p-Index From 2020 - 2025
1.922
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Joice E. Waani
Universitas Sam Ratulangi

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbandingan Analisa Tebal Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) dan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Terhadap Rencana Anggaran Biaya Timoti F. Assa; Steve Ch. N. Palenewen; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan tebal perkerasan jalan Manado Outer Ringroad 3 menggunakan perkerasan lentur dan perkerasan kaku dan membandingkan anggaran biaya konstruksi dari kedua jenis perkerasan tersebut. Metedologi yang digunakan adalah perencanaan dengan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 yang di mana metode yang ditetapkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina marga. Perencanaan tebal perkerasan lentur dan kaku menggunakan data yang sama yaitu LHR, dan CBR tanah dasar. Hasil perhitungan tebal perkerasan lentur menggunakan campuran aspal beton (AC) addalah AC-WC 40 mm; AC-BC 60 mm; AC-Base 210 mm, lapis Pondasi Agregat kelas A 300 mm, sedangkan Tebal perkerasan kaku yang diperoleh adalah lapis Beton kurus 300 mm, lapis Drainase 100 mm, dan plat Perkerasan kaku bersambung dengan tulangan (Jointed Reinforced Concrete Pavement) 295 mm. Anggaran biaya konstruksi perkerasan lentur lebih muran Rp 4,318,044,623.61 dari pada perkerasan kaku, yakni sebesar Rp11,167,030,473,42 untuk Konstruksi perkerasan lentur sedangkan Anggaran biaya Konstruksi perkerasan kaku sebesar Rp15,485,075,097.03. Namun Jika ditinjau dari perbedaan besarnya variabel umur rencana dan angka pertumbuhan lalu-lintas yang digunakan dalam perhitungan maka dapat disimoulkan bahwa biaya konstruksi perkerasan kaku jauh lebih murah dari pada biaya konstruksi perkerasan lentur. Kata kunci – perkerasan lentur, perkerasan kaku, Rencana Anggaran Biaya, MDP 2017
Analisa Index Pelayanan Struktur Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) (Studi Kasus: Ruas Jalan Boulevard II Karangria) William A. Maturbongs; Joice E. Waani; Lucia G. J. Lalamentik
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi struktur perkerasan jalan menjadi hal yang sangat penting untuk kebutuhan preservasi dan pemeliharaan perkerasan jalan serta menentukan teknik penangananya. Evaluasi struktur perkerasan dilakukan untuk memperkirakan besarnya penurunan fungsi jalan sehingga perlu adanya pemeliharaan maupun rehabilitasi untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas selama umur rencana jalan yang ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini guna menilai kondisi perkerasan jalan yaitu dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Metode PCI merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai 0 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak dan nilai 100 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sempurna, sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan kadar kerusakan yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengevaluasi kinerja perkerasan struktur perkerasan jalan lentur menggunakan metode PCI seperti yang dilakuakn sebelumnya oleh Pasiak.,2020 yang meneliti tentang Evaluasi Struktur Perkerasan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) Studi Kasus: Ruas Jalan Airmadidi-Kairagi) STA. 8+193,64- STA. 11+193,64. Untuk itu Penulis ingin membuktikan Evaluasi Struktur Perkerasan Jalan dengan menggunakan metode PCI yang dilakukan di ruas jalan Boulevard II Karangria. Dari pengamatan yang dilakukan di lokasi ada beberapa kerusakan jalan diantaranya lubang, tambalan dan pelepasan butiran. Tujuan dari evaluasi struktur perkerasan jalan adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan dan menentukan strategi pemeliharaan agar perkerasan jalan dalam kondisi yang baik selama umur rencana. Pemeliharan jalan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan penambalan, pelaburan permukaan, pelapisan ulang dan recycling. Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Boulevard II Karangria. Berdasarkan Bina Marga 2013, nilai Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESA) diperoleh 11.545.445,81 untuk 10 tahun yaitu dari tahun 2017 sampai pada tahun 2027. Fungsi layanan striktur perkerasan jalan bisa di lihat dari besarnya penururnan nilai indeks permukaan. Nilai Indeks Permukaan yang diperoleh selama 5 tahun dari tahun 2017 sampai pada tahun 2021 adalah 4,26 dan untuk nilai indeks permukaan untuk 10 tahun dari tahun 2017 sampai pada tahun 2027 adalah 2,43. Kerusakan jalan tidak hanya dipengaruhi besar beban lalu lintas, melainkan juga kualitas struktur perkerasan jalan. Nilai PCI untuk Ruas Jalan Boulevard II Karangria adalah 85,6 (sangat baik). Kata kunci – Pavement Condition Index
Pengaruh Gradasi dan Porositas Agregat Terhadap Karakteristik Campuran AC-BC yang Menggunakan Aspal dengan Substitusi Plastik High Density Polyethylene (HDPE) Theresia Melina Kojongian; Joice E. Waani; Steve Ch. N. Palenewen
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gradasi dan porositas agregat terhadap karakteristik campuran AC-BC menggunakan aspal yang disubstitusi sebagian dengan plastik HDPE. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rekayasa laboratorium mengacu pada Spesifikasi umum Bina Marga 2018 Revisi II dan menggunakan cara pencampuran basah (wet process). Persentase HDPE yang disubstitusikan terhadap aspal adalah sebesar 0,0%, 4,0%, 5,0% dan 6,0%. Agregat yang digunakan terdiri dari 2 komposisi campuran untuk membedakan besarnya pori dalam campuran yang diharapkan akan memengaruhi kinerja campuran yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan komposisi campuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik Marshall karena adanya substitusi HDPE terhadap kedua campuran. Pada campuran I, semakin besar persentase substitusi HDPE terhadap aspal mengakibatkan penurunan stabilitas, flow dan VMA meningkat, VIM relatif meningkat dan VFB yang semakin menurun. Pada campuran II, semakin besar persentase substitusi HDPE terhadap aspal mengakibatkan stabilitas meningkat sedangkan flow berfluktuasi, VMA dan VIM juga meningkat, serta VFB menurun. Maka, untuk campuran I dengan kadar agregat halus yang besar membutuhkan aspal yang cukup besar dengan kadar HDPE yang disubstitusikan sebesar 2,75% saja terhadap berat aspal. Sedangkan untuk campuran II dengan kadar agregat kasar yang besar membutuhkan aspal yang relative sedikit sehingga jumlah HDPE yang dapat disubstitusikan sebesar 4,25% terhadap berat aspal. Keyword: High Density Polyethylene; gradasi; porositas; Laston (AC-BC)
Analisa Tebal Perkerasan Jalan Untuk Beban Berlebih, Temperatur Perkerasan Tinggi, Curah Hujan Tinggi Dan Tanah Lunak Pada Desain Perkerasan Jalan Manado Outer Ringroad (MORR) III Tahap 1 Dengan MDP 2017 Gisella P. Montolalu; Theo K. Sendow; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Manado Outer Ringroad (MORR) III Tahap 1 adalah jalan yang baru, maka perlu dilakukan analisa untuk pengaruh beban berlebih, temperatur perkerasan tinggi, curah hujan tinggi dan tanah lunak terhadap tebal perkerasan jalan, untuk melakukan analisa tersebut digunakan metode manual desain perkerasan (MDP) 2017. Selanjutnya dihitung nilai CESA untuk menghitung desain struktur dan tebal perkerasan eksisting yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk menghitung tebal perkerasan jalan pada kondisi beban berlebih, temperatur perkerasan tinggi, curah hujan tinggi dan tanah lunak. Dapat disimpulkan bahwa untuk beban berlebih semakin tinggi nilai cesa maka tebal lapisannya akan semakin tebal, untuk temperatur tinggi tebal perkerasannya akan semakin tebal pada temperatur yang lebih tinggi, untuk curah hujan tinggi tebal perkerasannya akan lebih tebal dibandingkan dengan curah hujan rendah, untuk tanah lunak semakin rendah nilai CBR tanah dasar maka akan semakin tebal perkerasannya. Kata kunci: beban berlebih; curah hujan tinggi, MDP 2017, perkerasan lentur, temperatur perkerasan tinggi, tanah lunak
