Senja Atika Sari
Akademi Keperawatan Dharma Wacana, Metro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Faktor Psikologis (Stres dan Depresi) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Ludiana Ludiana; Uswatun Hasanah; Senja Atika Sari; Nury Luthfiyatil Fitri; Sri Nurhayati
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i2.413

Abstract

Beberapa faktor resiko yang diduga berperan terhadap timbulnya penyakit diabetes mellitus diantaranya riwayat keluarga, lingkungan, usia, etnis, hipertensi, gaya hidup tidak sehat, dan faktor psikologis stress dan depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui hubungan faktor psikologis stres dan depresi dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Jenis penelitian studi korelasi dengan populasi penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat dari bulan Februari sampai Maret 2022, dengan jumlah sampel 45 orang. Sampel diambil secara eksidental sampling yaitu semua penderita diabetes mellitus tipe 2 yang datang pada saat dilakukan penelitian akan dijadikan sampel. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Depression Anxiety and Stress Scale (DASS). Analisis menggunakan uji person product moment. Rata-rata skor gejala stres penderita diabetes mellitus  yaitu sebesar 14,56±4,808 (CI95% 13,11-16,00). Pada pengukuran gejala depresi didapatkan rata-rata skor drepesi sebesar 10,78±3,081 (CI95% 9,85-11,70), dan pada pengukuran gula darah sewaktu didapatkan rata-rata skor gula darah sebesar 251,93±37,373 mg/dl (CI95% 240,71-263,16). Hasil menunjukkan bahwa tingkat stres dan depresi memiliki hubungan signifikan dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Hubungan stres dengan gula darah termasuk dalam kategori kuat dan pada depresi termasuk dalam kategori cukup. Arah korelasi menunjukkan arah positif artinya semakin tinggi tingkat stres dan depresi maka kadar gula darah penderita diabetes mellitus akan semakin meningkat. Bagi penderita diabetes mellitus disarankan untuk dapat melakukan aktivitas fisik dan melakukan kegiatan yang positif untuk menghindari stres dan depresi.
Frekuensi Menyusui Dengan Kelancaran Produksi Air Susu Ibu Andri Yulianto; Nia Sagita Safitri; Yeti Septiasari; Senja Atika Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i2.416

Abstract

Sebagian besar ibu menyusui mengeluh tidak lancarnya ASI di karenakan jumlah ASI yang sangat sedikit dan tidak memadai sehingga ibu memilih untuk memberikan susu formula, Produksi ASI yang tidak lancar menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pemberian ASI. Penelitiana ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  antara frekuensi  menyusui dengan kelancaran produksi ASI di wilayah kerja UPT Puskesmas Kalirejo Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan crosssectional.  Populasi tempat penelitian ini 620 ibu menyusui dan besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 ibu menyusui yang memiliki anak 0-1 tahun. Pengambilan sampel  menggunakan  tehnik cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berupa 7 pertanyaan Frekunsi menyusui nilai 0,772-0,797 (> 0,468)  dan 10 Pertanyaan kelancaran asi 0.595-0,968 (< 0,468), teknik yang digunakan dengan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu uji chisquare. Hasil analisis bivariat hubungan frekuensi menyusui dengan kelancaran produksi ASI di dapatkan hasil P-value ≤ 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan  antara frekuensi menyusui dengan kelancaran produksi ASI Analisis data yang digunakan yaitu uji chisquare. Hasil P- Value = .000 (<0,05) yang artinya ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan kelancaran produksi ASI. Hasilnya terdapat hubungan antara frekuensi menyusui dengan kelancaran produksi ASI.