Widya Angela Fajrin
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENANGANAN RAJUNGAN OLEH PELAKU RANTAI PASOK, KAITANNYA DENGAN PENERAPAN SISTEM TRACEABILITY DALAM PERIKANAN SKALA KECIL DI CIREBON, INDONESIA Domu Simbolon; Thomas Nugroho; Widya Angela Fajrin; Daniel Julianto Tarigan
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 3 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.3.353-370

Abstract

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah penghasil rajungan di Provinsi Jawa Barat, meskipun dengan menggunakan usaha penangkapan skala kecil. Rajungan ini merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia pada bidang perikanan. Kasus penolakan produk rajungan masih sering terjadi dari pelaku eksportir karena usaha perikanan skala kecil belum bisa memenuhi persyaratan pelaku ekspor terkait dengan ecolabelling dan keamanan produk. Permasalahan ini perlu diatasi melalui analisis rantai pasok dari setiap pelaku agar mereka dapat memahami mekanisme penjaminan keamanan produk sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, pelaku rantai pasok juga perlu menyadari akan pentingnya informasi terkait dengan traceability yang menjadi syarat produk ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses rantai pasok dan penerapan sistem traceability dalam perikanan rajungan skala kecil di Cirebon. Metode penelitian adalah survei dengan teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Analisis data menggunakan teknik dekskriptif dan pendekatan skala Guttman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan rajungan pada tingkat nelayan (bubu dan gillnet) dan perusahaan pasteurisasi telah memenuhi kriteria, dengan nilai kesesuaian adalah 13,53 untuk nelayan bubu, 12,83 untuk nelayan jaring dan 12 untuk perusahaan pasteurisasi. Pelaksanaan traceability internal hanya dilakukan oleh perusahaan pasteurisasi, sedangkan traceability eksternal baru dimulai dari pedagang pengumpul dan pengupas, dan perusahaan pasteurisasi. Kata kunci: Cirebon, kesesuaian, rantai pasok, rajungan, traceability