Pengaruh Variasi Kandungan Bahan Pengisi Filler Fly Ash Batu Bara Pada Campuran Beraspal Panas Jenis Lataston Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) Karunia R. Wenur; Steve Ch. N. Palenewen; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kandungan filler fly ash pada campuran lataston HRS-WC melalui pengujian Marshall. Metode pengujian ini mengacu pada Spesifikasi umum Bina Marga 2018. Pada penelitian ini menggunakan fly ash dari PLTU Sulut-3 2x50 MW Kema dan material dari Lansot Kema. Persentase fly ash yang digunakan terhadap berat filler adalah 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil dari pengujian karakteristik Marshall pada campuran lataston HRS-WC didapatkan nilai stabilitas untuk kadar fly ash 0% 1281.18 kg; 25% 1065.59 kg; 50% 812.33 kg; 75% 784.48 kg; 100% 716.14 kg. Nilai Flow untuk kadar fly ash 0% 4.56 mm; 25% 4.48 mm; 50% 4.33 mm; 75% 4.16 mm; 100% 3.95 mm. Nilai VMA untuk kadar fly ash 0% 19.045%; 25% 20.105%; 50% 22.43%; 75% 21.687%; 100% 23.650%. Nilai VIM untuk kadar fly ash 0% 5.106%; 25% 6.348%; 50% 9.077%; 75% 8.203%; 100% 10.503%. Nilai VFB untuk kadar fly ash 0% 73.192%; 25% 68.440%; 50% 59.682%; 75% 62.197%; 100% 55.590. Dari hasil pengujian didapatkan penambahan filler fly ash pada campuran lataston HRS-WC menyebabkan terjadinya perubahan nilai-nilai karakteristik Marshall dibandingkan sebelum ditambahkan fly ash. Kata kunci: fly ash, HRS-WC, Marshall
Analisis Kondisi Perkerasan Jalan Dengan Metode PCI Dan Tindakan Penanganannya (Studi Kasus : Ruas Jalan Wosia – Lina Ino) Gloria Theressia; Joice E. Waani; Theo K. Sendow
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh beban lalu lintas pada ruas jalan wosia-Lina Ino sejak jalan tersebut baru dibuka, mengidentifikasi kondisi kerusakan yang terjadi beserta rekomendasi penanganan. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah Metode PCI sehingga penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menilai kondisi perkerasan sebagaimana yang ditetakan dalam Rencana Strategis Preservasi Jalan Jembatan 2020, yang merupakan salah satu sistem penilaian kondisi berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan pemeliharaan. Pada penelitian ini data primer diperoleh melalui survey secara visual dan pengukuran secara langsung yaitu data dimensi kerusakan jalan yang terbagi dalam beberapa segmen. Untuk data volume lalu lintas diperoleh berdasarkan survey 10 jam perhari selama 4 hari berturut. Sedangkan data sekunder berupa data dimensi ruas jalan diperoleh melalui instansi terkait. Berdasarkan hasil penelitian nilai indeks pelayanan (IP) mengalami penurunan tiap tahunnya dimana pada 2011 sebesar 4,2 dan pada 2022 sebesar 3,35 sehingga disarankan agar segera dilakukan program preservasi jalan, nilai PCI keseluruhan untuk ruas jalan ini adalah sebesar 55,96 Cukup (Fair) yang menunjukkan bahwa kondisi struktur perkerasan perlu dilakukan penanganan untuk meningkatkan kemampuan pelayanannya. Dan alternatif penanganan untuk kerusakan yang direkomendasikan adalah dilakukan pekerjaan overlay setelah dilakukan patching di beberapa titik kerusakan. Kata kunci: PCI, kerusakan perkerasan, CESA
