) dengan kedalaman luka derajat II -III dan luas antara 14-70% BSA, perawatan luka dengan alternatif moisture balance dressing diperlukan lama rawat inap rata-rata 14-28 hari untuk penyembuhan luka dan diizinkan pulang. Sedangkan tahun 2003-2006 dari 67 pasien dengan kedalaman luka derajat II-III dan luas antara 12-70% BSA perawatan luka secara konvensional diperlukan lama rawat inap rata-rata 31- 40 hari untuk penyembuhan luka dan diizinkan pulang. Kesimpulan : Perawatan luka bakar dalam suasana lembab mempercepat terjadinya epitelisasi sehingga mempercepat proses penyembuhan luka dan lama rawat inap (Length of stay) menjadi lebih pendek sehingga mengurangi biaya bagi pasien (cost effective) Kata Kunci: alternatif moisture balance, penyembuhan luka
ALTERNATIF MOISTURE BALANCE DRESSING DALAM PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA Purwaningsih, Lucia Anik
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 2 Juni 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.25

Abstract

Latar Belakang: Luka bakar merupakan trauma yang berdampak paling berat terhadap fisik maupun psikologis. Hal ini disebabkan karena perawatannya masih sulit, dan penyembuhan lukanya membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal. Dengan masih terbatasnya jenis modern dressing untuk perawatan luka yang tersedia, maka RSUP Dr. Sardjito mengembangkan alternatif perawatan luka berbasis moisture balance dressing untuk mempercepat penyembuhan luka sejak pertengahan tahun 2007. Alternatif moisture balance dressing merupakan perawatan luka bakar tertutup dimana pemberian topikal terapi sesuai dengan tiga warna dasar luka, red, yellow, dan black. Sebelum tahun 2007, perawatan luka bakar masih menggunakan metode konvensional dimana pemberian topikal terapi tidak berdasarkan warna dasar luka. Tujuan: Membandingkan lama rawat inap pasien luka bakar yang dirawat dengan metode konvensional dengan metode moisture balance dressing Metode: Cross Sectional Study Hasil: Dari 305 pasien (2007-2014) dengan kedalaman luka derajat II -III dan luas antara 14-70% BSA, perawatan luka dengan alternatif moisture balance dressing diperlukan lama rawat inap rata-rata 14-28 hari untuk penyembuhan luka dan diizinkan pulang. Sedangkan tahun 2003-2006 dari 67 pasien dengan kedalaman luka derajat II-III dan luas antara 12-70% BSA perawatan luka secara konvensional diperlukan lama rawat inap rata-rata 31- 40 hari untuk penyembuhan luka dan diizinkan pulang. Kesimpulan : Perawatan luka bakar dalam suasana lembab mempercepat terjadinya epitelisasi sehingga mempercepat proses penyembuhan luka dan lama rawat inap (Length of stay) menjadi lebih pendek sehingga mengurangi biaya bagi pasien (cost effective) Kata Kunci: alternatif moisture balance, penyembuhan luka