Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan antara Status Nutrisi dengan Tingkat Keparahan Infeksi Dengue pada Pasien Anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado, Indonesia Rezki A. A. Naiem; Ronald Rompies; Suryadi N. N. Tatura
e-CliniC Vol. 11 No. 1 (2023): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v11i1.44314

Abstract

Abstract: Dengue infection is a viral disease that is transmitted through mosquitoes, especially the Aedes aegypti species infected by dengue virus. Nutritional status is thought to be one of the factors that can affect the severity of dengue infection. This study aimed to determine the relationship between nutritional status and the severity of dengue infection in pediatric patients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was an observational and analytical study with a case control design using secondary data of the medical record of Pediatric Department at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital. Samples were taken using the purposive sampling technique. The results obtained a total sample of 332 samples that matched the inclusion criteria. Data were analyzed using the Chi-Square test with Jamovi 1.6.23 for Windows program resulting in a p-value of 0.205 (p>0.05) for the relationship between nutritional status and the severity of dengue infection in the pediatric patients. In conclusion, there is no relationship between nutritional status and the severity of dengue infection in pediatric patients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. Keywords: dengue infection; nutritional status; children Abstrak: Infeksi dengue merupakan penyakit virus yang penularannya melalui perantara gigitan nyamuk terutama spesies Aedes aegypti yang terinfeksi oleh virus dengue. Status nutrisi diduga menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi tingkat keparahan infeksi dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status nutrisi dengan tingkat keparahan infeksi dengue pada pasien anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan rancangan case control menggunakan data sekunder dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, Hasil penelitian mendapatkan total sampel sebanyak 332 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan program Jamovi 1.6.23 for Windows yang mendapatkan nilai p=0,205 (p>0,05) untuk hubungan antara status nutrisi dengan tingkat keparahan infeksi dengue pada pasien anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara status nutrisi dengan tingkat keparahan infeksi dengue pada pasien anak di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, Kata kunci: infeksi dengue; status nutrisi; anak
Faktor-faktor Prediktor Luaran Malaria Berat pada Anak Mohammad F. D. Sineke; Suryadi N. N. Tatura; Novie H. Rampengan
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i2.45486

Abstract

Abstract: Symptoms and severity of malaria infection differ between adults and children. Severe malaria is more common in children than in adults. Severe malaria cases in children can give clinical manifestations that are more fatal, severe and even death. This study aimed to determine the predictor factors of severe malaria outcomes in children. This was a literature review study using  Google Scholar database. The results obtained 11 articles that met the inclusion and exclusion criteria. It was found that the  clinical form and/or complications of severe malaria, co-infection and severe acute malnutrition could be negative predictors. Conversely, the administration of artemisinin and its derivates can be positive predictors. The intensity of transmission, levels of heme, free hemoglobin, hemopexin, haptoglobin, and sociodemographic factors can also be predictors of severe malaria outcomes in children. In conclusion, there are predictor factors of the outcome of severe malaria in children. Understanding the predictor factors can guide the immediate intervention to avoid poor outcomes and strive for good outcomes or prognosis. Keywords: predictor factors; severe malaria; signs and symptoms; outcome of malaria in children   Abstrak: Gejala dan keparahan infeksi malaria berbeda pada dewasa dan anak. Infeksi malaria berat lebih sering terjadi pada anak dibandingkan dengan dewasa. Kasus malaria berat pada anak dapat memberikan manifestasi klinis yang lebih fatal, parah bahkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menjadi prediktor terhadap luaran malaria berat pada anak. Jenis penelitian ialah studi literatur yang diambil dari database Google Scholar. Hasil penelitian mendapatkan bahwa bentuk klinis dan/atau komplikasi dari malaria berat, koinfeksi dan malnutrisi akut yang berat dapat menjadi prediktor yang negatif. Sebaliknya, pemberian artemisinin dan derivatnya dapat menjadi prediktor yang positif. Intensitas penularan, kadar heme, hemoglobin bebas, hemopexin, haptoglobin dan faktor sosiodemografi juga dapat menjadi faktor prediktor luaran malaria berat pada anak. Simpulan penelitian ini ialah terdapat faktor-faktor yang dapat menjadi prediktor terhadap luaran malaria berat pada anak. Permahaman terhadap faktor-faktor prediktor dapat menjadi pedoman pada intervensi segera untuk menghindari luaran yang buruk dan mengupayakan luaran atau prognosis yang baik. Kata kunci: faktor prediktor; malaria berat; gejala dan keparahan infeksi; luaran malaria pada anak
Korelasi antara Rasio Limfosit Neutrofil dan Nilai Ambang Batas Siklus RT-PCR pada Bayi Terinfeksi Covid-19 Suryadi N. N. Tatura; Rifrita F. Halim
Medical Scope Journal Vol. 6 No. 2 (2024): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v6i2.51694

