This Author published in this journals
All Journal e-GIGI
Aurelia S. R. Supit
Universitas Sam Ratulangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Oral Manifestation of Sexual Transmitted Diseases Milinia Mongkaren; Aurelia S. R. Supit; Christy N. Mintjelungan; Janno B. B. Bernadus
e-GiGi Vol. 10 No. 2 (2022): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v10i2.41029

Abstract

Abstract: Sexually transmitted diseases (STDs) are transmitted through sexual contact, and can manifest in the oral cavity. This study aimed to determine the oral manifestations of STDs. This was a literature review study using two databases namely Google scholar and PubMed. The results obtained six cross-sectional studies. Oral manifestations that could occur in patients with STD were necrotizing ulcerative gingivitis, necrotizing ulcerative periodontitis, necrotizing ulcerative stoma-titis, linear gingival erythema, oral candidiasis, sarcoma Kaposi, oral hairy leukoplakia, gonococcal stomatitis, chancre, condyloma acuminata, snail track, and gumma. Oral manifestations caused by bacteria were necrotizing ulcerative gingiva, necrotizing ulcerative periodontitis, necrotizing ulcera-tive stomatitis, gonococcal stomatitis, chancre, snail track, linear gingival erythema, and gumma. Oral manifestation caused by fungi was oral candidiasis and oral manifestations caused by viruses were oral hairy leukoplakia, Kaposi sarcoma, and condyloma acuminata. In conclusion, oral mani-festations of STDs can caused by bacteria, fungi, and viruses. The most common oral manifestation of STDs is oral candidiasis.Keywords: oral manifestations; sexually transmitted diseases Abstrak: Penyakit menular seksual (PMS) merupakan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, yang dapat bermanifestasi pada rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manifestasi oral PMS. Jenis penelitian ialah suatu literature study. Penelitian ini mempelajari tentang manifestasi oral penyakit menular seksual dengan menggunakan database Google scholar dan PubMed serta tahun publikasi pustaka Februari 2011-September 2022. Hasil penelitian mendapat-kan sebanyak enam pustaka. Manifestasi oral yang terjadi pada pasien akibat infeksi PMS ialah necrotizing ulcerative gingivitis, necrotizing ulcerative periodontitis, necrotizing ulcerative stomatitis, linear gingival erythema, oral candidiasis, sarcoma Kaposi, oral hairy leukoplakia, gonococcal stomatitis, chancre, Condyloma acuminata, snail track, dan gumma. Manifestasi oral yang disebabkan oleh bakteri ialah necrotizing ulcerative gingiva, necrotizing ulcerative periodontitis, necrotizing ulcerative stomatitis, gonococcal stomatitis, chancre, snail track, linear gingiva erythema, dan gumma. Manifestasi oral yang disebabkan oleh jamur ialah oral candidiasis dan manifestasi oral yang disebabkan oleh virus yaitu hairy leukoplakia, sarcoma Kaposi dan condyloma acuminata. Simpulan penelitian ini ialah manifestasi oral PMS dapat disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus. Manifestasi oral yang terbanyak ditemui yaitu oral candidiasis.Kata kunci: manifestasi oral; penyakit menular seksual
Atrophic Glossitis pada Defisiensi Nutrisi Nurfadilah Nurfadilah; Aurelia S. R. Supit; Damajanty H. C. Pangemanan
e-GiGi Vol. 11 No. 2 (2023): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v11i2.46244

