Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Upaya Penurunan Ansietas Melalui Penyuluhan Terapi Relaksasi Hipnotis Lima Jari Pada Anggota Aisyiyah Cabang Rawalo Yang Mengalami Hipertensi Rully Annisa; Marta Tania; Wahyu Riyaningrum
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.36

Abstract

Latar belakang: Penyakit hipertensi adalah salah satu penyakit utama kesehatan masyarakat di negara maju maupun negara berkembang. Angka kejadian hipertensi terus mengalami peningkatan dan diprediksi pada tahun 2025 mencapai sekitar 29% orang dengan usia dewasa di seluruh dunia. Hampir seluruh penderita hipertensi mengalami ansietas, memperlihatkan gejala somatis (timbul gejala pada tubuh) dan rasa gugup atau ketakutan. Ansietas merupakan rasa takut yang tidak jelas disertai dengan perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan, merasa terisolasi, dan ketidaknyamanan. Salah satu bentuk psikoterapi yang dapat diterapkan pada pasien yang mengalami ansietas pada penderita hipertensi adalah terapi hipnotis lima jari. Hal ini didasarkan pada teori bahwa tanda dan gejala fisiologis akan berhubungan dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi. Tujuan: Program Pengabdian  Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan hipnotis lima jari pada anggota Aisyiyah Desa Rawalo Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas sebagai upaya penurunan ansietas pada pederita hipertensi. Metode: Metode yang digunakan adalah intervensi sosialisasi dengan pengukuran skor pre-test dan pos-ttest tingkat ansietas serta melakukan pengukuran tekanan darah. Data dianalisis menggunakan paired T test. Hasil: Didapatkan hasil yang signifikan baik pada tingkat ansietas maupun nilai tekanan darah yang ada pada penderita hipertensi (p= 0,011). Kesimpulan: Pelatihan hipnotis lima jari dapat menurunkan ansietas pada penderita hipertensi. Kata Kunci : hipertensi, penyuluhan, terapi hipnotis lima jari, tingkat ansietas ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension is one of the main diseases in public health in both developed and developing countries. The incidence of hypertension continues to increase and it is predicted that in 2025 there will be around 29% of adults worldwide who have hypertension. Almost all patients with hypertension experience anxiety and show somatic symptoms (symptoms appear in the body) and nervousness or fear. Where anxiety is a fear that is not clear accompanied by feelings of uncertainty, helplessness, isolation, and discomfort. One form of psychotherapy that can be applied to patients who experience anxiety patients with hypertension is five-finger hypnosis therapy based on the theory that physiological signs and symptoms will be related to the interaction between thoughts, behavior, and emotions. Objective: This Community Service Program aims to provide five-finger hypnosis training to Aisyiyah members, Rawalo Village, Rawalo District, Banyumas Regency regarding efforts to reduce anxiety using Five Finger Hypnotic Therapy. Method: The method used is counseling with pretest and posttest questionnaires of anxiety levels and measuring blood pressure. Data were analyzed using Paired T-test. Result: Significant results were obtained both on the level of anxiety and the value of blood pressure in patients with hypertension (p=0,011). Conclusion: Five-finger hypnosis training can reduce anxiety in hypertensive patients. Keywords: hypertension, counseling, five-finger hypnotic therapy, anxiety level
EDUKASI CUCI TANGAN ENAM LANGKAH PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR ANAK USIA SEKOLAH Tina Muzaenah; Wahyu Riyaningrum
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.717 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit menular masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak usia dini, anak usia sekolah.Mencuci tangan yang benar dan tepat merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menghindari berjangkitnya penyakit. Mencuci tangan menggunakan sabun lebih efektif dalam hal menghilangkan kotoran dan debu-debu yang menempel pada permukaan kulit. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dapat menghindarkan dan mencegah berbagai macam penyakit ataupun infeksi diantaranya: diare, ISPA, Flu Burung (H1N1), dan cacingan, infeksi mata dan juga kulit.Tujuan Kegiatan: Meningkatkan pengetahuan pentingnya cuci tangan bagi kesehatan dan ketrampilan cara cuci tangan enam langkah. Metode Kegiatan: Memberikan edukasi/pendidikan kesehatan dan demonstrasi cuci tangan enam langkahHasil Kegiatan: Peningkatan pengetahuan pentingnya cuci tangan bagi kesehatan dan pencegahan penyebaran penyakit menular dan cuci tangan enam langkah, peningkatan ketrampilan anak-anak melakukan cuci tangan enam langkah, dan pembiasaan cuci tangan enam langkah terutama pada five momentsKesimpulan: Edukasi/pendidikan kesehatan dan demonstrasi cuci tangan enam langkah dapat meningkatkanpengetahuan pentingnya cuci tangan bagi kesehatan dan ketrampilan cara cuci tangan enam langkah
Description of Knowledge Level of Prevention of Skin Hyperpigmentation in Adolescents Nida Alhusna Ashar; Wahyu Riyaningrum
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 3 (2022): Proceedings of the 3rd International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v3i.620

