Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ternak Sapi Potong Di Pasar Tanah Merah Lutfiyah lutfiyah; Andrie Kisroh Sunyigono
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.04.24

Abstract

Ternak sapi potong adalah salah satu sumber bahan pangan yang dipelihara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging.  Hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) sejak tahun 1990 hingga 2014, konsumsi daging sapi cenderung meningkat. Sentra populasi sapi potong terbesar terletak di Jawa Timur dengan kontribusi 29,47% dimana didalamnya terdapat empat kabupaten di pulau Madura.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasardan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ternak sapi potong di Pasar Tanah Merah Bangkalan.  Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan analisis struktur pasar yang meliputi pangsa pasar (market share), konsentrasi rasio (CR4) dan IHH (Indeks Hirschman Herfindahl), diferensiasi produk, hambatan masuk pasar dan tingkat pengetahuan pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasar ternak sapi potong bersifat pasar persaingan sempurna dan memilki ciri antara lain; Terdapat banyak penjual dan pembeli, penjual adalah price taker, tidak ada campur tangan pemerintah dalam pembentukan harga, mudah masuk pasar, barang yang diperjual belikan homogen, dan pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar. hasil uji F diperoleh simpulan bahwa secara simultan harga ternak sapi potong (X1), pendapatan (X2),  jumlah tanggungan keluarga (X3), dan umur (X4),  berpengaruh siginifikan terhadap jumlah permintaan ternak sapi potong (Y).  Sedangkan dari uji T diperoleh bahwa secara parsial variabel pendapatan (X2) berpengaruh siginifikan terhadap jumlah permintaan ternak sapi potong (Y) di Pasar Tanah Merah Bangkalan.