ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik massa air di Laut Banda dengan memanfaatkan data dari Argo Float. Sebagai laut terdalam yang krusial bagi dinamika Arus Lintas Indonesia (ARLINDO), monitoring in-situ hingga kedalaman ribuan meter di wilayah ini menjadi tantangan. Oleh karena itu, Argo Float merupakan instrumen krusial untuk menyediakan data suhu, salinitas, dan densitas secara real-time. Penelitian ini menggunakan 108 profil Argo Float (WMO ID_6901747) terkini untuk memetakan massa air utama Laut Banda secara musiman yang jarang dilakukan di studi-studi sebelumnya. Hasil penelitian mengungkap bahwa massa air di Laut Banda terdiri dari beberapa tipe utama, yaitu North Pacific Subtropical Water (NPSW), South Pacific Subtropical Lower Thermocline Water (SPLTW), North Pacific Intermediate Water (NPIW), dan Antarctic Intermediate Water (AAIW). Variasi suhu, salinitas, dan densitas menunjukkan bahwa pada musim timur (September), nilai yang terukur berada dalam rentang 4,6 – 27,5°C; 34,2 – 34,6 PSU; dan 21,9 – 27,4 kg/m³. Sementara itu, pada musim barat (Maret) pada kedalaman yang sama, kisarannya adalah 4,6 – 29,9°C; 32,6 – 34,6 PSU; dan 20,1 – 27,4 kg/m³. Frekuensi Brunt-Vaisala yang terukur selama musim timur berkisar antara -2,3 hingga 22 siklus per jam, sedangkan pada musim barat berkisar antara -2,6 hingga 32,2 siklus per jam, dengan distribusi yang berbeda antara kedua musim tersebut.Kata Kunci: Temperatur, Salinitas, Densitas, Argo Float, Laut BandaABSTRACTThis study aims to examine the characteristics of water masses in the Banda Sea using data obtained from Argo Floats. As the deepest sea basin that plays a crucial role in the dynamics of the Indonesian Throughflow (ITF), conducting in-situ monitoring down to thousands of meters depth in this region presents significant challenges. Therefore, Argo Floats serve as essential instruments for providing real-time temperature, salinity, and density data. This research utilizes 108 recent Argo Float profiles (WMO ID_6901747) to map the seasonal distribution of the major water masses in the Banda Sea, an approach that has been rarely undertaken in previous studies. The results reveal that the water masses consist of several key types, namely North Pacific Subtropical Water (NPSW), South Pacific Subtropical Lower Thermocline Water (SPLTW), North Pacific Intermediate Water (NPIW), and Antarctic Intermediate Water (AAIW). Variations in temperature, salinity, and density indicate that during the east monsoon (September), the measured ranges are 4.6–27.5°C, 34.2–34.6 PSU, and 21.9–27.4 kg/m³, respectively. Meanwhile, during the west monsoon (March) at similar depths, the ranges are 4.6–29.9°C, 32.6–34.6 PSU, and 20.1–27.4 kg/m³. The Brunt–Väisälä frequency measured during the east monsoon ranges from –2.3 to 22 cycles per hour, while during the west monsoon it ranges from –2.6 to 32.2 cycles per hour, exhibiting distinct seasonal distribution patterns. Keywords: Temperature, Salinity, Density, Argo Float, Banda Sea