Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemaparan Gas Ozon terhadap Kadar Air, Lignin, Selulosa dan Hemiselulosa pada Azolla pinnata Ari Oscar Moris; Muhammad Nur; Hendi Setyatwan; Iwan Setiawan
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.38037

Abstract

Azolla pinnata memiliki protein berkisar antara 25%-30% sehingga berpotensi dijadikan bahan pakan untuk ruminansia, unggas maupun ikan. Kandungan serat kasar yang cukup tinggi mencapai 20% menjadi penghambat kecernaan nutrien. Gas ozon dikenal sebagai senyawa oksidatif yang dan mampu mengurai struktur lignin menjadi asam maleat dan asam oksalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemaparan gas ozon terhadap kadar air, lignin, selulosa dan hemiselulosa pada Azolla pinnata. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diukur adalah kadar air, lignin, selulosa dan hemiselulosa. Perlakuan ozon yang digunakan adalah durasi pemaparan 0 menit (T0), 60 menit (T1), 120 Menit (T2), 180 menit (T3) dan 240 menit (T4). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemaparan gas ozon tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air akan tetapi dapat menurunkan kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa dengan signifikan. Pemaparan selama 180 menit merupakan waktu yang optimal untuk menurunkan kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa. 
Pembuatan Pakan Silase di Kelompok Ternak Roudhatul Ghonam Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran Raden Febrianto Christi; Hendi Setyatwan; M Rifki Ismiraj; Bambang Kholiq M; Endah Yuniarti
Farmers: Journal of Community Services Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v2i2.34590

Abstract

Pakan berupa hijauan untuk ternak ruminansia kandungan nutrienya perlu untuk diperhatikan hal ini guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hijauan yang biasa diberikan pada ternak berupa rumput memiliki keterbatasan jumlah yang diperoleh dimusim kemarau serta memiliki daya cerna yang sangat rendah. Oleh karena itu, perlu adanya teknologi pengawetan pakan dengan cara silase. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pelatihan pembuatan silase dengan benar sebagai pakan ternak ruminansia serta memproduksinya dengan baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah (1) ceramah yaitu dengan memberikan pengetahuan oleh narasumber secara langsung, (2) demonstrasi  atau praktek yang dibimbing oleh narasumber dan diikuti oleh peserta, serta (3) evaluasi kegiatan (pre test dan post test) berupa soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing peserta. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan pembuatan pakan silase yang diberikan kepada peternak di Kelompok Ternak Roudhatul Ghonam sangat baik, hal ini terlihat dari antusias serta keaktifan dari peserta yang hadir sejak diberikan materi pengetahuan, pelaksanaan serta evaluasi selama kegiatan dilakukan.