This Author published in this journals
All Journal Jurnal Tomalebbi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH GENG MOTOR DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA KANTOR POLRESTABES MAKASSAR) ARTINA, FITRIAH; ILHAM, LUKMAN
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 2, September 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.019 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui motif pelaku geng motor dalam melakukan Tindak Pidana Pencurian di Kota Makassar, (2) Mengetahui upaya preventif dan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, populasi dalam penelitian ini semua kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh Geng Motor di Kota Makassar Tahun 2013 yang selesai ditangani di Kantor Polrestabes Makassar yakni berjumlah 13 kasus, penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel populasi yaitu sebanyak 13 kasus Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan oleh Geng Motor di Kota Makassar Tahun 2013 yang selesai ditangani di Kantor Polrestabes Makassar. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik  analisis deskrptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Motif pelaku geng motor di Kota Makassar dalam melakukan tindak pidana pencurian yakni didorong oleh keinginan untuk mencari kesenangan dan popularitas, serta adanya perebutan posisi kepemimpinan dalam geng motor tersebut. (2) Upaya yang dilakukan oleh aparat kepolisian  terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh geng motor di Kota Makassar yakni: (a) Upaya preventif atau pencegahan (1) Melalui penyuluhan terhadap anak-anak sekolah dengan mengirimkan perwakilan dari pihak kepolisian untuk menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah yang ada di Kota Makassar secara bergantian, (2) Menyatukan persepsi dengan masyarakat, tokoh agama, toko pemuda, dan anggota TNI untuk sepakat melarang keras terhadap keberadaan geng motor di kota makassar berupa pemasangan spanduk yang dipasang di daerah rawan geng motor, (3) Melakukan patroli blok pada tempat-tempat yang dianggap rawan terjadinya kejahatan yang dilakukan oleh geng motor. (b) Upaya reprsif atau penindakan yang dilakukan oleh kepolisian polrestabes makassar terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh geng motor harus sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku yakni dalam hal ini harus berdasar pada KUHP dan KUHAP.Kata Kunci : Tindak pidana, pencurian, geng motor
PERAN PANITIA PENGAWAS PEMILU DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI KOTA MAKASSAR ., SULAEMAN; ILHAM, LUKMAN
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.956 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui peran panitia pengawas pemilu dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif di kota makassar, (2) untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berpengaruh  terhadap kinerja panitia pengawas pemilu dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif di kota makassar. Penelitian ini mengunakan metode survey yang desainnya dirancang dengan menggunakan Desain Deskriptif Kualitatif. Dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Panwaslu kota makassar, anggota legislatif terpilih dalam masa bakti 2014- 2019, tokoh- tokoh masyarakat. Sementara penarikan sampelnya menggunakan Non Probability Sample untuk tujuan tertentu saja yang dianggap memiliki keterkaitan dengan objek yang diteliti karena tidak semua elemen dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dapat menjadi responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Peran panitian Pengawas Pemilu Kota Makassar dalam penyelenggaraan pemilihan umum legislatif belum melaksanakan fungsinya secara maksimal, hal tersebut dapat dilihat dari pelaksaan setiap tahapan- tahapan penyelenggaraan pemilu, mulai dari pengawasan terhadap pemutahiran data pemilu (DPT), pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh calon legislatif, pengadaan Logistik pemilu, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, pergerakan surat suara/ rekapitulasi surat suara serta pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan pemilu masih banyak pelanggaran. (2) Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja panwaslu kota makassar adalah (a) Faktor struktur, meliputi panwaslu yang bersifat ad hoc, jumlah personil, sarana penunjang, serta dana dalam operasional. (b) Faktor Substansi, berupa regulasi/ aturan yang dibuat oleh pemerintah yang memiliki banyak celah sehingga dapat memungkinkan seseorang melakukan pelanggaran pemilu. (c) Faktor Culture/ budaya.(3) Solusi untuk menciptakan pemilu yang demokratis adalah (a) Regulasi Dan Penerapannya, (b) Peningkatan Sumber Daya Manusia, dan (c) Perbaikan Anggaran, Infrastruktur/ Fasilitas.KATA KUNCI: Panitia Pengawas, Pemilu Legislatif