Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Usaha Industri Sale Pisang Skala Rumah Tangga di Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap Riris Prabaningrum; Joko Sutrisno; Refa’ul Khairiyakh
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 27, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v27i2.64392

Abstract

Sale pisang merupakan makanan olahan dari buah pisang yang dikeringkan, proses pembuatannya menjadikan sale pisang memiliki rasa dan aroma yang khas. Penelitian ini bertujuan mengkaji biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi usaha, dan risiko usaha industri sale pisang skala rumah tangga di Kecamatan Karangpucung. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif dengan didukung teknik survei. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Responden penelitian ini berjumlah 41 produsen yang diambil dengan teknik sensus. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya rata-rata yang dikeluarkan oleh usaha industri sale pisang goreng sebesar Rp2.178.148,52 per bulan, penerimaan rata-rata sebesar Rp2.818.842,11 per bulan, keuntungan rata-rata sebesar Rp640.693,58 per bulan. Sementara pada industri sale pisang mentah di Kecamatan Karangpucung, biaya rata-rata sebesar Rp1.603.405,09 per bulan, penerimaan rata-rata sebesar Rp2.850.545,45 per bulan, keuntungan rata-rata sebesar Rp1.222.353,64 per bulan. Usaha industri sale pisang goreng dan sale pisang memiliki nilai efisiensi secara berturut-turut 1,29 dan 1,75. Usaha industri sale pisang goreng memiliki nilai koefisien variasi keuntungan sebesar 1,07 dan nilai batas bawah keuntungan -729.606,85. Sedangkan usaha sale pisang yang menjual sale pisang mentah, memiliki nilai koefisien variasi keuntungan sebesar 0,21 dan nilai batas bawah keuntungan Rp700.591,80. Kedua jenis usaha sale pisang menguntungkan dan sudah efisien untuk diusahakan. Usaha sale pisang goreng memiliki tingkat risiko yang tinggi sehingga tidak layak untuk diusahakan, sedangkan usaha sale pisang mentah terhindar dari risiko dan layak untuk diusahakan.  Kata kunci: biaya; efisiensi; keuntungan; penerimaan; risiko
Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap Sektor Perekonomian Lainnya di Provinsi Jawa Tengah (Pendekatan Anaisis Input Output) Salsabila Sampurnani; Darsono Darsono; Refa’ul Khairiyakh
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.29

Abstract

Kondisi PDB Indonesia terus membaik dari tahun 2018 hingga 2022, meskipun sempat mendapati depresiasi pada tahun 2020 karena COVID-19. Dengan angka 8,15%, Jawa Tengah berada di antara daerah yang berkontribusi paling besar terhadap PDB Indonesia secara keseluruhan, menurut BPS tahun 2022. Provinsi Jawa Tengah mendapati depresiasi ekonomi pada tahun 2020, diikuti dengan periode pertumbuhan yang cukup konstan dan peningkatan pada tahun 2021-2022. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan pilar ekonomi utama Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bermaksud guna melihat tren PDRB sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, untuk melihat keterkaitan ke depan dan belakang antara sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan sektor perekonomian lainnya, dan untuk mengetahui apakah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan termasuk sektor andalan di Provinsi Jawa Tengah. Metode dasar penelitian yakni deskriptif analitis. Analisis data yang diperlukan adalah (1) Analisis Tren PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; (2) Matriks Koefisien Teknologis dan Kebalikan Leontif untuk Analisis Keterkaitan ke Belakang dan ke Depan; (3) Analisis Sektor Andalan. Hasil analisis tren menunjukkan bahwa dari tahun 2013 hingga 2022, tren PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jawa Tengah akan terus naik. Analisis keterkaitan ke depan menyatakan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki angka FL dan BL sebesar 7,426 dan memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam hal penyediaan bahan baku. Analisis sektor andalan memperlihatkan bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Provinsi Jawa Tengah termasuk sektor andalan karena bernilai FL dan BL sebesar 7,426 dan memberi sumbangan terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah sebesar 12,45% pada tahun 2022.