Abstract

Background: Sunlight is a source of energy that plays an important role in the life of all living things on earth. In addition to its positive effects, excessive exposure to high-intensity sunlight can cause skin hyperpigmentation, make skin dull and flaky, and can even increase the risk of skin cancer. Aim: To describe the level of knowledge on prevention of skin hyperpigmentation in adolescents. Methods: This research is a quantitative descriptive study with a cross-sectional study approach. The population and sample used were students of class XI at SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga with a total sample of 80 people. Results: The majority of respondents were female as many as 43 at 53.8%. Meanwhile, seen from the age of the respondents in the age range of 15-17 years with a mean of 16.39 and a standard deviation of 0.515. The level of knowledge of respondents regarding the prevention of skin hyperpigmentation was mostly in the moderate category with a male percentage of 43.5% and female 56.5%, good category with a male percentage of 43.5% and female 56.5%, while less knowledge category with the percentage of men 50% and women 50%. Conclusion: The level of knowledge on preventing skin hyperpigmentation in adolescents is in the sufficient category.
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) TERHADAP METODE PEMBELAJARAN S1 KEPERAWATAN FIKES UMP Wahyu Riyaningrum
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.479 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v11i2.128

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pembelajaran modern dalam kegiatan belajar saat ini semakin sedikit menggunakan pendekatan terstuktur tetapi lebih banyak tugas belajar mandiri. Kesiapan belajar mandiri yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan prinsip-prinsip self-directed: manajemen diri, keinginan untuk belajar, dan pengendalian diri. Tujuan: Mengetahui tingkat kesiapan belajar mandiri mahasiswa/ Self-Directed Learning Readiness (SDLR) pada mahasiswa S1 keperawatan FIKES UMP. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Self-Directed Learning Readiness (SDLR). Analisis univariat meliputi deskrpsi karakteristik responden, persepsi SDLR responden. Responden penelitian ini berjumlah 700 mahasiswa S1 keperawatan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan skor SDLR mahasiswa semester 1 dalam kategori tinggi dengan rata-rata (144.86), mahasiswa semester 3 dalam kategori tinggi dengan rata-rata (143.97), mahasiswa semester 5 dalam kategori tinggi (144.74). Kesimpulan: Kesiapan belajar mandiri mahasiswa S1 keperawatan FIKES UMP termasuk dalam kategori tinggi.
Pengaruh Pelatihan Deteksi Dini Kesehatan Kognitif Lansia Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader di Desa Suro Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Defika Yusanti; Wahyu Riyaningrum
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.324 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i3.9615

Abstract

Jumlah lansia meningkat menyebabkan masalah di bidang kesehatan. Deteksi dini kesehatan dapat dilakukan pada kegiatan posyandu lansia melalui kader kesehatan desa. Sehingga diperlukan pelatihan untuk memperoleh wawasan dan keterampilan dalam melakukan deteksi dini kesehatan lansia. Mengetahui pengaruh pelatihan deteksi dini kesehatan kognitif lansia terhadap pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan di Desa Suro Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain pre experimental one group pretest posttest. Populasi dan sampel berjumlah 40 kader kesehatan di desa Suro yang diambil melalui teknik total sampling. Instrument yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan kader yaitu kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Paired t test. Nilai rerata pengetahuan pretest dan posttest yaitu 65.5 menjadi 75.5, nilai rerata keterampilan SPMSQ 44.85 menjadi 76.55, keterampilan MMSE 39.55 menjadi 77.9 dengan nilai signifikasi pengetahuan dan keterampilan kader 0.000 < 0.005 artinya terdapat pengaruh pelatihan deteksi dini kesehatan kognitif lansia terhadap pengetahuan dan keterampilan kader. Pelatihan merupakan metode yang efektif diberikan untuk kader, dengan adanya pelatihan dapat memberikan pengalaman secara langsung bagi kader kesehatan sehingga pemahaman lebih kuat dan mudah untuk diingat. Kata Kunci : SPMSQ MMSE, Kader kesehatan, Pelatihan
Hubungan Tingkat Activity Daily Living dengan Tingkat Depresi pada Pasien Stroke di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto Uti Diyan Pangestu; Wahyu Riyaningrum
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 5 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i5.4315

