p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK MESIN
Athanasius Priharyoto Bayuseno
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH VARIASI LAJU ALIRAN CO2 PADA SINTESIS DAN KAREKTERISASI PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) BAHAN DASAR LIMBAH ASBUTON DENGAN LARUTAN HCL Michael Ambarita; Athanasius Priharyoto Bayuseno; Rifky Ismail
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 3 (2021): VOLUME 9, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia secara serius menggalakkan pengoptimalan sumber daya alam dengan meningkatkan nilai tambahnya salah satu sumber daya alam itu adalah Aspal buton (Asbuton). Asbuton adalah sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya, tetapi belum termanfaatkan secara optimal, padahal salah satu kandungan dalam asbuton adalah banyak mineral karbonat tetapi belum termanfaatkan. Mineral karbonat tersebut bisa dimanfaatkan menjadi Precipitated Calcium Carbonate (PCC) CaCO3 adalah mineral yang sangat berguna dan dapat digunakan di banyak industri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana proses pembuatan Precipicated Calcium Carbonate (PCC) dari serbuk aspal buton dan mengetahui karakteristik Precipicated Calcium Carbonate (PCC) berbahan dasar aspal buton. Menggunakan metode karbonasi berupa media asam klorida HCl dengan karakterisasi XRD, FTIR, SEM, untuk mengetahui nilai derajat kristalinitas, persentase kristalinitas, ukuran kristal, wavenumber, komposisi kimia, morfologi, dan ukuran butir Precipicated Calcium Carbonate. Metodologi penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode eksperimen dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan landasan teori yang telah ditetapkan. Proses sintesis PCC dilakukan dengan mencampurkan hasil kalsinasi aspal buton dengan larutan HCl 2M, asam klorida (NH4OH), dan aquades, dengan variasi laju aliran CO2  2L/menit, 3L/menit, dan 4L/menit pada suhu 90oC pada kecepatan magnetic stirrer sebesar 1200 rpm. Hasil yang didapatkan penelitian ini menunjukan bahwa sintesis PCC berbahan asbuton ini secara menyeluruh berhasil dijadikan menjadi PCC dengan kemurnian tinggi dengan fasa vaterit pemberian. Selanjutnya laju aliran CO2 berpengaruh terhadap sintesis PCC dan bahwa CaCO3 telah terbentuk sempurna karena tidak terkandng di dalamnya kadungan gugus O-H pada karekterisasi pengujian FTIR.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DARI LIMBAH EKSTRAKSI ASPAL BUTON MENGGUNAKAN PELARUT ASAM ASETAT (CH3COOH) DENGAN METODE KARBONASI Arvy Yudha Sadewa; Athanasius Priharyoto Bayuseno; Rifky Ismail
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 3 (2021): VOLUME 9, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Precipitated calcium carbonate (PCC) merupakan salah satu sumber kalsium karbonat yang terkandung di alam. PCC mampu disintesis dengan bahan dasar yang mengandung kalsium karbonat di dalamnya, seperti limbah ekstraksi asbuton. Limbah ekstraksi asbuton merupakan produk sisa yang dihasilkan dari batuan aspal Buton yang dipisahkan kandungan bitumen dan mineralnya. Limbah ekstraksi asbuton memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan PCC sekaligus mengurangi pencemaran akibat limbah yang belum dimanfaatkan. Limbah ekstraksi asbuton diuji menggunakan XRF untuk mengetahui kandunan kalsium (Ca), dan menunjukkan bahwa kandungan Ca pada limbah asbuton sebesar 25.5%. Penelitian ini dilakukan untuk sintesis PCC menggunakan metode karbonasi berbahan dasar limbah asbuton dengan tiga variasi laju aliran gas CO2 yang berbeda. Hasil sintesis PCC limbah asbuton dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM untuk mengetahui derajat kristalinitas, morfologi, ukuran kristal, sturktur kristal, persentase kristalinitas, wavenumber, dan morfologi partikel PCC. Metodologi penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode eksperimen dan analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan landasar teori yang telah ditetapkan. Proses sintesis PCC dilakukan dengan mencampurkan limbah asbuton terkalsinasi dengan asam asetat (CH3COOH) dan ammonia (NH4OH) untuk mendapatkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Ca(OH)2 dialiri dengan gas CO2 dengan variasi laju aliran gas 1, 1.5, dan 2 L/menit pada suhu ruangan (30°C). Hasil yang diperoleh menunjukkan persentase kristalinitas tertinggi dihasilkan pada variasi laju aliran 1 L/menit dengan persentase 99.4% vaterit. Massa produk tertinggi yang dihasilkan sebesar 12.65gram pada variasi laju aliran 2 L/menit, dan ukuran kristal paling kecil di antara ketiga variasi. Polimorf yang dihasilkan pada semua variasi adalah dominan vaterit dengan sedikit kalsit dan aragonit. Morfologi vaterit berbentuk bulat.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) BERBAHAN LIMBAH ASBUTON Hanif Nur Kholid; Athanasius Priharyoto Bayuseno; Rifky Ismail
