This Author published in this journals
All Journal Jurnal EMPATI
Ainun Nida Rifqi
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEPEMIMPINAN DALAM SETTING INSTANSI PENDIDIKAN TINGGI Sebuah Studi Kasus pada Pemimpin/ Rektor Universitas Negeri Makassar Ainun Nida Rifqi; Ika Febrian Kristiana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.191 KB) | DOI: 10.14710/empati.2017.15089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepemimpinan seorang rektor Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kepemimpinan seorang Rektor Universitas Negeri Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Subjek penelitian merupakan seorang Rektor Universitas Negeri Makassar yang menjabat selama 2 periode dari tahun 2008-2012 dan 2012-2016, subjek didapatkan melalui teknik purposif. Penelitian ini menggunakan analisis data Creswell. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, subjek merasa bahwa jabatan yang diamanahkan kepada dia saat ini merupakan campur tangan Tuhan dan adanya kemauan pada diri subjek. Pengalaman karir yang dilalui subjek sebelum menjadi rektor cukup panjang atau cukup beragam. Gaya kepemimpinan demokratis yang digunakan subjek cukup efektif diterapkan di Universitas Negeri Makassar. Subjek yang mempunyai latar belakang budaya Makassar mampu mengetahui karakteristik mahasiswa dan bawahan yang mempunyai mayoritas latar belakang budaya yang sama. Latar belakang budaya yang sama mempengaruhi pengambilan keputusan subjek dalam menerapkan strategi-strategi pemecahan masalah. Pola komunikasi yang diterapkan subjek hanya berjalan lancar pada salah satu golongan saja, sementara golongan lain merasa subjek kurang dalam berkomunikasi. Resolusi konflik yang digunakan kedua belah pihak yang terlibat konflik yaitu mahasiswa dan pihak kampus, pada awalnya menggunakan metode tanpa kekerasan tetapi setelah berjalannya waktu metode ini selalu berujung dengan tindakan agresi fisik sehingga tidak jarang pihak kampus menggunakan pihak ketiga yaitu pihak kepolisian untuk menangani konflik ini.