p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal CHEMISTRY PROGRESS
Dewa G. Katja
Universitas Sam Ratulangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPOSISI KIMIA ASAP CAIR DAGING BUAH PALA DAN EFEK KOMBINASI DENGAN SARI LEMON CUI TERHADAP Streptococcus mutans Rebecca T. Indriawan; Edi Suryanto; Dewa G. Katja
CHEMISTRY PROGRESS Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.15.1.2022.44088

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap kombinasi asap cair dari daging buah pala dan sari lemon cui sebagai bahan obat kumur dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Asap cair dibuat melalui pirolisis daging buah pala dengan suhu 300-400 oC selama 90 menit. Kombinasi asap cair dan sari lemon cui yang diperoleh kemudian dianalisis komponen kimiawinya yang meliputi total fenol, asam dan pH. Komponen senyawa volatil asap cair diidentifikasi dengan menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total fenolik tertinggi dimiliki oleh formulasi (F1) sebesar 300,98 µg/mL, sedangkan kandungan total asam tertinggi dimiliki oleh formulasi (F5) sebesar 0,56%. Semua formulasi menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Aktivitas antibakteri terbaik terhadap Streptococcus mutans dimiliki oleh formulasi (F2) dan formulasi (F5) dengan zona hambat sebesar 9,50 mm. Aktivitas antibakteri terbaik terhadap Porphyromonas gingivalis dimiliki oleh F5 dengan zona hambat sebesar 9,33 mm. Hasil analisis dengan GC-MS menunjukkan bahwa asap cair mengandung 30 komponen dengan puncak utama adalah asam asetat dan senyawa fenol. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kombinasi asap cair daging buah pala dengan sari lemon cui dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis.
EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI HEMISELULOSA DARI LIMBAH SAGU BARUK (Arenga microcarpha Beccari) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Vitharina Sarijowan; Dewa G. Katja; Max R.J. Runtuwene; Edi Suryanto
CHEMISTRY PROGRESS Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.15.1.2022.44491

Abstract

Sagu baruk merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan pangan alternatif dan dalam proses pengolahan sagu, menghasilkan limbah yang belum dimanfaatkan. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah sagu baruk dengan beberapa tahapan penelitian yaitu preparasi, uji kadar air, ekstraksi fenolik bebas dan terikat, ekstraksi polisakarida hemiselulosa, penentuan kadar hemiselulosa, penentuan kandungan total fenolik dan penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan ABTS. Hasil penelitian menunjukan bahwa serbuk ampas sagu baruk yang memiliki kadar air 3,78%. Hasil ekstraksi fenolik bebas (EFB) dan fenolik terikat (EFT) menunjukan bahwa rendemen tertinggi terdapat pada EFB (1.11%) dengan total fenolik 33.01 μg/mL dan terendah terdapat pada EFT (0,79%) dengan total fenolik 67,05 μg/mL. Hasil ekstraksi dan fraksinasi hemiselulosa menunjukan bahwa hemiselulosa fraksi A (pengendapan kedua) memiliki rendemen hemiselulosa lebih tinggi dari hemiselulosa fraksi B (pengendapan pertama) pada setiap kadar etanol (20, 40, 60 dan 80%). Hasil pengujian kadar hemiselulosa tertinggi terdapat pada fraksi B kadar etanol 80% dan semakin menurun pada kadar etanol 20% dan untuk fraksi A tertinggi terdapat pada kadar etanol 20% dan semakin menurun pada kadar etanol 80%. Hasil penentuan kandungan total fenolik dan aktivitas penangkal radikal bebas menunjukkan bahwa fraksi A lebih unggul dibandingkan fraksi B pada setiap kadar etanol.