Veda Septian Cahya Budi
Universitas Airlangga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS SECARA HOLISTIK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA Utami Meilanie Putri; Evelyn Asaleo; Veda Septian Cahya Budi; Khansa Fahira Wisdana; Laksmi Wulandari
Jurnal Perak Malahayati Vol 4, No 2 (2022): Vol 4 No 2 November 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v4i2.8503

Abstract

Latar Belakang: Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. Penularan penyakit ini terjadi melalui penyebaran aerosol dari penderita TB yang dapat terjadi ketika berbicara, bersin, batuk, dan lainnya. Gejala klinis yang umum ditemukan pada orang dengan TB diantaranya adalah batuk kronis, batuk darah, penurunan berat badan, demam dan keringat malam.  Keterlambatan pengobatan pada pasien TB dapat menyebabkan peningkatan mortalitas dan penularan penyakit yang lebih luas. Berdasarkan kondisi tersebut sangat penting untuk melakukan deteksi dan pengobatan secara dini sebagai tindakan pencegahan penularan dan mortalitas.Tujuan: Mengaplikasikan pelayanan kesehatan melalui program kedokteran keluarga secara holistik.Metode: Penyuluhan dilakukan dengan melalui proses anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan keluarga, dan pemeriksaan fisik melalui kunjungan ke rumah pasien. Kemudian dilakukan diagnosis, tatalaksana, dan edukasi mengenai TB serta etika batuk dan buang dahak kepada pasien dan keluarga pasien.Hasil: Kegiatan dilakukan di rumah Tn.S, laki-laki, 34 tahun, mengeluhkan sesak sejak 1 tahun yang lalu, sesak didahului batuk sejak 2 bulan sebelumnya. Pasien didiagnosis menderita TB setelah dilakukan tes sputum dan didapatkan hasil positif TB. Penatalaksanaan diberikan kepada pasien bersifat komprehensif dan holistik berdasarkan 5 aspek, yakni aspek personal, klinis, risiko internal, risiko eksternal, dan derajat fungsional. Tindakan selanjutnya yang kami lakukan adalah intervensi. Intervensi terdiri dari intervensi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, serta advokasi dan kajian pembiayaan, sehingga tatalaksana diberikan secara komprehensif dan holistik.Kesimpulan: Hasil kunjungan rumah didapatkan pasien dan keluarga mengerti dan menerima edukasi serta konseling yang diberikan.
Pengetahuan dan Sikap Warga Usia 45-69 Tahun Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Nadhira Rahma Augustria; Fajar Daffa Aulia; Khansa Fahira Wisdana; Veda Septian Cahya Budi; Zahira Pelangi Rahmadilla Satriadi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1361

Abstract

WHO menyatakan 1,13 miliar orang di dunia terdiagnosis hipertensi tahun 2015. Tahun 2018, Riset Kesehatan Dasar menyatakan 34,11% penduduk berusia > 18 tahun terdiagnosis hipertensi. Data ini menunjukan peningkatan dibanding data Riskesdas pada tahun 2013, dengan prevalensi sebesar 25,8%. Hasil survei pendahuluan menunjukan hipertensi adalah 1 dari 10 masalah penyakit tertinggi di Desa Turirejo dengan prevalensi 76,6%. Pengetahuan dan sikap dapat mempengaruhi kejadian hipertensi. Tujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap warga usia 45-69 tahun dengan kejadian hipertensi di RW 3 Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jenis penelitian observasi analitik, rancangan cross sectional. Jumlah sampel 60 orang berusia 45-69 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap warga. Variabel terikat adalah kejadian hipertensi. Metode pengambilan data melalui wawancara menggunakan kuesioner yang diberikan kepada warga dan pengukuran tekanan darah, kemudian hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik spearmann. Ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan hipertensi, dengan p-value sebesar 0.005 (p<0.05) dengan kekuatan korelasi yang lemah dengan r sebesar 0.359 (0.20<r<0.39), sedangkan antara sikap dengan hipertensi tidak didapatkan hubungan (p-value sebesar 0.954 (p>0.05)). Pengetahuan berhubungan dengan hipertensi, sedangkan sikap tidak berhubungan dengan hipertensi.