Abstract

Stroke is the largest cause of disability worldwide and is second to heart disease. Problems often faced by stroke patients include the inability to perform activity daily living (ADL) due to decreased motor function. This inability causes many stroke patients to experience depression. Knowing the relationship between the level of activity daily living with the level of depression in stroke patients at Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Hospital. This study is an observational quantitative study, with a cross sectional approach. The sample used in the study was stroke patients who did inpatient Adenium Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto Hospital as many as 48 respondents who were taken using nonprobability sampling technique. Data collection was done using a questionnaire, then processed and analyzed using Fisher's Exact Test. The average age of respondents is 56-65 years or the late elderly category, the gender of most respondents was female (58.3%). The education level of most respondents is elementary education (43.8), while the most dominant disease history is respondents who have a history of disease (60.4%). The ADL level of stroke patients in the Adenium room of Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto Hospital was mostly in the severe category (52.1%). The level of depression in stroke patients in the Adenium room of Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto Hospital mostly had depression in the mild category (45.8%). There is a relationship between the level of ADL with depression in stroke patients in the Adenium room of Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Hospital.
The Influence of “CILUKBA” Comic Education on Knowledge of Parenting Patterns in Preschool Age Children at Kindergarten Aisiyah Bustanul Athfal 2 Karang Tengah Purbalingga Arinta Lyra Anggraeni; Wahyu Riyaningrum; Sodikin Sodikin; Yuliarti Yuliarti
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 5 (2024): Proceedings of the 4th International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v5i.968

Abstract

Background:Parenting style is the attitude and way parents relate to their children. Preschool children are children aged between 3-6 years. Positive parenting is parenting that is based on affection, respect, protection of rights, stimulation of growth and development, and a warm attitude. The importance of providing education on positive parenting knowledge can be done with comics as a medium for delivering educational material. Method: Quasi-experimental research method with an experimental research design of one group pretest-posttest design. The sample was a total sampling of 36 respondents according to the inclusion criteria using a questionnaire instrument. Results:The research results showed that there was a difference in the average value of knowledge before and after education, namely 12.25 (fair) to 18.19 (good) with a p-value (0.000). Conclusion:The comic media "CILUKBA" is influential in efforts to increase parents' knowledge of patterns with preschool age children at Aisiyah Bustanul Athfal 2 Karang Tengah Purbalingga Kindergarten.
Physiological Changes in Hypertension in the Elderly Effected by the Combination of SEGROTAK (Ergonomics and Brain Gymnastics) Faisnani Yogi Rochmah; Isna Hikmawati; Mustiah Yulistani; Wahyu Riyaningrum
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 5 (2024): Proceedings of the 4th International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v5i.972

Abstract

Background: Hypertension is one of the most common diseases in Indonesia and often occurs in the elderly due to a decrease in the body's physiology. In 2021, the number of hypertension sufferers in Banyumas will be 129,817 from a total of 40 villages. There were 4,435 people who handled hypertension at Kembaran Health Center 1. Physical activity such as gymnastics is important for the elderly to do to maintain physiological function so that it can optimize the function of various systems of the elderly body, one of which is useful for lowering blood pressure. Method: This study used a pre-experimental design type of one-group pretest-posttest.The population in this study were hypertensive elderly who were active in elderly integrated health center in Linggasari Village. This study used a total sampling technique, and the sample used was 36 respondents. Results: The results of the paired t test showed a decrease in systolic and diastolic pressure after exercise (p value 0.000). The results of the Wilcoxon test showed a pulse rate of 0.018, oxygen saturation of 0.000 (SPO2), respiratory rate of 0.001, and complaints of joint pain of 0.000. Conclusion:In this study, it can be concluded that there is a significant effect of SEGTOTAK exercise on the physiological changes in the elderly with hypertension.
EFEKTIVITAS KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DAN MEDIA ORIGAMI UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI SOKARAJA KULON Winda Yustiyani; Wahyu Riyaningrum
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10472254

Abstract

Perkembangan motorik halus adalah gerakan yang dilakukan menggunakan otot kecil yang membutuhkan kecermatan dan koordinasi tangan dan mata. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini adalah kegiatan meronce dan kegiatan origami. Tujuan penelirian untuk mengetahui efektifitas kegiatan meronce dengan media manik-manik dan media origami untuk perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah di TK Pertiwi Sokaraja Kulon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif quasi experimental design menggunakan pendekatan with pretest posttest kontrol grup desain. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah 34 responden. Analisis data menggunakan uji willcoxon. Hasil perkembangan motorik halus kelompok meronce sebelum dilakukan perlakuan (88,2%) katagori sesuai, setelah diberikan perlakuan naik menjadi (94,1%) katagori sesuai. Sedangkan perkembangan kelompok origami sebelum diberikan perlakuan (82,4%) katagori sesuai, setelah dilakukan perlakuan naik menjadi (88,2%) katagori sesuai. Efektifitas kegiatan meronce dan origami p-value 0,508 dengan rata-rata meronce 2,71 dan origami 2,47. Dari nilai rata-rata kegiatan meronce lebih efektif untuk perkembangan motorik halus anak. Ada perbedaan dan efektivitas kegiatan meronce dan origami untuk perkembangan motorik halus anak. kegiatan meronce dengan media manik-manik lebih efektif dalam peningkatan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di TK Pertiwi Sokaraja Kulon.