Abstract

In Indonesia, there are still many nutritional problems of poor nutrition, undernutrition or malnutrition. Oral manifestation usually found in nutritional deficiency is atrophic glossitis. This was a literature review study using Google Scholar, PubMed, and Science Direct databases. This study aimed to describe the incidence of atrophic glossitis in people with nutritional deficiencies.  After being selected based on inclusion and exclusion criteria, a critical appraisal was carried out and obtained eight literatures consisting of one cross-sectional, three case control, one prospective, and three retrospective studies. The results showed that the incidence of atrophic glossitis was found in 70.17% of people who had nutritional deficiency of vitamin B12; 34.4% in people with iron deficiency; 26.7% and 20.4% in people with nutritional deficiencies of iron, vitamin B12, and folic acid.  The micronutrient that was most often deficient in people with atrophic glossitis was vitamin B12. Besides that, there were also deficiencies of iron, folic acid, and zinc. Three articles showed the highest percentage of micronutrient deficits, namely vitamin B12; the other two articles described the highest percentage of iron deficiency. In conclusion, the incidence of atrophic glossitis is found in people with deficiencies in micronutrients of vitamin B12, iron, folic acid, and zinc. Keywords: atrophic glossitis; nutritional deficiency; vitamin B12; iron; folic acid; zinc   Abstrak: Di Indonesia masih banyak ditemukan masalah gizi buruk dan gizi kurang atau malnutrisi. Manifestasi oral yang sering ditemukan pada penderita kurang gizi antara lain atrophic glossitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian atrophic glossitis pada individu yang mengalami defisiensi nutrisi. Jenis penelitian ialah suatu literature review dengan pencarian data menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi, dilakukan critical appraisal didapatkan delapan literatur terdiri dari satu studi cross-sectional, tiga case control, satu prospective dan tiga retrospective. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian atrophic glossitis ditemukan sebanyak 70,17% pada individu yang mengalami defisiensi nutrisi vitamin B12; 34,4% pada individu yang mengalami defisiensi nutrisi zat besi; 26,7% dan 20,4% pada individu yang mengalami defisiensi nutrisi zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Jenis nutrisi mikro yang paling banyak mengalami defisit pada individu yang mengalami atrophic glossitis yaitu vitamin B12; selain itu terdapat juga defisiensi zat besi, asam folat dan zinc. Terdapat tiga artikel menunjukkan persentase defisit nutrisi mikro terbesar yaitu vitamin B12; dua artikel lainya menggambarkan persentase terbesar yaitu zat besi. Simpulan penelitian ini ialah kejadian atrophic glossitis didapatkan pada individu yang mengalami defisiensi nutrisi mikro vitamin B12, zat besi, asam folat dan zinc. Kata kunci: atrophic glossitis; defisiensi nutrisi; vitamin B12; asam folat; zinc
Analisis Kelengkapan dan Kesesuaian Pengisian Odontogram di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) X Tahun 2017 – 2019 dengan Panduan Rekam Medis Kedokteran Gigi Christian P. D. Sembel; Johanna A. Khoman; Aurelia S. R. Supit
e-GiGi Vol. 11 No. 2 (2023): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v11i2.47931

Abstract

Abstract: Corpse identification method using teeth can be used to compare postmortem and antemortem data. Odontogram is included in the antemortem data and is an integral part of dental and medical records. This study aimed to determine the completeness of the data and the suitability of odontogram filling in patient medical records at RSGM X. This was a descriptive and observational study with a cross-sectional design. Study population was patient odontogram in medical record data at RSGM X. The sampling method used was the simple random sampling technique. Data collection used a checklist. The results showed that the percentage of completeness of identity data in the form of name was 100%, NIK 0%, gender 100%, place/date of birth 90%, odontogram data 100%, odontogram supplementary record data 100%, odontogram examination evidence data in the form of doctor's name 96%, doctor's signature 85%, and date of examination 100%. The suitability of odontogram filling started from writing using FDI 100%, abbreviations 0%, symbols 26%, signs (-) 3%, and additional information 0%. In conclusion, analysis of the suitability of filling odontograms at RSGM X in 2017–2019 with dental, medical record guidelines found that there was no complete patient odontogram data at RSGM X, and the filling of odontogram data was not yet in accordance with the dental medical record guidelines of the Directorate of Basic Health Efforts KEMENKES RI in 2015. Keywords: odontogram; dental record; identification; medical forensic   Abstrak: Metode identifikasi jenazah menggunakan gigi dapat membandingkan data postmortem dan data antemortem. Odontogram termasuk dalam data antemortem dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rekam medis kedokteran gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan data dan kesesuaian pengisian odontogram rekam medis pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) X. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ialah data odontogram rekam medis pasien di RSGM X. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan daftar tilik (check list). Hasil penelitian mendapatkan persentase kelengkapan data identitas berupa nama 100%, NIK 0%, jenis kelamin 100%, tempat/tanggal lahir 90%, data odontogram 100%, data catatan pelengkap odontogram 100%, data bukti pemeriksaan odontogram berupa nama dokter 96%, tanda tangan dokter 85%, tanggal pemeriksaan 100%. Kesesuaian pengisian odontogram mulai dari penulisan menggunakan FDI 100%, singkatan 0%, simbol 26%, tanda (-) 3%, dan keterangan tambahan 0%. Simpulan penelitian ini ialah analisis kesesuaian pengisian odontogram di RSGM X tahun 2017–2019 dengan panduan rekam medis kedokteran gigi mendapatkan bahwa tidak ada data odontogram pasien di RSGM X yang lengkap dan pengisian data odontogram tersebut belum sesuai dengan panduan rekam medis kedokteran gigi Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar KEMENKES RI tahun 2015. Kata kunci: odontogram; rekam medis; identifikasi; kedokteran forensik