Kondisi pasar kalangan desa yang sangat terbatas dan kurang memadai di pedesaan daerah Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu permasalahan bagi aksesibilitas dan penyediaan pangan rumahtangga petani. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini antara lain yaitu bagaimana persepsi petani terhadap keberadaan pasar kalangan desa sebagai sarana aksesibilitas dan ketersediaan pangan rumahtangga petani. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahuai keterkaitan pasar kalangan desa dengan aksesibilitas dan ketersediaan pangan rumahtangga petani. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama yaitu mengukur persepsi petani terhadap keberadaan pasar kalangan desa sebagai sarana aksesibilitas dan ketersediaan pangan rumahtangga petani dilakukan pengukuran persepsi dengan menggunakan interval kelas (skoring). Untuk menganalisis keterkaitan pasar kalangan desa dengan aksesibilitas dan ketersediaan pangan rumahtangga petani dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan skor kontribusi pangan sebesar 74 persen, artinya 10 macam pangan tersedia di kalangan dan rata-rata masyarakat hanya mengkonsumsi 7 sampai 8 macam jenis pangan yang ada dikalangan. Aksesibilitas pangan termasuk dalam kriteria berperan dengan skor rata-rata 25,90 artinya adanya peran kalangan sebagai aksesibilitas pangan di Desa Baru. Hasil analisa ini menunjukkan bahwa rumahtangga petani sudah dapat mengakses pangan rumahtangga di pasar kalangan desa terdekat dengan kondisi yang telah memadai. ketersediaan pangan termasuk dalam kriteria kurang berperan dengan skor rata-rata 21,13 artinya kurangnya peran pasar kalangan sebagai sarana penyedia pangan rumahtangga petani. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai hitung yaitu 0,871 > tabel yaitu 0,364, maka keputusannya terima Ha. Artinya terdapat hubungan antara persepsi petani dengan pasar kalangan sebagi aksesibilitas dan ketersediaan pangan.