Sutrisno
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem , IPB University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prediction of Copra Chemical Content with FT-NIR Spectroscopy Using PLS mardiantono Mardiantono; I Wayan Budiastra; Sutrisno
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.2.87-97

Abstract

Kopra merupakan produk turunan kelapa yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Kandungan kimia kopra umumnya ditentukan dengan menggunakan metode kimia yang merusak bahan, waktu yang lama, dan membutuhkan bahan kimia. Oleh karena itu, perlu metoda alternatif dalam penentuan kandungan kimia kopra yang tidak merusak, cepat dan tidak mengandung bahan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji metoda spektroskopi FT-NIRS sebagai metode cepat untuk prediksi kadar air dan asam lemak bebas (FFA) kopra. Kopra utuh sebanyak 45 sampel diukur reflektannya dengan spectrometer NIRFlex N-500 pada panjang gelombang 1000-2500 nm. Setelah itu kaadar air dan kadar asam lemak bebas kopra ditentukan menggunakan metode kimia. Sejumlah pengolahan data spektra (SNV, MSC, Normalization, dan OSC) dilakukan kemudian spektra yang telah terolah dikalibrasi dengan data kimia menggunakan PLS. Prediksi terbaik untuk penentuan kadar air kopra adalah menggunakan pretreatment SNV dengan 12 faktor PLS (r = 0,97, SEC = 0,70%, SEP = 0,73, CV = 9,08%, RPD = 3,41 dan konsistensi 95,75%). Sedangkan untuk prediksi kadar asam lemak bebas (FFA) adalah menggunakan pretreatment OSC dengan faktor 13 PLS (r = 0,90, SEC = 0,04%, SEP = 0,05%, CV = 24,45%, RPD = 2,05 dan konsistensi 71,78%). Hasil ini menunjukkan bahwa kadar air dan kadar FFA kopra dapat diprediksi oleh FT NIR Spectroscopy.
Aplikasi Etilen Absorber Untuk Menunda Kematangan Dan Dampaknya Terhadap Eating Quality Pisang Mas Kirana (Musa Sp.AA Group): Ethylene Absorber Application To Delay Ripeness And Its Impact On Eating Quality Bananas Mas Kirana (Musa Sp.AA Group) trialita aprilia lita; Sutrisno; Emmy Darmawati
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.011.1.54-65

Abstract

Pisang Mas Kirana merupakan salah satu varietas pisang yang populer dipasar domestik dan ekspor. Umur simpan yang pendek menjadi kendala utama dalam ekspor buah varietas ini. Salah satu cara untuk mempertahankan mutu buah pisang adalah menunda kematangan (mempertahankan masa green life) dengan eating quality yang tetap disukai konsumen. Proses kematangan pisang dapat diperlambat dengan menggunakan etilen absorber bag (EAB) berbahan Zeolit-KMnO4 dan silica gel. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh penggunaan EAB untuk menunda kematangan buah terhadap perubahan mutu dan eating quality saat pisang matang. EAB diaplikasi pada pisang yang dikemas menggunakan plastik HDPE yang diberi perforasi berdiameter ± 2 mm sebanyak 18 lubang. Berat pisang perkemasan 1.000 ± 50 g. Skenario penundaan kematangan adalah 12 dan 20 hari yang disimpan pada suhu ruang (27 oC± 2°C). EAB dilepas sesuai skenario kemudian dilakukan penyimpanan pada suhu ruang untuk proses pematangan alami dan pemajangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi EAB dapat menunda kematang pisang sesuai skenario yaitu 12 dan 20 hari. Saat pisang dibuka dari kemasan masih berwarna hijau dengan indek kematangan 1. Setelah disimpan di suhu ruang, pisang matang alami setelah 2 hari yang ditunjukkan dengan indeks kematangan 5. Setelah matang, pisang dapat bertahan sampai dengan 3 hari berdasarkan uji organoleptik terhadap rasa dan warna kulit dengan nilai 3 dari skala nilai 1-5. Eating quality yang dinyatakan dengan oBrik. menunjukkan pisang yang ditunda dengan EAB menghasilkan nilai 29,6 oBrix – 31,0 oBrix, sedang kontrol 28,1 oBrix. Waktu simpan sampai dengan display mencapai 18 dan 25 hari, sementara kontrol hanya sampai 12 hari.