Uji Laik Fungsi Jalan Untuk Ruas Jalan Nasional Dengan Fungsi Arteri Primer Jalan Lingkar Kota Manado (MORR) II Nomor Ruas 051 Segmen Interchange – Bengkol Renee B. Tambajong; Theo K. Sendow; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Lingkar Kota Manado (MORR) II merupakan jalan arteri primer dan salah satu prasarana transportasi yang memegang peran penting dalam hal mendukung pertumbuhan guna meningkatkan kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kelayakan fungsi jalan serta perbaikan yang diperlukan agar jalan menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 11/PRT/M/2010. Sebagai jalan baru, pentingnya untuk dilakukan analisis uji kelaikan fungsi jalan secara teknis pada jalan Lingkar Kota Manado (MORR) II khususnya untuk segmen Interchange – Bengkol sepanjang 5,246 km dengan monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan dan kondisi fisik jalan dibandingkan terhadap standar teknisnya sehingga dapat diketahui kelaikannya secara teknis. Persyaratan teknis fungsi jalan yang diambil dilapangan, antara lain teknis geometrik jalan, teknis struktur perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap jalan, teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta teknis perlengkapan jalan yang berkaitan langsung maupun tidak berkaitan langsung dengan pengguna jalan. Kata kunci: uji laik fungsi, jalan lingkar Kota Manado II, geometrik
Analisis Uji Laik Kondisi Permukaan Jalan Menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) Dan RCI (Road Condition Index) Pada Ruas Jalan Kawangkoan Batas Kabupaten Minahasa – Minahasa Selatan Patricia A. Rondonuwu; Lucia G. J. Lalamentik; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54463

Abstract

Analisis uji laik kondisi permukaan jalan merupakan faktor penting guna mengevaluasi tingkat pelayanan perkerasan jalan untuk kebutuhan preservasi dan pemilihan teknis pelayanan yang tepat. Agar tingkat pelayanan pada ruas jalan Kawangkoan batas Kabupaten Minahasa – Minahasa Selatan dapat dipertahankan untuk tetap laik maka perlu dilakukan analisis menyeluruh kondisi kerusakannya sebagai salah satu upaya pemeliharaan pada ruas jalan ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode PCI (Pavement Condition Index) dan Metode RCI (Road Condition Index). Metode ini merupakan sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menilai kondisi perkerasan sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis Preservasi Jalan Jembatan 2020. Karena keterbatasan alat, maka pada penelitian ini menggunakan data yang telah ada kemudian dioleh hingga didapati hasil perhitungan PCI dan RCI. Dalam hal ini, data sekunder berupa jenis, tingkat dan luasan kerusakan, volume lalu lintas harian dan data IRI diperoleh melalui instansi terkait dalam hal ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Utara. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa nilai PCI pada Ruas jalan Kawangkoan batas Kabupaten Minahasa – Minahasa Selatan 53,3% berada pada ratting sempurna (excellent), 14,16% pada ratting sangat baik (very good), 16,6% pada ratting baik (good), 11,9% pada ratting sedang (fair), 2,74% pada ratting jelek (poor), 0,9% pada ratting sangat jelek (very poor), dan 0,4% pada ratting gagal (failed) dengan didominasi kerusakan tambalan (patching). Kemudian rata-rata nilai RCI sebesar 7.73 pada lajur kiri (L) dan 7.63 pada lajur kanan (R) yang menunjukan kondisi kerataan jalan sangat baik. Program penanganan kondisi jalan untuk ruas jalan Kawangkoan batas Kabupaten Minahasa-Minahasa Selatan berdasarkan Permen PU No.13 Tahun 2011 yaitu perlu dilakukan pemeliharaan rutin/berkala. Kata kunci: kerusakan jalan, perkerasan, PCI, RCI, IRI
Studi Penilaian Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Lentur Menggunakan Metode PCI dan RCI (Studi Kasus: Ruas Jalan Talawaan Bajo-Budo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara) Faradiyah Basyarewan; Lucia G. J. Lalamentik; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54519

Abstract

