p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal e-GIGI
Johanna A. Khoman
Universitas Sam Ratulangi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Teknik Menyikat Gigi dengan Terjadinya Resesi Gingiva Chezya M. Tandigau; Juliatri Juliatri; Johanna A. Khoman
e-GiGi Vol. 11 No. 2 (2023): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v11i2.45014

Abstract

Abstract: Success of maintaining dental health through the act of brushing teeth is influenced inter alia by right brushing technique. Moreover, improper brushing technique can cause gingival recession. This study aimed to determine the relationship between tooth brushing technique and the occurrence of gingival recession. This was a literature study. Data were obtained from Pubmed, Google Schoolar, and Science Direct databases. After the literatures being selected based on inclusion and exclusion criteria, a critical appraisal was carried out, and seven literatures were obtained consisting of six cross-sectional studies and one descriptive study. The results showed that the most used brushing techniques in the studies were horizontal dan vertical techniques. There were relationships between both techniques and the occurrence of gingival recession, but the worse recession was found in horizontal tooth brushing technique compared to the vertical one. In conclusion, horizontal and vertical brushing techniques could cause gingival recession, albeit, the worse recession was found in horizontal tooth brushing technique. Keywords: gingival recession; tooth brushing technique   Abstrak: Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi melalui tindakan menyikat gigi dipengaruhi oleh teknik atau cara menyikat gigi yang tepat. Teknik menyikat gigi yang dilakukan dengan cara kurang tepat dapat menyebabkan resesi gingiva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teknik menyikat gigi dengan terjadinya resesi gingiva. Penelitian ini berbentuk suatu literature review  dengan pencarian data menggunakan database Pubmed, Google Scholar, Science Direct. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dilakukan critical appraisal dan didapatkan tujuh literatur terdiri dari enam cross-sectional study dan satu descriptive study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik menyikat yang paling banyak digunakan oleh sampel dalam penelitian ini yaitu teknik menyikat gigi horizontal dan teknik menyikat gigi vertikal. Kedua teknik menyikat gigi ini memiliki hubungan dengan terjadinya resesi gingiva, tetapi keparahan resesi gingiva lebih tinggi pada teknik menyikat gigi horizontal dibandingkan teknik menyikat gigi vertikal. Simpulan penelitian ini ialah teknik menyikat gigi horizontal dan teknik menyikat gigi vertikal dapat menyebabkan terjadinya resesi gingiva dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi pada teknik menyikat gigi horizontal. Kata kunci: resesi gingiva; teknik menyikat gigi
Analisis Kelengkapan dan Kesesuaian Pengisian Odontogram di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) X Tahun 2017 – 2019 dengan Panduan Rekam Medis Kedokteran Gigi Christian P. D. Sembel; Johanna A. Khoman; Aurelia S. R. Supit
e-GiGi Vol. 11 No. 2 (2023): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v11i2.47931

Abstract

Abstract: Corpse identification method using teeth can be used to compare postmortem and antemortem data. Odontogram is included in the antemortem data and is an integral part of dental and medical records. This study aimed to determine the completeness of the data and the suitability of odontogram filling in patient medical records at RSGM X. This was a descriptive and observational study with a cross-sectional design. Study population was patient odontogram in medical record data at RSGM X. The sampling method used was the simple random sampling technique. Data collection used a checklist. The results showed that the percentage of completeness of identity data in the form of name was 100%, NIK 0%, gender 100%, place/date of birth 90%, odontogram data 100%, odontogram supplementary record data 100%, odontogram examination evidence data in the form of doctor's name 96%, doctor's signature 85%, and date of examination 100%. The suitability of odontogram filling started from writing using FDI 100%, abbreviations 0%, symbols 26%, signs (-) 3%, and additional information 0%. In conclusion, analysis of the suitability of filling odontograms at RSGM X in 2017–2019 with dental, medical record guidelines found that there was no complete patient odontogram data at RSGM X, and the filling of odontogram data was not yet in accordance with the dental medical record guidelines of the Directorate of Basic Health Efforts KEMENKES RI in 2015. Keywords: odontogram; dental record; identification; medical forensic   Abstrak: Metode identifikasi jenazah menggunakan gigi dapat membandingkan data postmortem dan data antemortem. Odontogram termasuk dalam data antemortem dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rekam medis kedokteran gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan data dan kesesuaian pengisian odontogram rekam medis pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) X. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ialah data odontogram rekam medis pasien di RSGM X. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan daftar tilik (check list). Hasil penelitian mendapatkan persentase kelengkapan data identitas berupa nama 100%, NIK 0%, jenis kelamin 100%, tempat/tanggal lahir 90%, data odontogram 100%, data catatan pelengkap odontogram 100%, data bukti pemeriksaan odontogram berupa nama dokter 96%, tanda tangan dokter 85%, tanggal pemeriksaan 100%. Kesesuaian pengisian odontogram mulai dari penulisan menggunakan FDI 100%, singkatan 0%, simbol 26%, tanda (-) 3%, dan keterangan tambahan 0%. Simpulan penelitian ini ialah analisis kesesuaian pengisian odontogram di RSGM X tahun 2017–2019 dengan panduan rekam medis kedokteran gigi mendapatkan bahwa tidak ada data odontogram pasien di RSGM X yang lengkap dan pengisian data odontogram tersebut belum sesuai dengan panduan rekam medis kedokteran gigi Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar KEMENKES RI tahun 2015. Kata kunci: odontogram; rekam medis; identifikasi; kedokteran forensik
Gambaran Kelengkapan dan Kesesuaian Pengisian Rekam Medis Gigi di Puskesmas Tanawangko Kabupaten Minahasa Tahun 2018 – 2022 Johanna A. Khoman; Martha M. Kaseke; Christian C. Honarto
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.50801

