p-Index From 2020 - 2025
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal J-CEKI
Mujiyati Mujiyati
UIN Sunan Kalijaga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tela’ah Kritis Makna Islam Dalam Perspektif Muhammad Syahrur Dengan Teori Double Movement Mujiyati Mujiyati; Hoirul Anam
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 1 No. 6: Oktober 2022
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v1i6.1034

Abstract

Artikel ini membahas tentang kritikan makna Islam yang dilontarkan oleh Muhammad Syahrur. Dimana beliau memberikan pernyataan bahwa yang disebut dengan Islam adalah sebuah bentuk keyakinan dengan diringi dengan penyerahan diri kepada tuhan yang maha Esa, dengan tanpa melihat agama yang dianut. Tentu hal tersebut sangatlah kontroversial dengan dalil yang menjadi rujukan dalam Islam. Dimana islam merupakan sebuah agama yang merujuk pada hal yang normatif dan historis, yakni pada al-Qur’an dan Hadist, serta sejarah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif pendekatan kajian pustaka deskriptif. Sehingga dengan bentuk penelitian ini mampu mengkritisi pernyataan Muhammad Syahrur dalam memaknai Islam. Tentu hal ini membutuh sebuah teori sebagai alat untuk membongkar makna ayat-ayat al-Quran yang menjadi landasan dalam memaknai Islam. Dimana teori yang digunakan oleh penulis, menggunakan teori Double Movement yang dikemukakan oleh Fazlur Rahman. Sehingga dengan teori ini penulis mampu mengkritsi pernyataan Muhammad Syahrur tentang Islam. Dimana kritikan ditemukan oleh penulis ada tiga macam. Pertama makna Islam yang dikemukan oleh mahammad Syahrur, hanya melihat dari kontekstual saja. Kedua konsep Islam yang dikemukakan oleh Muhammad Syahrur bukanlah hal baru, serta murni dari pemikiran dari Syahrur itu sendiri. Karena pemikiran ini juga taqlid terhadap pemikiran para teolog Kristen Barat. Ketiga bertentatangannya dengan konsep tauhid, yang sudah menjadi lambang agama Islam. Karena selain agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, itu tidak mengesakan Allah SWT.