Ruas Talawaan Bajo-Budo merupakan ruas jalan yang dilalui untuk menuju ke berbagai tempat wisata sehingga dengan adanya sektor pariwisata ini akan berpengaruh pada tingkat perekonomian warga. Kondisi jalan yang rusak akan berdampak pada sektor ekonomi serta terganggunya aktivitas pengguna jalan tersebut. Dari pengamatan awal yang dilakukan di ruas jalan Talawaan Bajo-Budo pada STA 5+800 didapati beberapa jenis kerusakan jalan seperti retak tepi, pelepasan butiran, retak memanjang dan melintang, tambalan, serta corrugation (keriting), dimana terlihat beberapa jenis kerusakan tersebut cukup menggangu kenyamanan pengguna jalan sehingga diperlukan pemeriksaan kondisi permukaan perkerasan. Penelitian ini melakukan Studi Penilaian Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Lentur dengan observasi secara visual menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index) dan RCI (Road Condition Index) yang dilakukan di ruas jalan Talawaan Bajo-Budo untuk membuktikan apakah tingkat kerusakan jalan di daerah tersebut sudah menggangu aspek kenyamanan dan keamanan pengguna jalan sehingga dapat memberikan saran penanganan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat kerusakan jalan. Kondisi perkerasan pada ruas jalan Talawaan Bajo-budo menggunakan metode PCI sebagian besar segmennya masuk dalam kondisi perkerasan sempurna (excellent) dengan total 21 segmen, namun ada beberapa segmen yang didapati dengan kondisi sangat buruk dengan jenis kerusakan yang mendominasi yaitu retak memanjang dan melintang yang memiliki nilai rata-rata kepadatan sebesar 9,31%. Sedangkan kinerja perkerasan pada ruas jalan Talawaan Bajo-budo menggunakan metode RCI sebagian besar segmennya masuk dalam kategori cukup dengan total 17 segmen dan mempunyai nilai RCI minimum sebesar 3,5 dengan kondisi perkerasan rusak. Usulan perbaikan beradasarkan Peraturan Menteri PU No.13/PRT/M/2011 secara keseluruhan untuk metode RCI adalah program pemeliharaan rutin atau berkala. Saran perbaikan Surat Edaran Direktorat Jenderal Bina Marga lebih fokus pada saran pencegahan untuk tingkat kerusakan yang masih tergolong rendah maupun menengah, dan untuk tingkat kerusakan yang tinggi akan memerlukan saran penanganan rehabilitasi yang mayor. Kata kunci: studi penilaian, PCI (Pavement Condition Index), RCI (Road Condition Index)
Pemanfaatan Agregat Batu Gunung Awu Kabupaten Kepulauan Sangihe Pada Campuran Aspal AC-WC Mutiara A. P. Lahinda; Lucia G. J. Lalamentik; Joice E. Waani
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.55529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik campuran aspal AC-WC yang menggunakan batu gunung yang berasal dari lahar gunung Awu sebagai sumber daya alam yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode yang digunakan dalam penelititan ini adalah metode Experimental dengan melakukan serangkaian percobaan Marshall untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO). Hasil percobaan menunjukkan variasi dalam karakteristik campuran AC-WC berdasarkan kombinasi gradasi agregat, dengan nilai-nilai seperti stabilitas, flow, VIM, VMA, VFB dan paramenter penentu lainnya. Untuk nilai karakteristik Marshall yang memenuhi spesifikasi didapatkan Kombinasi Variasi Gradasi Agregat Campuran I; Nilai stabilitas: 1232,39 kg; Nilai Flow: 3,77 mm; Nilai VMA: 15,250%; Nilai VIM: 4,070%; Nilai VFB: 73,318%; Nilai FF/Kadar Aspal Efektif: 0,978; Kepadatan: 2,205gr/cc, pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 7%. Kombinasi Variasi Gradasi Agregat Campuran II; Nilai stabilitas: 1270,24 kg; Nilai Flow: 3,58 mm; Nilai VMA: 15,027%; Nilai VIM: 4,890%; Nilai VFB: 67,486%; Nilai FF/Kadar Aspal Efektif: 0,936; Kepadatan: 2,183gr/cc, pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 6,55%. Kombinasi Variasi Gradasi Agregat Nilai Tengah; Nilai stabilitas: 1116,41 kg; Nilai Flow: 3,81 mm; Nilai VMA: 15,963%; Nilai VIM: 4,761%; Nilai VFB: 70,195%; Nilai FF/Kadar Aspal Efektif: 1,140; Kepadatan: 2,180gr/cc, pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 6,95%. Kata kunci: AC-WC, batu gunung, pengujian Marshall