Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMMATURE PLATELET FRACTION EXAMINATION IN IMMUNE THROMBOCYTOPENIC PURPURA Atika Indah Sari
Jurnal Scientia Vol. 12 No. 02 (2023): Education, Sosial science and Planning technique, edition March-May 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/scientia.v12i02.1460

Abstract

Introduction: Immune Thrombocytopenic Purpura is an abnormality of decreased platelets caused by the destruction of platelets which is mediated by the immune and usually occurs in young adult women. The clinical manifestations are mild bleeding in the skin, such as petechiae, ecchymosis, and intracranial hemorrhage. IPF could help clinicians in diagnosing ITP. Case report: It had been reported a 22-year-old female patient who has diagnosed with thrombocytopenia et causa Immune Thrombocytopenia Purpura and moderate anemia et causa acute bleeding and treated with corticosteroid. Conclusion: IPF could help in diagnosing ITP.
Gambaran Faktor Risiko Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus di Padang Atika Indah Sari; Amel Yanis; Isnindiah Koerniati
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.176 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.9970

Abstract

Gangguan Spektrum Autisme (GSA) adalah kumpulan kondisi kelainan perkembangan yang ditandai dengan masalah dalam interaksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, serta tingkah laku dan minat yang dangkal dan berulang. Insidensi autisme cenderung meningkat namun penyebab pastinya belum diketahui. Peneliti menyatakan autisme merupakan masalah yang kompleks dan multifaktorial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko anak dengan Gangguan Spektrum Autisme di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus di Padang. Penelitian deskriptif observasional ini dilakukan pada bulan Juni – September 2015 dengan mewawancarai ibu dari 97 anak di beberapa Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus di Padang dengan teknik consecutive sampling. Faktor-faktor risiko yang ditanyakan adalah genetik, jenis kelamin, riwayat gangguan psikiatrik pada keluarga, usia orang tua saat anak lahir, riwayat penyakit dahulu atau sekarang anak, riwayat komplikasi selama kehamilan, riwayat penggunaan obat saat kehamilan, berat lahir, jenis persalinan dan riwayat komplikasi saat kelahiran. Mayoritas anak tidak memiliki faktor genetik (90,7%). Jumlah anak laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan (3,21 : 1). Sebagian besar anak tidak memiliki riwayat gangguan psikiatrik pada keluarganya (68,0%). Usia orang tua saat anak lahir tertinggi adalah >29 – 34 tahun. Kebanyakan anak memiliki riwayat penyakit dahulu atau sekarang (67,0%). Lebih dari setengah subjek tidak memiliki riwayat komplikasi saat kehamilan (50,5%). Sebagian besar ibu memiliki riwayat penggunaan obat selama kehamilan (66,0%). Prevalensi berat lahir tertinggi adalah 2500 – 4000 gram. Jenis persalinan terbanyak adalah persalinan normal tanpa bantuan alat apa pun.
Skrining Mamografi dan Mortalitas Kanker Payudara Atika Indah Sari
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.238 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.11932

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Skrining mamografi dianggap sebagai salah satu tindakan deteksi dini yang efektif untuk mencegah dan menangani kanker payudara. Di berbagai negara, skrining mamografi telah secara luas dilakukan dan dikaitkan dengan penurunan angka mortalitas kanker payudara. Namun, manfaat sebenarnya dari skrining mamografi dalam menurunkan angka mortalitas kanker payudara masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Meskipun demikian, skrining mamografi tetap dianggap sebagai salah satu tindakan yang penting untuk deteksi dini kanker payudara dan sebagian besar ahli masih merekomendasikan skrining mamografi sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap kanker payudara. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dan pemahaman yang lebih mendalam tentang manfaat dan risiko skrining mamografi diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker payudara.
Manajemen Reaksi Anafilaksis ; Atika Indah Sari
Syntax Idea 1476-1490
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v5i10.2602

Abstract

Anaphylaxis is a systemic hypersensitivity reaction involving multiple organs, one or more airways, breathing, or circulation problems. Anaphylaxis is potentially life-threatening and must be recognized, managed, and prevented by all healthcare professionals. Management of anaphylactic reactions needs to be done quickly and precisely to reduce the risk of mortality in patients. Intramuscular administration of epinephrine is the first-line therapy for anaphylactic reactions. Patients must recognize and avoid the allergens that precipitate anaphylactic reactions to prevent anaphylactic recurrence in the future.
Giant Liver Abscess pada Usia Muda: Sebuah Laporan Kasus Atika Indah Sari; Avit Suchitra
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i3.15427

Abstract

Abses hati amuba disebabkan infeksi Entamoeba histolytica yang bermanifestasi amebiasis ekstraintestinal invasif dan sering ditemukan di negara tropis termasuk Indonesia. Abses hati amuba menyebabkan 50.000 kematian di dunia. Penegakkan diagnosis membutuhkan pencitraan hati dan serologis. Penemuan parasit Entamoeba histolytica penting dalam penentuan etiologi abses hati amuba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaporkan kasus seorang pria 20 tahun dengan gejala nyeri perut kanan atas, demam, mual, dan anoreksia, serta mengevaluasi efektivitas drainase abses laparoskopik sebagai metode penanganan. Metode yang digunakan adalah analisis data klinis dan evaluasi hasil terapi. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien mengalami perbaikan klinis setelah pengobatan dengan metronidazole dan drainase laparoskopik, dengan tidak adanya komplikasi fisik tambahan. Entamoeba histolytica merupakan amuba yang ditransmisikan melalui jalur fecal-oral dan masuk ke sirkulasi darah yang selanjutnya membentuk abses di hati. Pasien datang dengan ukuran abses hati besar dan memerlukan tindakan drainase secara operatif. Abses hati amuba umumnya berespon baik dengan pengobatan medikamentosa. Namun, pada kasus tertentu seperti ukuran abses yang besar dibutuhkan tindakan drainase perkutaneus untuk mencegah ruptur abses. Pasien ditatalaksana dengan pemasangan drainase secara laparaskopik. Pemasangan drainase laparaskopik memiliki cedera fisik yang lebih sedikit. Tatalaksana yang tepat dapat menghindari komplikasi pecahnya abses hati.
Immature Platelet Fraction Examination in Assessing Thrombotic Risk in Patients with Diabetes Mellitus with Vascular Disorders Sari, Atika Indah
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 4 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i4.51199

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder associated with an elevated risk of vascular complications due to enhanced platelet activation and hypercoagulability. Immature Platelet Fraction (IPF), a parameter measurable via automated hematology analyzers, has been proposed as a potential biomarker for thrombotic risk in DM patients. However, the utility of IPF in this context remains controversial due to inconsistent findings. This study aims to evaluate the clinical relevance of IPF in predicting vascular disorders in DM patients through a systematic review of existing literature, focusing on identifying its diagnostic accuracy and proposing directions for further research. Using a literature review approach, the study analyzed secondary data from peer-reviewed journals and clinical studies published between 2012 and 2025. A total of 14 key references were selected based on their relevance and methodological rigor. Data were thematically analyzed and interpreted using citation management tools. The results indicate that IPF levels tend to be elevated in DM patients with vascular complications, reflecting increased platelet turnover and activity. However, inconsistencies remain regarding its predictive validity, as some studies report significant correlations while others do not. Reference values for IPF also vary by population and instrument. This study suggests that although IPF holds promise as a thrombotic risk marker in DM, further empirical research is essential to establish standardized reference values and evaluate its integration with other biomarkers in clinical practice.