Abstract

Abstract: Concerning victim identity, dental medical record can be used as the victim’s data before death (antemortem) compared with data after death (postmortem). Incompleteness of the medical record describes the health services provided and the quality of the medical record. Incomplete medical record documents can interfere with health workers in identifying a patient's medical history. This study aimed to describe the completeness and suitability of dental medical records at Tanawangko primary health center (PHC) in 2018–2022 in terms of dental medical record guidelines compiled by the Directorate of Basic Health Efforts, Ministry of Health, Republic of Indonesia in 2015. This was a descriptive and observational study using simple random sampling method. The population included all dental medical record data at Tanawangko PHC in 2018 – 2022. The results showed that the average completeness and suitability of all dental medical records at Tanawangko PHC was relatively low and there were no odontogram sheets and patient supporting sheets found. In conclusion, the completeness and suitability of dental medical records at Tanawangko PHC is relatively low. Keywords: completeness and suitability of data; dental medical record; victim identification   Abstrak: Saat diperlukan penentuan identitas individu, pengumpulan bukti pengisian rekam medis gigi dapat dijadikan sebagai data korban sebelum meninggal (antemortem) yang dibandingkan dengan data korban setelah meninggal (postmortem). Ketidaklengkapan pengisian rekam medis menggambar-kan pelayanan kesehatan yang diberikan dan mutu pelayanan rekam medis. Dokumen rekam medis yang tidak lengkap dapat menyulitkan petugas kesehatan untuk mengidentifikasi riwayat medis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan dan kesesuaian rekam medis gigi di Puskesmas Tanawangko tahun 2018–2022 ditinjau dari panduan rekam medis gigi yang disusun oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI tahun 2015. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional menggunakan metode simple random sampling dengan populasi seluruh data rekam medis gigi di Puskesmas Tanawangko pada tahun 2018–2022. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rerata kelengkapan dan kesesuaian seluruh rekam medis gigi di Puskesmas Tanawangko masih tergolong rendah, serta tidak ditemukannya lembar odontogram dan lembar lampiran penunjang pasien. Simpulan penelitian ini ialah kelengkapan dan kesesuaian seluruh rekam medis gigi di Puskesmas Tanawangko masih tergolong rendah. Kata kunci: kelengkapan dan kesesuaian data; rekam medis gigi; identifikasi korban
Gambaran Performed Treatment Index (PTI) pada Mahasiswa Profesi PSPDG di RSGM Universitas Sam Ratulangi Dinar A. Wicaksono; Johanna A. Khoman; Ribka Kumolontang
e-GiGi Vol. 12 No. 2 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i2.50989

Abstract

Abstract: Dental filling is a treatment to repair tooth decay to restore its previous shape and function. The indicator of the success of fixed tooth filling is by comparing the number of caries fixed teeth that have been filled with caries experience (DMF-T). Performed treatment index (PTI) is an index that shows the percentage of the number of fixed teeth that have been filled against DMF-T. This PTI describes the motivation of a person to fill cavities to maintain permanent teeth. This study aimed to determine the description of PTI in PSPDG professional students at RSGM Universitas Sam Ratulangi. This was a descriptive study using a cross-sectional research design. Samples were selected using purposive sampling method as many as 71 respondents. The research instruments used were documentation and questionnaires. Data were processed descriptively and then presented in the form of frequency distribution in tabular form. The results showed that PTI in professional students was in the good category (44%) and in the bad category (56%). In conclusion, there were more professional students who pay less attention to their oral health, namely to maintain permanent teeth with caries by carrying out fillings. Keywords: performed treatment index (PTI); Decayed, Missing, and Filled Teeth (DMF-T); professional dentistry students   Abstrak: Penumpatan yaitu suatu tindakan perawatan untuk memperbaiki kerusakan gigi agar bisa kembali pada bentuk semula dan berfungsi dengan baik. Indikator keberhasilan penumpatan gigi permanen ialah dengan membandingkan jumlah gigi permanen karies yang telah ditumpat dengan pengalaman karies (DMF-T). Performed treatment index (PTI) adalah indeks yang menunjukkan persentase jumlah gigi permanen yang telah dilakukan penumpatan terhadap DMF-T. PTI menggambarkan motivasi seseorang untuk menumpat gigi berlubang dalam upaya mempertahankan gigi permanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran PTI pada mahasiswa profesi PSPDG di RSGM Unsrat. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling sebanyak 71 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dokumentasi dan kuesioner. Data diolah secara deskriptif kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan PTI pada mahasiswa profesi dengan kategori baik sebanyak 44% dan kategori buruk sebanyak 56%. Simpulan penelitian ini ialah saat ini masih lebih banyak mahasiswa profesi yang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya dalam upaya mempertahankan gigi permanen yang mengalami karies dengan melakukan penumpatan. Kata kunci: performed treatment index (PTI); Decayed, Missing, and Filled Teeth (DMF-T)); mahasiswa profesi kedokteran gigi