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 3 (2021): VOLUME 9, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Precipitated Calcium Carbonate (PCC) termasuk dalam salah satu jenis biokeramik yang dapat dibuat dengan bahan baku alami seperti limbah asbuton.Bahan baku dari limbah asbuton ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi precipitated calcium carbonate karena kandungan kalsium yang lumayan tinggi. Menggunakan bahan baku limbah asbuton dapat menguntungkan, karena ketersediaannya yang melimpah dan belum termanfaatkan. Penggunaan limbah limbah aspal buton ini dapat mengurangi potensi limbah limbah aspal buton dan memanfaatkan potensi lokal limbah aspal buton yang masih belum termanfaatkan secara optimal. Berdasarkan hasil pengujian XRF limbah aspal buton memiliki kandungan kalsium sebesar 25% sehingga dapat digunakan sebagai bahan sintesis precipitated calcium carbonate. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis PCC menggunakan metode karbonasi berbahan limbah aspal buton dengan tiga variasi laju aliran CO2 yang berbeda dan karakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM. Metodologi penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode eksperimen dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan landasan teori yang telah ditetapkan. Proses sintesis PCC dilakukan dengan mancampur limbah aspal buton terkalsinasi (Ca(OH)2), HNO3 2M, dan ammonia (NH4OH) dengan variasi laju aliran CO2 sebesar 1,5, 3, dan 4,5 liter/menit pada suhu ruang. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa sintesis PCC pada laju 3 L/min merupakan  PCC terbaik karena menghasilkan massa paling optimal, pH yang sesuai dengan material safety data sheet CaCO3, struktur kristal triklinik, morfologi berbentuk bulat yang menandakan fasa dominan vaterite.
PENGUJIAN SEM DAN BIODEGRADASI MATERIAL DICALCIUM PHOSPHATE DIHYDRATE (DCPD) BERBAHAN CANGKANG RAJUNGAN Abid Muflih Ernandara; Athanasius Priharyoto Bayuseno; Rifky Ismail
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 4 (2022): VOLUME 10, NOMOR 4, OKTOBER 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD) termasuk dalam salah satu jenis kalsium fosfat yang dapat dibuat dengan bahan baku alami seperti cangkang rajungan (Portunus Pelagicus). Bahan baku dari cangkang rajungan memiliki potensi dalam sintesis dicalcium phosphate dihydrate untuk aplikasi di dunia medis yaitu sebagai bahan calcium phosphate cement (CPC) yang digunakan untuk perawatan tumor tulang jinak. Menggunakan bahan baku cangkang rajungan dapat menguntungkan, karena murah, ketersediaannya terbilang besar dan mudah didapat. Cangkang rajungan memiliki kandungan kalsium karbonat sebesar 70%. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis DCPD menggunakan metode aqueous berbahan cangkang rajungan dengan tiga variasi waktu pengadukan yang berbeda dan karakterisasi menggunakan XRD, SEM, dan pengujian biodegradasi untuk mengetahui struktur kristal, morfologi, dan tingkat biodegradable biokeramik DCPD. Metodologi penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode eksperimen dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan landasan teori yang telah ditetapkan. Proses sintesis DCPD dilakukan dengan mencampur cangkang rajungan yang terkalsinasi (Ca(OH)2), asam fosfat (H3PO4), dan aquades dengan variasi waktu pengadukan 8, 16, dan 24 jam pada suhu 35 oC pada kecepatan magnetic stirrer sebesar 400 rpm. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sintesis DCPD pada waktu reaksi 16 jam sebagai DCPD terbaik karena struktur kristal berupa monoklinik, morfologi yang berbentuk jajar genjang, dan tingkat biodegradable diatas 15 %.
PENGARUH DAYA MICROWAVE TERHADAP KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT BEHBAHAN CANGKANG RAJUNGAN Samsul Alamsyah Perwiranegara; Athanasius Priharyoto Bayuseno; Rifky Ismail
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 4 (2021): VOLUME 9, NOMOR 4, OKTOBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu biokeramik yang sudah banyak dikembangkan untuk pengobatan dalam kerusakan tulang dan bahan pelapisan implan yaitu hidroksiapatit. Hidroksiapatit merupkan kalsium fosfat, bahan penyusun jaringan keras manusia ditinjau dari morfologi dan komposisi kimianya. Hasil terbaik yang didapatkan pada sintesis hidrotermal dengan kemurnian 97.46% dan ukuran kristal 141.44 nm dengan waktu penahanan 16 jam dan suhu 160oC. Metode sintesis dengan gelombang mikro merupakan salah satu metode sintesis yang efisien karena meningkatkan kinetika reaksi dengan waktu reaksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanasan konvensional menggunakan furnace. Penelitian ini juga membandingkan hidroksiapatit hasil sintesis menggunakan metode microwave dengan hidroksiapatit dengan metode hidrotermal milik CBIOM3S dan hidroksiapatit komersial. Pada penelitian ini hidroksiapatit disintesis dari bahan cangkang rajungan (portunus pelagicus) dengan metode microwave dengan daya 400 watt dan waktu penahanan selama 3 menit.