Abstract

Abstract: Covid-19 pandemic has been a new illness since the start of 2019 which was caused by SARS-CoV-2 coronavirus. In children, severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) infection has been linked to a multisystem inflammatory syndrome and coronavirus disease 2019 (Covid-19). This study aimed to obtain the correlation between the neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) and the cycling threshold (CT) value (viral load) of RT-PCR for Covid-19 in infant patients. This was a descriptive and analytical study with a cross-sectional design. Secondary data were obtained from medical records of March 2020 to February 2022 at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. Subjects were all infants admitted or born during the recording period, with suspected or confirmed Covid 19, including infants with mothers whose Covid-19 antigen tests were reactive. Data of age, gender, diagnosis, outcome CT value of RT-PCR test, and NLR were retrieved, and analyzed with Pearson correlation, meanwhile comparison based on gender and outcome of care using the independent T-test. All analyses were conducted with IBM SPSS 26.0. The results showed that the correlation between CT value and NLR was -0.361 with a p-value of 0.067. In conclusion, there is no significant correlation between CT value and NLR level with weak correlation. However, CT and NLR values appeared to be inversely associated; the higher the NLR value, the lower the CT value. Keywords: infants; Covid-19; cycle threshold of RT-PCR; neutrophil-lymphocyte ratio   Abstrak: Pandemi Covid-19 menjadi penyakit baru sejak awal tahun 2019 sebagai akibat dari virus corona SARS-CoV-2. Pada anak, infeksi sindrom pernapasan akut parah coronavirus-2 (SARS-CoV-2) telah dikaitkan dengan sindrom inflamasi multisistem dan penyakit virus corona 2019 (Covid-19). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasio neutrofil-limfosit (NLR) dan nilai ambang batas siklus (CT) RT-PCR Covid-19 pada bayi. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Data sekunder diperoleh dari rekam medis sejak Maret 2020 hingga Februari 2022 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Semua bayi yang dirawat atau lahir selama periode pencatatan, dengan suspek atau konfirmasi Covid-19, termasuk bayi dengan ibu yang tes antigen Covid-19-nya reaktif. Data yang dianalisis pada penelitian ini antara lain usia, jenis kelamin, diagnosis, nilai CT hasil tes RT-PCR, dan NLR. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, korelasi Pearson, dan perbandingan berdasarkan jenis kelamin dan hasil perawatan dengan analisis uji t independen. Semua analisis dilakukan dengan software IBM SPSS 26.0. Hasil analisis menunjukkan nilai korelasi antara nilai CT dan NLR sebesar -0,361 (p=0,067). Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara nilai CT dan nilai NLR dengan korelasi yang lemah. Nilai CT dan NLR tampaknya berkorelasi terbalik dengan NLR yang lebih tinggi dikaitkan dengan nilai CT yang lebih rendah. Kata kunci: bayi; Covid-19; nilai ambang batas siklus RT-PCR; rasio neutrofil-limfosit