Motivasi kerja yang tinggi pada guru akan berdampak positif pada instansi sekolah. Motivasi kerja akan merangsang seorang guru untuk berkarya dan berkreatifitas dalam pekerjaannya. Dengan motivasi kerja yang tinggi, guru akan berusaha untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi  dalam  pelaksanaan  tugas  dan  pekerjaannya.  Sebaliknya, dengan motivasi kerja yang rendah, guru akan mudah menyerah terhadap keadaan apabila mendapatkan kesulitan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya sehingga sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja pada guru Sekolah Dasar antara PNS dengan Non PNS di Desa Lamteuba Kecamatan Seulimuem.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif komparatif. Populasi dalam penelitian ini guru Sekolah Dasar ntara PNS dengan Non PNS di Desa Lamteuba Kecamatan Seulimuem yang diketahui populasi berjumlah 15 guru PNS dan 15 guru non PNS orang, sehingga penelitian ini disebut dengan studi populasi. Berdasarkan tabel hasil perhitungan pengujian diperoleh thitung 4.191 pada derajat kebebasan (df) 28 kemudian dibandingkan dengan ttabel 0,05 = 2,048 maka thitung > ttabel (4,191 > 2,048). Nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari nilai kritik 0,05 (0,003 < 0,005), ini menunjukkan bahwa H0 ditolak Ha diterima, selain itu didapat nilai rata-rata kelompok PNS lebih besar dari pada kelompok non PNS 144.53 > 143.20. Jika, dilihat dari nilai rata-rata, maka peningkatan motivasi guru pada PNS lebih tinggi dibanding dengan kelompok Non PNS. Dengan kata lain motivasi kerja tinggi karena ada dorongan dari dalam mapun dorongan dari luar, tanggung jawab yang besar, memiliki tujuan ada umpan balik, jika tidak mempunyai dorongan atau motivasi maka sebaliknya motivasi kerja mereka menjadi rendah.