Afdhal Zikri Zz
Prodi Musik Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Teknik Permainan Bagian Pertama Konserto Oboe dalam C Mayor karya Wolfgang Amadeus Mozart (1756- 1791) Afdhal Zikri
PROMUSIKA Vol 5, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v5i1.2284

Abstract

Teknik permainan oboe yang terkandung dalam Konserto C Major Oboe karya Mozart memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Teknik-tekniknya, khususnya fingering dan pernapasan tidaklah mudah untuk dicapai kecuali melalui latihan-latihan yang penuh disiplin dalam waktu yang tidak sebentar. Dengan tingkat kesulitan yang tinggi karya ini sering dipakai untuk audisi untuk orkestra yang berkelas internasional. Karya ini dimainkan oleh penulis saat menyelesaikan studi Sarjana di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Melalui penelitian ini penulis mencari pendekatan tekknik permainan dengan mencoba berbagai berbagai kemungkinan musikologis maupun teknis dalam menginterpretasikan karya ini.
Dari Militer ke Legiun Veteran: Biografi Djafar Karim 1947-2020 Afdhal Zikri; Teuku Kusnafizal; Mawardi Mawardi
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER, 2020, Budaya, Model dan Media Pembelajaran
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitianini berjudul “Dari Militer ke Legiun Veteran: Biografi Djafar Karim 1947-2020” ini bertujuan untuk menjawab permasalahan bagaimana latar belakang keluarga Djafar Karim dan perjalanan karir Djafar Karim. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menggunakan sumber skunder yang berasal dari berbagai instansi dan surat kabar, serta sumber lapangan yang diperoleh melalui wawancara. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, agar dapat menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu agar dapat mengungkap perjalanan hidup Djafar Karim. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perjalanan karir Djafar Karim dalam dunia militer tidak terlepas dari peran keluarga, terutama pola asuh yang diterapkan, serta lingkungan pertemanan dan organisasi. Djafar Karim memulai karir di dunia militer ketika menjadi taruna AKABRI pada tahun 1972. Selama menjadi anggota TNI, Djafar Karim pernah ditugaskan dalam Operasi Malari di Jakarta serta Operasi Seroja di Timor-Timur. Karirnya terus melesat dan mencapai puncaknya ketika ia ditugaskan menjabat sebagai Komandan Kodim 0308/Pariaman. Djafar Karim juga pernah ditugaskan menjadi anggota DPRD Tingkat 1 dan 2 sampai akhirnya pensiun pada 4 Oktober 2004 dengan Pangkat Kolonel Infanteri. Setelah pensiun, Djafar Karim pernah menjabat sebagai Ketua PEPABRI Aceh selama 2 Perioda dan sekarang menjabat sebagai Ketua LVRI Aceh.The title of this research is "From the Military to the Legion of Veterans: Biography of Djafar Karim 1947-2020" aims to answer the problem of how Djafar Karim's family background and Djafar Karim's career journey. This study uses historical methods using secondary sources from various agencies and newspapers, as well as field sources obtained through interviews. The approach used is a qualitative approach, in order to produce an in-depth description of the words, writings, and/or observable behavior of an individual, group, community and/or a particular organization in order to reveal Djafar Karim's life journey. From the research results, it can be seen that Djafar Karim's career in the military world is inseparable from the role of the family, especially the parenting style that is applied, as well as the environment of friendship and organization. Djafar Karim started his career in the military world when he was a soldier of AKABRI in 1972. During his time as a member of the TNI, Djafar Karim was assigned to Operation Malari in Jakarta and Operation Seroja in East Timor. His career continued to accelerate and reached its peak when he was assigned as the Commander of Kodim 0308 / Pariaman. Djafar Karim was also assigned as a member of the DPRD Level 1 and 2 until finally retiring on October 4, 2004 with the rank of Colonel Infantry. After retiring, Djafar Karim served as Chairman of PEPABRI Aceh for 2 periods and now serves as Chair of LVRI Aceh.
"Grain Gamelan": Adaptation of One More Grain Band's Songs to Gamelan Pelog Slendro Gunawan, Iwan; ZZ, Afdhal Zikri; G, Sailendra Bedantara
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 24, No 3 (2023): December 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v24i3.11172

Abstract

"Grain Gamelan": Adaptation of One More Grain Band's Songs to Gamelan Pelog Slendro. Based on a recording project initiated by the label "Yantra" through one of the musicians of the group "one more grain", Daniel Patrick Quinn, the author was asked to adapt songs from their group to gamelan instruments. The songs use Western instruments that use a very different tonal system from gamelan. The phenomenon of the difference in tone system between Western instruments and gamelan is still a dilemma, especially when music creators have the idea to combine the two types of instruments. The purpose of this writing is to reveal the artistic process of working on One More Grain Band songs adapted to gamelan with the pelog slendro tone system. The method used is practice-led research/practice-based research by doing exploration, simulation, and practice. Artistically, the songs of one more grain band have repetitive patterns with a tendency to use only one chord and each pattern played has changes that can be interpreted openly by the musician. Both of these have the same principles as traditional gamelan music. In the composing process, an approach was found using a mixed 10-tone system of pelog and slendro tunings of Javanese gamelan tumbuk nem. Through the use of DAW, the adaptation process can be well organized and measured to produce audio simulations and notations that are ready to be played by musicians directly. In the process of practicing with the musicians, various communication and interpretation problems were encountered in adapting this work. Based on the results achieved, the adaptation of "One More Grain" songs to gamelan has new nuances and perspectives that can enrich the repertoire of gamelan music globally.
Pengaruh Musik untuk Mendorong Intelegensi Peserta Didik Zz, Afdhal Zikri
IRAMA Vol 4, No 2 (2022): August
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v4i2.52329

Abstract

AbstrakMusik sebagai bagian yang integral dalam kehidupan manusia. Pengaruh musik terhadap kehidupan manusia seringkali diasosiasikan sebagai sarana dalam meningkatkan kecerdasan IQ, emosional, hingga sarana terapis. Pesepsi terkait kecerdasan manusia seringkali diasosiasikan dengan kecerdasan yang bersifat logis ataupun matematis, khususnya jika menilik metode ataupun sistem pendidikan yang ada. Tentunya m hal ini mendorong sebuah pertanyaan menganai peran kecerdasan musikal dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Gardner, dalam teori Multiple Intelligences, menyatakan bahwa kecerdasan musikal adalah salah satu kecerdasan yang tumbuh serta ada dalam diri setiap manusia. Namun, dalam aplikasi serta implementasinya, perdebatan serta kajian tentang pengaruh musik terhadap kecerdasan manusia masih terus berkembang; mulai dari kecerdasan emosional, spasial, hingga linguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari poin kesinambungan antara Multiples Intelligencesdengan pendidikan musik dengan literatur.Keywords: Multiple Intelligences, Kecerdasan Musikal, Pendidikan Musik